Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) bersama PT Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals) dan PT Aruna Cahaya Pratama (Aruna PV) berkolaborasi dalam percepatan penetrasi energi terbarukan melalui pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan pabrik Kalbe Nutritionals Cikampek, Jawa Barat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun, pemasangan panel surya telah mencapai 2.970 panel dengan total kapasitas 1.603 kWp ini sudah dilakukan sejak awal tahun 2022 dan diharapkan bisa beroperasi di pertengahan Juli tahun ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Panel surya yang dipasang memiliki kapasitas produksi 2,1 GWh dan dapat mengurangi emisi karbon sebesar 2.104,66 ton per tahun. Pemasangan panel surya Kalbe Nutritionals di kawasan pabrik Kalbe Nutritionals Cikampek, Jawa Barat dilakukan oleh Aruna Cahaya Pratama dengan pembiayaan dari BNI.
Director of Supply Chain Management & Innovation PT Sanghiang Perkasa, I Gede Putu Eka Putra, menyampaikan komitmen ini dilakukan sejalan dengan misi Kalbe Nutritionals untuk menyediakan produk nutrisi terbaik di setiap tahap kehidupan manusia.
“Kami sadar bahwa dalam menjalankan bisnis perlu memikirkan juga langkah ke depan, supaya tetap bisa bersinergi dengan lingkungan sebagai sumber dari setiap produk nutrisi yang kami produksi. Dipasangnya panel surya ini semoga menjadi kontribusi Kalbe Nutritionals terhadap teknologi ramah lingkungan, dan bentuk komitmen kami dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan,” tutur I Gede Putu.
Ia menambahkan, Kalbe Nutritionals selalu menjalankan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengelolaan limbah dengan taat. Pemasangan panel surya di kawasan pabrik menjadi inovasi untuk efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon lewat energi terbarukan.
Direktur Aruna PV, Audwin Purwadi mengapresiasi langkah nyata Kalbe Nutritionals dan BNI dalam langkah bersama mengganti sumber energi di kawasan pabrik dengan memanfaatkan energi yang lebih ramah lingkungan.
“Kami mengapresiasi kolaborasi strategis antara pelaku industri dan sektor jasa keuangan ini. Kami tentunya akan terus proaktif lebih untuk mendorong sebanyak-banyaknya perusahaan lainnya untuk beralih ke energi terbarukan,” tutur Audwin.
Corporate Secretary BNI, Mucharom menyampaikan BNI berkomitmen terus memberikan dukungan pembiayaan bagi pembangunan proyek-proyek energi baru terbarukan. Bagi BNI, implementasi green banking merupakan salah satu arahan dari Otoritas Jasa Keuangan guna membantu percepatan transisi energi di sektor riil.
Hingga kuartal pertama 2022, kredit BNI untuk sektor energi baru dan terbarukan telah mencapai Rp10,3 triliun. BNI pun juga telah menyalurkan pembiayaan untuk penanganan polusi mencapai Rp6,8 triliun, serta segmen pengelolaan air dan air limbah senilai Rp23,3 triliun.
“Sebagai pionir green banking, tentunya kami menyambut baik langkah kolaboratif ini. Kami berharap lebih banyak pelaku industri yang tergerak untuk melai melakukan transformasi demi mendukung semangat Go Green nasional,” katanya.
Lebih lanjut, Mucharom menyampaikan komitmen BNI terhadap penjagaan lingkungan akan semakin kuat seiring dengan telah efektifnya obligasi hijau senilai Rp5 triliun. BNI pun aktif mencari debitur-debitur potensial berkualitas untuk menyalurkan fasilitas pembiayaan pada proyek-proyek dalam kategori kegiatan usaha lingkungan.
“Untuk membantu transisi ekonomi karbon di Indonesia, BNI juga telah memperoleh peringkat Surat Utang Jangka Panjang ini dari PEFINDO untuk periode satu tahun, dengan peringkat AAA yang merupakan peringkat tertinggi. Dari tahap book building green bond kami juga telah over subscribe sebanyak 4 kali, yang mengindikasikan bahwa investor mengapresiasi komitmen BNI,” katanya. (*)