Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gus Jazil Beri Motivasi Para Santri Penghafal Alquran

Para santri di Ponpes Dar-Al Qur'an patut belajar dengan tekun karena dibimbing oleh KH Dr Ahsin Sakho Muhammad.

17 Mei 2022 | 19.53 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengunjungi Pondok Pesantren Dar-Al Qur'an di Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, Senin (16/5/2022)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Wakil Ketua MPR, Jazilul Fawaid, mengunjungi Pondok Pesantren Dar-Al Qur'an di Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, Senin, 16 Mei 2022. Selain bersilaturahmi dengan pengasuh pesantren, KH Dr Ahsin Sakho Muhammad, kunjungan tersebut untuk bertemu dengan ratusan santri penghafal Al Quran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jazilul Fawaid—biasa disapa Gus Jazil—datang didampingi istri tercinta, Chalimatus Sa'diyah yang juga murid sekaligus rekan dosen dari Kiai Ahsin Sakho di Institut Ilmu Alqur'an (IIQ) Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertemuan dengan para santri penghafal Al Quran tersebut dimanfaatkan Gus Jazil untuk mengenang dirinya sebagai santri di Pondok Pesantren Ihyaul Ulum Gresik, yang kemudian melanjutkan pendidikan Al Quran di Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Jakarta. Karena itu, ia memberikan motivasi kepada para santri penghafal Al Quran di pesantren tersebut agar sungguh-sungguh mempelajari Al Quran sehingga mendapatkan keberkahan.

"Dulu saya kuliah di PTIQ, mungkin ada yang bertanya kuliah di PTIQ masa depannya apa ya? Yakinlah akan mendapatlan keberkahan. Nggak usah malas-malas. Kalau adik-adik hafal Al Quran, jadi hafizd, saya yakin akan mendapatkan kelipatan berkah Al Quran kalau adik-adik punya kecintaan, punya komitmen kepada Al Quran," tutur Gus Jazil yang juga Ketua Ikatan Alumni PTIQ Jakarta ini.

Gus Jazil juga menyampaikan agar para santri Dar-Al Quran Cirebon berbangga dan punya motivasi tinggi karena dibina oleh pakar Al Quran yang memiliki gelar doktor di bidang ilmu qiraat dan pakar qiraah sab'ah Indonesia. "Anda dibimbing langsung doktor ilmu qiraat. Gunakan kesempatan ini untuk adik-adik serius. Waktu beliau sebenarnya mahal karena orang seperti beliau, doktor ilmu qiraat ini tidak banyak," katanya.

Diketahui, selain pernah menjadi Rektor IIQ Jakarta, Kiai Ahsin Sakho juga merupakan doktor dari sebuah universitas di Madinah dengan nilai cumlaude dan pakar . Beliau juga rutin menggelar pengajian qiraat warasy yang diikuti para guru Al-Quran dari wilayah Cirebon dan sekitarnya.

"Siapa di Indonesia ini doktor ilmu qiraat? Kesempatan ini adik-adik gunakan. Di Jakarta dan forum-forum MTQ nasional, Kiai Ahsin sangat dikenal. Saya juga termasuk beruntung beliau jadi penasihat dan pembina saya di Nusantara Mengaji," kata Gus Jazil.

Menurut dia, semua yang bersentuhan dengan Al Quran pasti mendapatkan kemuliaan. Malaikat yang paling mulia adalah Malaikat Jibril yang menyampaikan wahyu Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Sedangkan nabi yang paling mulia adalah Nabi Muhammad SAW yang menerima wahyu Al Quran. Kota yang paling mulia adalah Mekkah dan Madinah tempat diturunkannya Al Quran. Dan malam yang paling muliai adalah malam Lailatul Qadar, malam diturunkannya Al Quran. 

"Termasuk rumah yang paling mulia adalah rumah yang dipakai membaca Alquran, dan orang yang paling mulia adalah orang yang mau belajar dan menghafalkan serta mengamalkan Alquran. Adik-adik ini adalah orang-orang mulia karena setiap hari selalu bersentuhan dengan Alquran," tuturnya.

 

Gus Jazil mengaku bersyukur karena bisa bertemu dengan para santri penghafal Al Quran di Pondok Pesantren Dar-Al Quran Cirebon. "Saya terima kasih sekali dipertemukan dengan adik-adik santri yang mulia. Mudah-mudahan yang sedang menghafal Alquran diberikan kelancaran," katanya. 

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga meminta doa kepada para santri penghafal Alquran agar bisa menjalankan tugasnya sebagai wakil ketua MPR RI dan karir di politik dengan baik. "Saya mohon didoakan sukses, mendapatkan keberkahan Alquran dan kelancaran baik di dalam tugas maupun karir di politik. Sebab di politik itu dunia yang berbeda. Salah makhraj (pengucapan) saja, salah meletakkan sesuatu di politik itu bisa bahaya," tuturnya.

"Banggalah, senanglah, dan bergembiralah menjadi santri Alquran di bawah bimbingan Kiai Ahsin. Gunakan sebaik mungkin kesempatan ini agar tidak mengecewakan Kiai Ahsin, juga orang tua, serta tidak mengecewakan ketika nanti terjun ke masyarakat kok bacaan Al Qurannya tidak baik," kata dia. (*)

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus