Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penjabat Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Makmur Marbun, tak mengira apa yang dikerjakan selama sepuluh bulan terakhir mampu mengantarkannya mendapatkan penghargaan langsung dari Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dalam Apresiasi Kinerja Penjabat Kepala Daerah 2024, Marbun memperoleh nilai terbaik untuk kategori Kesejahteraan Rakyat bagi daerah dengan fiskal rendah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya terkejut saat mendapatkan apresiasi ini,” kata Makmur seusai menerima trofi di Tribrata Hotel and Convention Center Darmawangsa, Jakarta, pada Jumat, 30 Agustus 2024. Selama menjadi Penjabat Bupati Penajam Paser Utara, dia fokus pada isu kesejahteraan masyarakat karena kabupaten ini menjadi tempat di mana Ibu Kota Nusantara atau IKN dibangun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak Presiden Joko Widodo menetapkan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, maka daerah ini banyak diperbincangkan khalayak. Makmur menjelaskan, kehadiran Ibu Kota Nusantara di Penajam Paser Utara menjadi dorongan baginya untuk memajukan kesejahteraan rakyat di kabupaten yang menjadi penopang ibu kota itu. “Kami membuat program yang intinya mendorong masyarakat hidup sejahtera berdampingan dengan IKN,” katanya.
Dalam mendongkrak kesejahteraan masyarakat, Makmur berupaya mengurangi angka kemiskinan ekstrem, mengatasi pengangguran, meningkatkan pelayanan kesehatan, dan menekan stunting. Sampai Maret 2024, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara berhasil menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem menjadi 79 jiwa dari 762 jiwa pada akhir 2023.
Komitmen Makmur untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem terlihat dari alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) yang digelontorkan sekitar Rp79 miliar. Angka ini jauh lebih besar dari tahun sebelumnya, yakni Rp 46 miliar. Dana tersebut digunakan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan meminimalkan kantong kemiskinan. Wujud dari upaya tersebut adalah pemberian bantuan sosial sampai dengan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Makmur melanjutkan, penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Penajam Paser Utara terletak pada komitmen yang kuat, strategi yang komprehensif, serta mampu menggerakkan berbagai sumber daya dan pemangku kepentingan. Komitmen dalam menekan angka pengangguran terbuka juga ditunjukkan oleh Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dengan melakukan percepatan dan perluasan sasaran angkatan kerja untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan agar mampu terserap dunia kerja.
Caraya, menerapkan pendidikan vokasi dan pelatihan bekerja sama dengan Techno Park di Solo dan berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan melalui politeknik di Surabaya. Hingga Juni 2024, tercatat 453 orang yang mengikuti sebelas jenis pelatihanberbasis kompetensi. Adapun alokasi anggaran khusus pelatihan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas tenaga kerja pada 2024 sebesar Rp 15 miliar.
Mengenai kesehatan masyarakat, Makmur mengatakan, saat ini alokasi APBD Perubahan untuk kesehatan berada di angka 14,57 persen, yakni Rp 45,2 miliar, dengan program prioritas yakni BPJS Kesehatan gratis bagi warga Kabupaten Penajam Paser Utara. Makmur juga berupaya menurunkan angka stunting melalui berbagai intervensi. Salah satunya dengan menggandeng komunitas Isi Piringku yang diinisiasi oleh Yayasan Nasyiatul Aisyiyah (NA) bersama perusahaan multinasional.