Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polres Metro Jakarta Timur mengungkap motif DJ, tersangka penyiraman air keras dan pembacokan pedagang semangka di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, adalah karena sakit hati. Penganiayaan dan penyiraman air keras terhadap korban Sutomo terjadi pada Senin dini hari, 8 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Tersangka sakit hati, ada hubungan asmara antara korban dengan istri tersangka," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Leonardus Simarmata di kantornya, Selasa, 9 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak awal Oktober 2023 tersangka memiliki masalah dengan istrinya. Tersangka menduga istrinya berselingkuh dengan korban melalui aplikasi perpesanan.
Leonardus menyebut, tersangka menyerang korban dengan cara menyiramkan air keras. Siraman air keras itu membuat korban mengalami luka di bagian pipi kanan, leher sebelah kanan, tangan, dan perut.
"Pada Desember 2023 tersangka membeli cairan keras secara online untuk digunakan pada saat menganiaya korban," ujarnya.
Tersangka juga menganiaya korban dengan cara memukul pedagang semangka di Pasar Kramat Jati itu berulang-ulang menggunakan tangan, dan menyabetnya dengan celurit. Pembacokan itu, kata Leonardus, mengenai bahu, pinggang korban.
"Setelah menyerang, tersangka melarikan diri," ucapnya. Akibat serangan itu, korban meninggal setelah sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Polri.
Polsek Kramat Jati telah menangkap tersangka DJ di rumah kerabatnya di Pamulang, Tangerang Selatan pada Senin sore, 8 Januari 2024. Pelaku penyiraman air keras itu sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
"Tindak pidana pembunuhan dan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal," ucapnya.
Tersangka penyiraman air keras itu dijerat Pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. Tersangka juga dijerat pasal berlapis yaitu Pasal 351 KUHP dengan ancaman kurungan tujuh tahun.
Pilihan Editor: Singgung Anies Soal Utang Tidak Produktif, Politikus PSI: JIS Tidak Untung, Pak?