Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Polri mengusut tuntas kematian dua supporter atau bobotoh Persib Bandung yang tewas terinjak saat masuk ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) pada Jumat 17 Juni 2022. Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso menyarankan, agar Turnamen Pra Musim Piala Presiden dicabut sementara karena berhubungan dengan kematian tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selain itu, IPW meminta agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suntana mengusut kasus ini hingga tuntas. Termasuk memeriksa pemrakarsa dan operator Turnamen Piala Presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dengan tewasnya dua bobotoh di Stadion GBLA Kota Bandung, IPW mendesak Polda Jabar mengusut dugaan kelalaiannya yang menyebabkan Sopiana Yusup dan Ahmad Solihin meregang nyawa,” katanya dalam keterangan tertulis, Ahad, 19 Juni 2022.
Menurut IPW, penyelenggara bisa terancam Pasal 359 KUHP. Pasal itu menyebutkan, “Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun”.
“Karena, penyelenggara lalai dan tidak mampu membuat pengamanan yang mengakibatkan tewasnya dua penonton,” ujar Sugeng.
Adapun PSSI melalui Komite Disiplin akan menginvestigasi kasus tersebut.
Dikutip dari laman PSSI di Jakarta, Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing menegaskan bahwa pihaknya akan menghukum pihak-pihak yang terbukti terlibat dalam perkara tersebut.
"Kami segera melakukan investigasi kenapa ini bisa terjadi. Kami tidak bisa berandai-andai soal peristiwa ini," ujar Erwin.
Meski demikian, purnawirawan polisi berpangkat akhir Inspektur Jenderal itu menduga hilangnya nyawa dua suporter itu lantaran jumlah penonton Stadion GBLA melebihi kapasitas yang ditentukan.
Erwin mengatakan, pihak kepolisian menetapkan kapasitas maksimal Stadion GBLA adalah 15.000 penonton pada laga Piala Presiden 2022.
Akan tetapi, jika melihat dari tayangan televisi, PSSI menduga jumlah penonton di GBLA saat pertandingan Persib kontra Persebaya lebih banyak dari itu.
"Kalau kita melihat stadion yang penuh, amat mungkin itu over capacity. Lalu di mana kesalahannya? Apakah panitia mencetak tiket tidak sesuai dengan regulasi, atau panpel yang tidak siap? Kami akan mendalami semuanya," tutur Erwin.
Pria berusia 69 tahun itu pun meminta semua pihak agar menunggu hasil penyelidikan kasus tersebut oleh PSSI dan Polri. "PSSI akan mendukung sepenuhnya investigasi yang dilakukan pihak kepolisian. Nantinya jika semua sudah terjawab penyebab semua ini, kami akan membuka hasilnya ke publik," kata Erwin.
Atas kejadian itu, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru sudah menyatakan belasungkawa atas kasus tersebut. PSSI menyatakan, berdasarkan laporan dari panitia, dua suporter itu meninggal karena terjatuh dan terinjak.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan pun meminta semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Piala Presiden 2022 agar lebih maksimal dan sigap dalam pelaksanaan pertandingan. "Mudah-mudahan kejadian yang sama tidak akan terulang lagi,” ujar Iriawan, Sabtu, 18 Juni 2022.
ANTARA