Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

HUT ke-74 TNI, Gubernur Jabar Menari Sajojo dengan Prajurit

TNI/Polri merupakan garda terdepan pertahanan terlebih saat ini, dinamika demokrasi.

7 Oktober 2019 | 11.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO JABAR — TNI/Polri dan pemerintah mesti bersiap menghadapi perang model baru karena kemajuan teknologi yang begitu dinamis. Untuk menekan perang informasi, TNI/Polri, pemerintah dan masyarakat, harus bersinergi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil, menyatakan hal itu pada upacara HUT ke-74 TNI dengan tema "TNI Profesional Kebanggaan Rakyat" di lapangan Gasibu, Kota Bandung, Sabtu, 5 September 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, TNI/ Polri merupakan garda terdepan pertahanan. Terlebih saat ini, dinamika demokrasi, karena tengah dalam tahun politik, membuat kondusivitas sedikit tergerus. Kompleksitas dan keragaman masyarakat membawa warna harmoni tersendiri dalam kehidupan bermasyarakat.

"Alhamdulillah, dengan soliditas TNI di darat, laut, dan udara, memperlihatkan sistem pertahanan kita membuat rasa aman nyaman sebagai warga Jawa Barat," kata Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar, yang pada kesempatan itu memberikan ucapan selamat hari jadi ke-74 untuk TNI.

Selain itu, kata Emil, gerakan radikalisme dan ajaran yang bersifat destruktif pun menjadi tantangan tersendiri bagi TNI dalam menjaga keutuhan NKRI. Meski begitu, TNI mampu bekerja profesional dan menghadirkan keamanan serta kenyamanan kepada masyarakat.

Pada acara tersebut, Emil bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Tri Soewandono, Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi, Ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat, dan Prajurit TNI/ Polri, bernyanyi dan menari lagu Daerah Papua, Sajojo, sebagai simbol kebersamaan.

Emil mengatakan kehadiran TNI/Polri membuat pembangunan di Jabar berjalan dengan cepat. Sebab, TNI/Polri mampu menciptakan dan menjaga kondusivitas. Tak hanya itu, keterlibatan TNI mampu mengakselerasi program Citarum Harum.

Senada dengan Gubernur, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI, Tri Soewandono, mengatakan perang informasi harus diwaspadai. "Hoaks bagian dari perang siber, itu kita waspadai. Masyarakat pun harus menyadari dan sebisa mungkin menangkal," kata Tri.

Tri yang menjadi inspektur upacara membacakan amanat Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Hadi dalam pesannya meminta para prajurit harus siap menghadapi perkembangan dunia yang dinamis dan kompleks.

"Hal ini telah menjadikan konsep peperangan menjadi tidak lagi terbatas dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi. Sebagai contoh perang siber yang disertai perang informasi, walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara," kata Hadi. (*) 

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus