HEBOH kasus ninja yang menggoyang warga kota kecil Tomohon -- 18 km dari Manado. Sulawesi Utara, mulai terjawab. Salah seorang ninja itu, ternyata, seorang wanita Anie Wisye Wowor, 26 tahun. Rabu pekan lalu, ibu dua anak itu mengaku pada polisi bahwa dialah pelaku pembunuhan terhadap suaminya, Delfi Posumah, 28 tahun -- salah seorang dari korban, yang diisukan dibunuh ninja. Kepanikan masyarakat tentang ninja berawal dari tewasnya Delfi secara misterius. Pada suatu malam, Anie tiba-tiba menjerit histeris dari kamarnya. Ayahnya, Markus Wowor, dan saudara-saudaranya langsung menghambur ke kamar Anie. Di situ Markus terperanjat. Menantunya tergeletak di atas ranjang bermandi darah dengan leher nyaris putus. Ketika semua anggota mengerubuti mayat suaminya, Anie malah lari keluar rumah sambil berteriak-teriak histeris. Kepada petugas Polsek Tomohon, Anie bercerita, pada malam itu ia hendak buang hajat kecil. Delfi diminta menemani. Namun, kata Anie, ketika suaminya baru melangkah, tiba-tiba diserang seseorang. Lehernya digorok penjahat misterius itu. Peristiwa pembunuhan Delfi itu segera membangkitkan isu ninja di kota itu. Sebab, pada saat yang sama, dan beberapa hari kemudian ada lima peristiwa pembunuhan misterius di kota itu. Ketakutan segera mencekam masyarakat Kota Tomohon. Eksesnya, seorang anggota ABRI, Pelda. Slamet Siswoyo, tewas dikeroyok massa gara-gara diteriaki seorang kenek kendaraan umum sebagai ninja (TEMPO, 2 Maret 1991). Kasus ninja itu benar-benar hampir jadi misteri. Rabu pekan lalu, Anie tiba-tiba mendatangi Polres Minahasa, dan mengaku sebagai pembunuh suaminya. Menurut Anie, sekembalinya dari jamban malam itu, dia mampir ke dapur dan mengambil pisau. Ketika melihat suaminya tidur pulas, "Tiba-tiba timbul niat untuk menghabisi nyawanya," katanya. Apakah pengakuan itu benar? "Kami masih akan memeriksakan wanita itu ke psikiater. Siapa tahu dia hanya mengarang saja," kata sumber di Polres Minahasa. Dan siapa tahu Delfi benar-benar korban ninja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini