Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan sejumlah barang mewah saat menggeledah rumah dinas mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Jumat, 29 September 2023. Penggeledahan dan penyitaan barang ini merupakan tindak lanjut pengumpulan alat bukti atas dugaan kasus tindak pidana korupsi yang sedang diusut oleh KPK.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain 12 senjata api dan uang senilai kurang lebih Rp 30 miliar, ternyata terdapat sejumlah barang mewah yang juga disita oleh KPK. Dalam catatan Tempo, KPK menyita koper hitam merek Samsonite berisi 10 tas dengan bertuliskan Hermes Paris Made in France alias Hermes, 4 tas dengan logo merek Chanel, dan 1 tas bermerek Dior.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masih dalam koper yang sama, ditemukan pula sejumlah jam tangan. Meliputi 10 buah jam tangan bermerek Rolex Oyster Perpetual Date alias Rolex, 2 buah jam tangan betuliskan Breitling 1884, 1 buah jam tangan BVLGARI, 1 buah jam tangan Tag Heuer, 1 buah jam tangan Tissot 1853, 1 buah jam tangan Richard Mille, dan 1 buah jam tangan bermerek G-shock.
Tidak hanya itu, masih terdapat beberapa kotak yang berisi barang mewah lainnya. Seperti, kotak berwarna hitam bertuliskan BURBERRY yang berisi 13 buah cincin batu untuk laki-laki, kotak berwarna hitam yang berisi seperangkat perhiasan yang diduga emas, dengan kuitansi berbahasa Arab, dan kotak berwarna biru yang berisi berbagai perhiasan mulai dari gelang, cincin, kalung, anting, hingga liontin.
Adapun Mantan Menteri Pertanian itu sudah bertemu dengan Presiden Jokowi pada Minggu malam, 8 Oktober 2023, beberapa hari setelah menyerahkan surat pengunduran diri akibat perkara dugaan korupsi yang menjeratnya. Politikus NasDem itu menyampaikan pamit hingga menyatakan komitmen untuk kooperatif dalam menghadapi proses hukum yang melilitnya.
Selama pertemuan satu jam dengan Jokowi, Syahrul Yasin Limpo juga menyampaikan laporan kinerja kementerian yang ia pimpin dan menyampaikan salam perpisahan kepada kepala negara. “Saya juga mohon maaf dan pamit pada Bapak Presiden karena tidak bisa menyelesaikan tugas atau tidak bisa lagi membantu Bapak Presiden sampai akhir masa jabatan,” kata Syahrul Yasin Limpo, dalam keterangan resmi.
DEFARA DHANYA PARAMITHA | ANDIKA DWI | DANIEL A. FAJRI