Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menandatangani kesepakatan penyediaan stok pangan menjelang Iduladha, pekan lalu.
Langkah ini merupakan satu dari berbagai cara yang digulirkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menjaga ketahanan pangan di Ibu Kota. Menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi di Jakarta pada 2020 hanya 2.731 ton sementara kebutuhan beras sekitar 86 ribu ton per bulan. Karena itu, Pemprov DKI mendatangkan stok beras dari berbagai provinsi termasuk daerah penyangga Ibu Kota.
“Sesuai dengan arahan Gubernur Provinsi DKI Jakarta terkait penyediaan pangan, Pemprov membagi tugas antara OPD dan BUMD. OPD bertugas menghitung kebutuhan masyarakat dan menciptakan program kerja untuk pemenuhan masyarakat DKI Jakarta sedangkan BUMD Pangan bertugas memastikan ketersediaan, pendistribusian pangan dan pelaksana program-program kerja yang disusun OPD,” tutur Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, dalam keterangan tertulisnya.
Salah satu BUMD DKI, PT Food Station Tjipinang Jaya, telah melakukan kerja sama dengan 8 provinsi dan 25 kabupaten/kota menjadi pemasok beras untuk Jakarta, yakni Sumatera Barat, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
“Bentuk kerja sama yang dilakukan oleh BUMD antara lain contract farming, standby buyer, pembiayaan kemitraan, makloon produksi dan sistem resi gudang. BUMD juga melakukan kerja sama dengan BUMN maupun pihak swasta,” ujar Suharini.
Bentuk kerja sama tersebut menunjukkan bahwa Pemprov DKI bukan semata membeli beras dari daerah penghasil, tetapi turut memperhatikan kesejahteraan petani. Suharini menjelaskan, PT. Food station Tjipinang Jaya memiliki Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dan Pemenuhan Pasokan Bahan Baku dengan memotong rantai pasok melalui pembiayaan sarana produksi, pendampingan mutu benih dan cara budidaya, serta penambahan teknologi budidaya untuk peningkatan produksi.
Misalnya pada Mei silam, PT. Food station Tjipinang Jaya menjalin kerja sama budidaya padi dengan petani di Kabupaten Sleman. Dalam kesepakatan ini, PT Indoraya Mitra Persada dan petani menyediakan lahan untuk digarap, sedangkan PT. Food station Tjipinang Jaya menyediakan benih, pupuk, pestisida dan sarana produksi lainnya.
Selain kebutuhan beras, Pemprov DKI juga mengupayakan stok pangan lainnya. PT. Food station Tjipinang Jaya menjamin stok telur ayam melalui kerja sama dengan Kabupaten Blitar, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Serang. Sedangkan untuk cabai berbagai jenis, Perumda Pasar Jaya bekerja sama dengan Kabupaten Blitar, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Magelang. Perumda Pasar Jaya juga mendatangkan bawang merah dari Kabupaten Brebes dan Kabupaten Nganjuk.
Terkait stok daging ayam, menjadi tanggung jawab Perumda Dharma Jaya melalui kerja sama dengan Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta. Sementara stok daging sapi didatangkan dari Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, NTT.
Selain mendatangkan stok pangan dari daerah, Pemprov DKI juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan lahan di rumah ditanami tanaman pangan. Konsep urban farming dipandang paling cocok diterapkan di wilayah perkotaan. Saat ini pun sudah cukup banyak pegiat urban farming, misalnya Jakarta Berkebun dan Kebun Ide.
Konsep urban farming juga masuk ke dalam rencana Pemprov DKI saat membangun Jakarta International Stadium (JIS) di Kecamatan Tanjung Priok. Warga sekitar yang sebelumnya memanfaatkan lahan untuk bercocok tanam bisa kembali menekuni profesinya sebagai petani. Pemprov DKI sedang menyiapkan rumah susun (rusun) di Kampung Bayam.
Gubernur Anies saat peletakan batu pertama Rusun Kampung Bayam, Mei silam, menyatakan pembangunan tersebut sebagai pemenuhan janji kepada petani kampung tersebut, bahwa mereka tetap bisa bertani dan menjadi penggerak ekonomi untuk wilayah sekitar JIS.
Adapun, proyek rusun berada di bawah wewenang Jakpro. Menurut sumber Jakpro, pembangunan fisik Rusun Kampung Bayam telah mencapai 11 persen. Hunian terdiri atas 3 tower bangunan dengan total mencapai 135 unit. Konsep hunian terintegrasi dengan kawasan JIS dan memiliki fasilitas urban farming sebagai area tanam penghuni yang diproyeksikan menjadi Agrowisata.
Jakpro juga berkolaborasi dengan DKPKP untuk memberikan pelatihan pada calon penghuni Rusun Kampung Bayam dalam mengelola lahan urban farming tersebut. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini