Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gus Jazil: Wisata Pulau Flores Bisa Meniru Bali

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid mengusulkan pengembangan wisata di Flores bisa bekerjasama dengan biro travel dan menggandeng generasi milenial.

1 Agustus 2020 | 09.35 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, saat Sosialisasi 4 Pilar di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (Stiper) Flores, Kota Bajawa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, 30 Juli 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyatakan banyak tempat wisata di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) baik situs sejarah maupun taman nasional yang terkenal di nusantara bahkan dunia. Sejumlah tempat wisata unik hanya ada di Flores.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setiap kabupaten di Pulau Flores memiliki tempat wisata yang bersejarah dan indah hingga tergambar dalam mata uang Republik Indonesia. Sebut saja Danau Kelimutu dan Rumah Pengasingan Bung Karno di Kabupaten Ende. Lalu Kampung Bena di Kabupaten Ngada, Wae Rebo di Manggarai, Labuan Bajo di Manggarai Barat, dan banyak lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wabah Covid-19 menjadi penyebab wisata sepi pengunjung. Namun, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu merasakan promosi pariwisata Pulau Flores kurang maksimal. Seperti wisata di Kampung Bena dan tempat wisata lainnya, pengunjung hanya disuruh tanda tangan dan masuk ke lokasi,

Seharusnya wisata di Flores dapat dipromosikan seperti Bali. Di masa-masa normal, tempat wisata umumnya ramai penjual jasa, seperti fotografer, penjual oleh-oleh dan kerajinan, serta sektor jasa lainnya. “Saya tidak menemukan hal-hal itu di sini,” ujar Jazilul Fawaid, saat mengunjungi Kampung Bena, Jumat 31 Juli 2020.

Menurut pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu, tempat wisata di Pulau Flores tidak memberikan ruang bagi pedagang dan pelaku jasa wisata lainnya. “Ini membuat sektor wisata tidak memberi dampak menguntungkan bagi masyarakat sekitar,” tutur pria asal Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur ini.

Gus Jazil berpendapat potensi wisata yang besar di Pulau Flores, perlu lebih dipromosikan dan dikembangkan agar mampu memberi kesejahteraan bagi masyarakat. Ia mengusulkan dua cara agar sektor wisata di sana berkembang.. Pertama, bekerja sama dengan biro travel. Mereka bertugas mempromosikan, mengundang, dan mengajak masyarakat luas berwisata di Pulau Flores.

Cara kedua, pemerintah kabupaten dan provinsi dapat mengundang pengguna medsos di facebook, youtube, twitter, dan instagram untuk mempromosikan tempat wisata di Pulau Flores. “Media sosial kan mudah, murah, dan cepat. Penggiat medsos yang kebanyakan kaum milenial, tentu akan semakin menarik bila mereka membuat foto. “Dengan gaya milenial pastinya akan menarik orang untuk datang ke Flores,” katanya.

Gus Jazil merasa kagum dengan bangunan di Kampung Bena yang sudah berusia 1.200 tahun. Sebelumnya dia hanya melihat Kampung Bena yang tersusun dari kayu dan ijuk di gambar-gambar yang tersebar. “Banyak filosofi dari bangunan yang ada di kampung ini,” tuturnya. Dalam kunjungan itu, dia melihat rumah dan bangunan dengan ragam ukuran dan bentuk. Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu juga membeli beberapa kain hasil tenunan masyarakat setempat.

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus