Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Kampung Wisata Yogyakarta Ini Jadi Langganan Warga Asing Belajar Urban Farming

Kampung di Yogyakarta itu disambangi rombongan mahasiswa asal Jepang dan Cina yang sedang mengikuti Summer Camp 2024, mereka belajar urban farming.

14 Agustus 2024 | 19.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Selain untuk belajar soal sejarah dan budaya, Kota Yogyakarta juga kerap menjadi pilihan wisatawan dan pelajar mancanegara belajar hal lain seperti bidang pertanian. Salah satunya di Kampung Wisata Bausasran yang berada di Kecamatan Danurejan Kota Yogyakarta. Kampung berjuluk Kampung Sayur ini sering didatangi pelajar dan wisatawan mancanegara belajar tentang urban farming atau pertanian di perkotaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertengahan Agustus ini, kampung itu disambangi rombongan mahasiswa asal Jepang dan Cina yang sedang mengikuti Summer Camp 2024 yang digelar Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta.
 
"Konsep urban farming ini sebenarnya sudah dikembangkan warga di sini sejak 2019, lumayan banyak tamu mancanegara yang melihat sambil belajar pertanian perkotaan," kata Ketua Kampung Wisata Kampung Sayur Bausasran Moh Esperanza, Selasa, 13 Agustus 2024.

Desa di tengah kota

Kampung yang memiliki kelompok tani bernama Gemah Ripah itu telah berhasil membuat suasana kampung di tengah perkotaan seperti layaknya desa yang penuh tanaman.
 
“Ketika orang masuk di kampung ini, mereka akan merasakan aura yang benar-benar berbeda, sebuah kampung yang hijau yang penuh dengan tanaman pangan yang tentunya juga bisa dikonsumsi dengan sehat,” tutur Esperanza.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kampung itu mengembangkan konsep wisata di mana wisatawan bisa belajar tentang menanam dan mengolah hasil sayuran yang ditanam. Kemudian, sayuran dibuat inovasi produk yang akan meningkatkan perekonomian.

Memahami urban farming

Dalam kunjungan mahasiswa Jepang dan Cina itu, mereka diajak memahami cara yang benar menanam di lahan pertanian perkotaan, pemeliharaan, juga panen atau pascapanen untuk pengolahannya. Bayam brasil, misalnya, diolah menjadi produk seperti dari mie, jus, juga keripik.

Seorang mahasiswa dari Kansai University Jepang, Ota Momoka mengungkapkan awalnya cukup kaget saat mengunjungi kampung di tengah Kota Yogyakarta yang menyajikan pemandangan deretan tanaman sayur di sepanjang lorongnya.
 
“Ini menjadi pengalaman baru bagi saya, ternyata hasil pertanian urban farming yang diolah rasanya enak," kata dia. 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko menuturkan Kampung Sayur itu menjadi kampung yang terbilang berhasil mengembangkan potensi wilayahnya menjadi magnet yang menarik wisatawan.

“Kampung Sayur ini juga konsisten menyelenggarakan paket-paket wisata dengan daya tariknya," kata di.
 
Pilihan Editor: Driver Jip Wisata Lereng Merapi Konsumsi Obat Keras, Dinas Pariwisata Sleman Panggil Pengelola

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus