Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INKA - BPPT Bersiap Produksi Kereta Cepat

Secara teknologi, PT INKA (Persero) sudah siap membuat sarana kereta api cepat Makasar - Parepare yang sedang dikolaborasikan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

17 Agustus 2021 | 11.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - PT INKA (Persero) bersama BPPT serta beberapa perguruan tinggi dan perusahaan tengah mempersiapkan untuk membuat kereta cepat yang mampu melaju di atas 200 km/jam. Hal ini disampaikan Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju dalam seminar daring bertajuk “Kesiapan Jalur Kereta Makassar – Parepare”, Senin, 16 Agustus 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Agung mengatakan secara teknologi sendiri PT INKA (Persero) sudah siap untuk membuat sarana kereta api cepat Makasar - Parepare ini yang sedang dikolaborasikan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).“Untuk Makasar – Parepare kami siap mengoperasikan kereta cepat produk anak negeri dengan diketuai oleh BPPT, dengan teknology hybrid battery pada tahun 2022,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Pusat Teknologi Sistem dan Prasarana Transportasi BPPT, Muljadi Sinung Harjono, juga mengatakan bahwa BPPT memiliki target pembuatan prototype kereta cepat dengan kecepatan di atas 200 km/ jam.

“Pada tahun 2020 kami sudah menyelesaikan target DRO (design requirement and objective atau pre-spesifikasi teknis) dan basic manufacture design di 2021. Di tahun 2022 kami terdapat rencana anggaran pembangunan sarana prototype kereta api cepat. Maka dari itu diperlukan lokasi untuk uji sebenarnya kereta api cepat dengan kecepatan di atas 200 km/jam sepanjang 20 km dengan lebar track yang mencukupi,” ujar Muljadi.

Rencananya di tahun 2022 tersebut akan dibuat prototype kereta api cepat tersebut. Untuk pembuktian, kereta api cepat tersebut diharapkan bisa diujicobakan di jalur Makassar – Parepare.

“Setelah prototype tersebut jadi, setelah akhir 2022, harapannya prototype tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bagian armada kereta api penumpang yang dapat memenuhi kebutuhan lapangan,” ujar Muljadi.

BPPT dalam hal ini berkolaborasi dengan konsorsium Prioritas Riset Nasional Teknologi Perkeretaapian. Di dalamnya terdapat perguruan tinggi seperti ITB, ITS, UNS dan UGM dan beberapa industri yang terkait dengan perkeretaapian PT INKA (Persero) dan PT Pindad (Persero).(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus