Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Ketua MPR RI ke-16 sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI dan Kepala Badan Bela Negara FKPPI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengungkapkan bahwa film 'Anak Kolong', hasil produksi kerja sama keluarga besar FKPPI dengan PIM Pictures dan Garasi Film, telah siap untuk ditayangkan. Film yang menggambarkan kehidupan anak-anak keluarga TNI-Polri ini direncanakan akan melakukan gala premier di bioskop XXI Metropole Jakarta pada 28 Oktober 2024, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Setelah itu, mulai 7 November 2024, film ini akan dirilis secara serentak di seluruh jaringan bioskop XXI di Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam pertemuan dengan pengurus FKPPI DKI Jakarta pada Kamis, 5 September 2024, Bamsoet menjelaskan bahwa film 'Anak Kolong' berlatar belakang kehidupan tahun 90-an, menggambarkan kehidupan khas di asrama militer yang penuh dengan keanekaragaman. Film ini mengikuti perjalanan lima sahabat 'anak kolong' dengan latar belakang orang tua yang berbeda pangkat, agama, dan kondisi ekonomi, tetapi bersatu dalam perjuangan menggapai cita-cita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita harapkan film ini bisa memberikan pesan moral tentang semangat pantang menyerah dan pentingnya menjaga pluralisme dalam kebangsaan. Dengan narasi yang kuat dan penuh makna, 'Anak Kolong' diharapkan bisa menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga keutuhan NKRI dalam bingkai kebhinekaan," ujar Bamsoet.
Istilah 'anak kolong', jelas Bamsoet, merujuk pada anak-anak yang tumbuh di lingkungan asrama tentara, istilah yang telah dikenal sejak masa penjajahan Belanda. Sebutan ini muncul karena kondisi tangsi militer yang sempit, sehingga anak-anak tentara sering kali tidur di bawah ranjang, atau 'kolong'. Bamsoet juga menjelaskan bahwa film ini akan membawa penonton mengenang masa-masa itu dan memahami dinamika kehidupan di lingkungan militer.
Menariknya, dalam film ini, beberapa tokoh terkenal turut berperan, termasuk Bamsoet sendiri sebagai polisi berpangkat bintang satu. Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo, Menteri Perindustrian sekaligus Wakil Ketua Umum FKPPI Agus Gumiwang Kartasasmita, dan mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman juga ikut bermain, masing-masing memerankan tokoh yang memiliki peran penting dalam alur cerita.
Film ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga memberikan refleksi tentang kehidupan, perjuangan, dan pentingnya toleransi serta pluralisme dalam masyarakat. "Kami berharap film ini dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran, terutama bagi generasi muda," kata Bamsoet. (*)