Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral dengan Korsel

Hubungan bilateral telah ditingkatkan melalui penekenan Special Strategic Partnership pada 2017 oleh Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae-in.

8 Mei 2022 | 15.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo saat bertemu Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan Gandi Sulistiyanto dan para staff Kedutaan di Kediaman Duta Besar RI di Seoul, Korea Selatan, Jumat (6/5/22).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Ketua MPR, Bambang Soesatyo, mendorong pemerintah terus meningkatkan kerja sama bilateral dengan Korea Selatan. Kerja sama tersebut antara lain terkait pembangunan Ibu Kota Baru Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dan Program Presidensi Indonesia dalam G20.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hubungan bilateral Indonesia-Korsel yang sudah terjalin sejak 1966, dan terus meningkat tajam sejak penandatanganan Joint Declaration on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century oleh kedua kepala negara pada 4 Desember 2006, dan kembali ditingkatkan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Moon Jae-in menjadi Special Strategic Partnership pada 9 November 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bamsoet mengatakan nilai perdagangan Indonesia dengan Korsel pada 2021 sebesar US$ 18,47 miliar, dengan rincian nilai ekspor Indonesia ke Korsel sebesar US$ 8,98 miliar dan nilai impor Indonesia dari Korsel US$ 9,42 miliar.

“Kita harapkan pada 2022 nilai perdagangan antara Indonesia dan Korsel bisa terus meningkat, apalagi saat ini Indonesia telah memberikan kemudahan perizinan berinvestasi melalui Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja," ujar Bamsoet usai bertemu Duta Besar Indonesia untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto dan para staff Kedutaan di kediaman dubes di Seoul, Korea Selatan, Jumat, 6 Mei 2022.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga mendorong peningkatan kerja sama dibidang multi industri, khususnya pengembangan mobil listrik di Indonesia. Antara lain penelitian bersama di bidang pasar kendaraan Micro EV, produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia, serta penyediaan infrastruktur charging station.

"Saat ini Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) telah ditunjuk pemerintah untuk menjadi produsen mobil listrik di Indonesia. Ditandai dengan diproduksinya mobil listrik Hyundai IONIQ 5 di Cikarang, Jawa Barat. Pabrik Hyundai diarahkan untuk membentuk suatu ekosistem industri mobil listrik dari hulu sampai ke hilir terbesar di kawasan Asia Tenggara. Saya mendorong kedepan agar pabrik Hyundai Indonesia dapat segera memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia," kata Bamsoet.

Kerj sama penting lainnya yang perlu ditingkatkan terkait dengan transformasi digital dan keuangan digital. Di bidang ini, Korsel memiliki keunggulan dan pengalaman dalam mengakselerasi penerapannya pada industri manufaktur. Seperti 5G, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), serta data terbuka atau open data.

"Hal ini sesuai dengan tiga prioritas presidensi Indonesia dalam G20, yaitu arsitektur kesehatan dunia, transisi energi dan transformasi digital. Kita harap pemerintah Korsel memberikan dukungan penuh dan menyukseskan aganda-agenda G20 di tahun 2022 dengan membangun kemitraan yang kuat di tiga prioritas program presidensi Indonesia tersebut," tutur Bamsoet. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus