Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gus Jazil: Lawan Politik Uang Dengan Pendidikan Politik Yang Baik

Satu hal yang bisa melawan praktek politik uang yakni fungsikan pendidikan politik yang baik untuk rakyat.

18 September 2020 | 11.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wakil Ketua MPR Dr. H. Jazilul Fawaid SQ., MA., menjadi pembicara dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR bersama PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, di aula STIE Cipasung, Kompleks Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (17/9/2020).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL-- Wakil Ketua MPR RI, Dr Jazilul Fawaid atau Gus Jazil, mengingatkan bahwa Indonesia sebentar lagi akan menggelar pesta demokrasi yakni Pilkada tahun 2020. Dalam kontestasi besar tersebut pasti banyak hal yang harus diwaspadai salah satunya praktek money politic atau politik uang. Hal itu terjadi karena keinginan untuk unggul secara instan tanpa memperdulikan etika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal tersebut dikatakan Gus Jazil dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR kerjasama MPR dengan PC GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, di aula STIE Cipasung, Kompleks Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (17/9).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hadir dalam acara yang digelar dengan protokol kesehatan yang ketat tersebut anggota MPR Fraksi PKB KH. Acep Adang Ruhiat, Tokoh Masyarakat Tasikmalaya H. Iwan Saputra, Ketua PC GP Ansor Asep Muslim, anggota GP Ansor, anggota IPNU dan mahasiswa.

"Ada satu hal yang bisa melawan praktek politik uang yakni fungsikan pendidikan politik yang baik untuk rakyat. Tanamkan dalam pendidikan tersebut tujuan berdemokrasi adalah untuk kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat secara keseluruhan. Memilih pemimpin daerah dengan melihat program-programnya adalah contoh cara berdemokrasi yang benar," ujar Pimpinan MPR dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Namun, lanjut Gus Jazil, hal tersebut bukan perkara mudah. Perlu kesadaran dari seluruh elemen bangsa terutama yang bergerak dalam dunia pendidikan dan politik. "Salah satu yang diharapkan adalah lingkungan pesantren sebab pesantren memiliki beberapa fungsi yakni pendidikan dan pengajaran, fungsi dakwah serta fungsi pemberdayaan masyarakat," tuturnya.

Dikatakan Gus Jazil, fungsi pendidikan dan dakwah pesantren memang tidak perlu diragukan lagi. Tapi, yang perlu lebih disempurnakan lagi adalah soal politik. Warga pesantren jangan anti politik. Bahkan harus terjun ke politik. "Dengan kualitas keilmuan dan dorongan serta dukungan para ulama, saya rasa santri pesantren akan mampu muncul di dunia politik dan menjalankan demokrasi secara benar," katanya.

Di akhir sesi, Gus Jazil mengajak rakyat Indonesia untuk sama-sama berpartisipasi serta menjaga pilkada tahun ini berjalan baik dan sesuai harapan rakyat. "Tetapkan dalam hati bahwa pilkada langsung adalah implementasi dari sila ke empat Pancasila yang arahnya untuk kemaslahatan bersama," ujarnya.(*)

Abdul Jalal

Abdul Jalal

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus