Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Inovasi Pertanian, Gubernur Erzaldi Tanam Porang Tumpang Sari dengan Lada

Porang adalah komoditi baru yang saat ini sedang tren dan diminati oleh banyak negara.

21 Oktober 2020 | 14.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, bersama Kepala Dinas Pertanian Babel, Juaidi dan pegiat lingkungan petani lada, Zaiwan, menanam porang di hutan Pelawan, Namang, Bangka Tengah. Rabu (21/10).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman, bersama dengan Kepala Dinas Pertanian Babel, Juaidi dan pegiat lingkungan sekaligus petani lada, Zaiwan menanam porang dengan sistem tumpang sari di lokasi Hutan Pelawan, Namang, Bangka Tengah, Rabu, 21 Oktober 2020.
 
"Porang adalah komoditi baru yang saat ini sedang tren dan diminati oleh banyak negara.
Porang yang ditumpang sari dengan tanaman lada serta, junjung hidup kayu Pelawan ini merupakan inovasi pengembangan pertanian yang nantinya dapat memberikan nilai lebih kepada petani lada," kata Gubernur Erzaldi.
 
Sebelumnya, Gubernur Babel, Erzaldi Rosman juga telah mendorong dan menyaksikan penandatanganan kontrak antara 200 petani dengan pihak bank terkait penanaman porang ini. 
 
Dalam kegiatan itu juga telah dilakukan perjanjian jual beli harga dengan “offtaker” atau pihak pembeli hasil produksi porang untuk memberikan jaminan beli. Sehingga para petani yang akan menanam porang, tidak ragu akan kemana nanti hasil produksi porangnya akan dijual. 
 
Kepala Dinas Pertanian Babel, Juaidi, mengatakan penanaman porang di sela-sela tanaman lada ataupun sawit sangat memungkinkan karena jenis tanaman ini adalah tanaman tumpang sari yang membutuhkan naungan sekitar 40 persen. 
 
"Menurut peneliti jenis tanah di Bangka Belitung cocok untuk penanaman porang. Hasilnya akan lebih baik dan mempunyai kandungan glukomanan yang lebih tinggi. Porang diminati banyak orang karena, menjadi bahan olahan makanan yang sehat," ucapnya. 
 
Sementara itu pemilik lahan, Zaiwan mengatakan saat ini pihaknya bersama para petani sekitar Hutan Pelawan mengembangkan tanaman tumpang sari porang dengan lada dan kayu Pelawan sekitar 10 hektar lahan miliknya. "Diharapkan 8 bulan ke depan hasilnya sudah dapat dirasakan. Dengan kebun porang, tempat ini juga akan dijadikan wisata edukasi bersama dengan komoditas lainnya," katanya. 
 
Ikut mendampingi dalam penanaman porang ini, Camat Namang, kades, dan para petani lada sekitar.(*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Abdul Jalal

Abdul Jalal

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus