Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Iklan

Kementan Dukung Ketahanan Pangan melalui Hidroponik

Pemanfaatan lahan pekarangan dapat membantu keluarga menyiapkan ketahanan pangan dari ancaman krisis iklim.

15 Juni 2022 | 09.48 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS - Krisis pangan dunia merupakan ancaman bagi semua negara termasuk Indonesia. Pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2020 ikut berdampak pada ketersediaan pangan. Untuk memastikan agar ketersediaan pangan dapat terus terjaga, Kementerian Pertanian mengajak masyarakat memanfaatkan lahan pekarangan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan masyarakat tetap harus produktif meski pandemi. "Dengan adanya pandemi ini, perlu kegiatan produktif yang berkontribusi bagi perekonomian nasional, diantaranya kegiatan pertanian yang maju dan modern," ujar Mentan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dengan teknologi penyiraman otomatis melalui smartphone watering system control, ini membuktikan kemajuan teknologi telah mampu meningkatkan produktivitas, semuanya bisa diolah melalui aplikasi dan online sistem.”

Pemanfaatan teknologi tersebut bukan hanya untuk pertanian berskala besar. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nuryamsi, mengatakan pemanfaatan pekarangan juga berpeluang menambah penghasilan rumah tangga apabila dirancang dan direncanakan dengan baik. Salah satu teknologi pertanian yang dapat diterapkan untuk memanfaatkan lahan pekarangan adalah teknologi hidroponik.

Hasil produksi dapat digunakan untuk memenuhi konsumsi keluarga atau dijual. Jenis tanaman bisa beragam, misalnya tanaman rempah atau tanaman apotek hidup. “Pekarangan sering disebut lumbung hidup karena sewaktu-waktu kebutuhan pangan pokok seperti beras, jagung, umbi-umbian dan sebagainya tersedia di pekarangan sehingga berpotensi dalam penyediaan bahan pangan keluarga, meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga serta mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk pembelian pangan," ucapnya.

Memanfaatkan pekarangan sebagai lumbung hidup kian penting ketika krisis iklim semakin mengancam. Menurut Dedi, kebutuhan akan pangan terus meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk, peningkatan daya beli dan dinamika iklim global. “Sedangkan produktivitas lahan pertanian pada tanah-tanah yang relatif subur telah mengalami penurunan akibat tingginya intensitas penggunaan lahan dan pemberian pupuk anorganik yang tidak terkendali," ujarnya.

Akibatnya keadaan unsur hara dalam tanah dan pencemaran lingkungan sudah mulai terjadi di beberapa daerah sentra produksi pertanian. Permasalahan lain adalah tingkat konsumsi sebagian penduduk Indonesia masih di bawah anjuran pemenuhan gizi. "Upaya tersebut, salah satunya dapat dilakukan melalui pemanfaatan lahan pekarangan yang dapat dikelola oleh rumah tangga," ucap Dedi.

Pemanfaatan lahan pekarangan melalui teknik hidroponik ini menjadi bahasan dalam program Bertani On Cloud (BOC) Volume 183 dengan tema “Dari Pekarangan, P4S Hidroponik Generik Dukung Ketahanan Pangan”

Hidroponik adalah suatu teknik membudidayakan tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Kelebihan tanaman yang dibudidayakan dengan metode hidroponik adalah hasil panen yang diperoleh lebih tinggi dengan kualitas hasil lebih baik. 

Pemanfaatan pekarangan dengan metode hidroponik ini dapat menjadi salah satu solusi membangun urban farming dalam mencapai dan memantapkan ketahanan pangan rumah tangga di Indonesia. (*)

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus