Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Ala KKP

Kementerian Kelautan dan Perikanan mengulas cara beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim yang terjadi di sektor perikanan dan masyarakat pesisir di Indonesia.

30 September 2023 | 13.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengulas cara beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim yang terjadi di sektor perikanan dan masyarakat pesisir di Indonesia. Hal ini diungkap dalam peluncuran dan diskusi buku ‘Hot Water Rising: The Impact of Climate Change on Indonesia’s Fisheries and Coastal Communities’ di Jakarta, pada Selasa, 26 September 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut Victor Gustaaf Manoppo menjelaskan, Pemerintah Indonesia telah memberikan prioritas terhadap isu dan tantangan perubahan iklim. Hal ini tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024, khususnya pada Prioritas Nasional 6 yakni Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Berbagai upaya adaptasi yang dilaksanakan oleh KKP, antara lain melalui perlindungan dan rehabilitasi ekosistem pesisir, pengelolaan perikanan tangkap dan budidaya yang adaptif dan berkelanjutan serta penguatan ekonomi masyarakat pesisir,” kata Victor.

Victor menjelaskan, belum lama ini pemerintah mendorong terbitnya Instruksi Presiden (INPRES) tentang Ketahanan Iklim. Salah satunya melalui kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim yang harus berbasis keilmuan dan terus diperbaharui.

“Kajian yang dijabarkan melalui buku Hot Water Rising sangat diharapkan menjadi dasar keilmuan dari berbagai kebijakan terkait. Selain itu, juga menjadi masukan bagi para pemangku kepentingan dalam melaksanakan aksi adaptasi perubahan iklim dan berkontribusi dalam meningkatkan ketangguhan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil,” ujarnya.

Adapun, Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Muhammad Yusuf menjelaskan, buku ini membawa masyarakat pada suatu kondisi ketika suhu laut semakin hangat atau memanas. Jika kenaikan suhu berlanjut maka dapat dipastikan siklus dan perilaku kehidupan berbagai biota akuatik akan terganggu dan berubah.

“Berbagai kajian dan pandangan ilmiah dari para pakar perubahan iklim menyebutkan bahwa gangguan yang timbul dapat berupa berubahnya kualitas perairan sehingga akan mengubah komposisi biologis, produksi dan fungsi lingkungan perairan,” kata dia.

Yusuf menjelaskan, metabolisme biota akuatik dan produktivitasnya sangat dipengaruhi langsung oleh suhu. Pola migrasi ikan pun akan berubah. Tidak hanya itu, dampak perubahan tersebut pada akhirnya juga dirasakan oleh manusia yang mengandalkan sumber daya ikan sebagai kebutuhan pangan sehari-hari dan penunjang aktivitas perekonomian.

“Buku Hot Water Rising merupakan hasil studi ilmiah yang dapat menjadi bagian dari puzzle besar kontribusi ilmu pengetahuan terhadap kebijakan atau science to policy dalam bidang perubahan iklim, khususnya dampak perubahan iklim pada perikanan dan pesisir di Indonesia,” ujar Yusuf.

Buku Hot Water Rising diterbitkan atas sinergi KKP dengan World Bank, University of British Columbia serta David and Lucile Packard Foundation sehingga berhasil merampungkan kajian tentang dampak perubahan iklim terhadap perikanan dan masyarakat pesisir di Indonesia. Studi ini menitikberatkan dan mengulas secara mendalam aspek adaptasi dampak perubahan iklim.

Sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono melalui program ekonomi biru, komitmen Indonesia telah selaras dengan upaya dunia dalam mengatasi dampak perubahan iklim untuk mewujudkan ketahanan terhadap perubahan iklim. (*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus