Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengobati Rindu Bali dengan Pesona Ubud

Menikmati spot wisata yang instagramable serta suasana spiritual di sejumlah pura, berlanjut pada kuliner unik di Ubud dan berakhir dengan membeli cenderamata agar tetap terkenang.

21 Desember 2021 | 14.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Persawahan di Ubud Bali.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO TEMPO Pariwisata di Bali kembali dibuka. Kalau kamu sudah divaksin dosis lengkap, kamu bisa mulai rencanakan liburan, karena #ItstimeforBali! Banyak lokasi dan kegiatan wisata di Pulau Dewata yang bikin kita jatuh cinta. Salah satunya Ubud.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ya, Ubud, sebuah kecamatan di Kabupaten Gianyar, memiliki beragam pesona bagi wisatawan. Mulai dari pemandangan, kuliner, atraksi seni, hingga budaya warganya yang membuat kita berdecak kagum. Datang ke Ubud dipastikan bisa jadi penghibur jiwa dan pelepas penat. Ini sesuai dengan nama Ubud yang berarti “obat”. Tak heran, Ubud bertengger di posisi empat dalam daftar 25 Kota Terbaik di Dunia versi Travel and Leisure 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Unobangga dengan pengakuan dunia ini. Menurutnya, keindahan Bali tak pernah membosankan untuk dieksplorasi. Ubud bahkan mengungguli Kyoto di Jepang dan Bangkok di Thailand. “Semoga prestasi ini bisa terus kita jaga dan tingkatkan, sehingga Bali bisa cepat bangkit dan lapangan kerja tercipta luas,” ujarnya pertengahan November silam.

Dukungan Kemenparekraf terhadap kebangkitan pariwisata sangat besar. Ada berbagai informasi terbaru seputar pariwisata dan ekraf #DiIndonesiaAja.Kamu juga bisa mengikuti PUKIS (Pesona Punya Kuis) setiap hari Selasa.

Ada beragam hadiah menarik pada kuis tersebut. Penasaran? Langsung kunjungi www.indonesia.travel, ikuti juga Facebook dan Twitter pesonaid_travel, nonton terus video keren di YouTube Pesona Indonesia dan nantikan update di TikTok  @indonesia.travel. Biar tambah seru menjelajahi #WonderfulIndonesia, sebelum berangkat pastikan follow akun Instagram @pesonaid_travel.

Mau tahu apa saja yang menarik di Ubud? Yuk, lihat 12 destinasi menarik. Oh ya, patut diingat, tidak cukup satu hari menjelajahi semua pesona tersebut. Baiknya, rencanakan untuk menginap beberapa malam di Ubud, lalu menyewa sepeda, sepeda motor, atau mobil. Usai berwisata, jangan lupa singgah di tokocenderamata untuk membeli barang-barang kenangan.Ayo kita simak sejumlah lokasi tersebut.

Destinasi Wisata yang Instagramable

1. Alas Harum Agrotourism

Lokasinya tak jauh dari pusat kota Ubud, sekitar 8kilometer atau 20 menit perjalanan.DiAlas Harum kita bisa bermain ayunan dengan latar belakang areal persawahan terasering Tegallalang. Ada berbagai spot foto menarik di Alas Harum, yakni Dancing Bridge, Bird Nest, Pekak Brayut, Gorila, Glass Flooring, dan Education Temple.

2. Lotus Ubud Swing

Sama seperti Alas Harum, Lotus Ubud Swing juga menyediakan berbagai spot foto menarik sambil berayun-ayun. Lokasinya di bagian utara Ubud, masih di sekitar areal persawahan Tegallalang. Beberapa wahana yang kerap dijadikan spot foto antara lain ayunan untuk couple, Aloha Ubud Swing, dan banyak lagi. Oh ya, berfoto dengan latar belakang persawahan Tegallalang memberi kenangan yang tak terlupa, pasalnya sawah di Tegallalang masuk situs Warisan Dunia UNESCO.

3. Manuaba Waterfall

Setelah puas berayun dengan latar belakang persawahan, tak ada salahnya berganti suasana dengan pesona air terjun di Manuaba. Lokasi persisnya di Desa Kenderan, Tegallalang. Kabarnya, air terjun ini baru dibuka untuk wisatawan pada 2019 dan masih jarang dijamah oleh pelancong. 

Tidak perlu khawatir, walau disebut sebagai hidden waterfall, tidak sulit menuju lokasi ini. Dari Desa Kenderan telah tersedia penunjuk jalan menuju Manuaba. Sebelum mengunjungi tempat wisata ini, pastikan baterai ponsel atau kamera kita penuh ya, agar bisa berfoto sepuas hati di antara gemericik air yang menenteramkan jiwa.

Nikmati Nuansa Spiritual khas Bali

1. Pura Dalem Agung

Nama lengkapnya Pura Dalem Agung Padangtegal, berlokasi di dalam kawasan wisata Monkey Forest Ubud. Berkunjung ke sini, kita bisa melihat pura pemujaan untuk Dewa Siwa. Diperkirakan pura ini telah ada sejak abad ke-14.

Sebagai tempat suci, mengunjungi Pura Dalem Agung berarti kita harus mensucikan diri terlebih dahulu dengan air yang disediakan di sekitar pura, kemudian mengenakan sarung atau endekkhas Bali yang bisa disewa di lokasi.

2. Pura Gunung Kawi

Pura ini merupakan situs purbakala yang dilindungi. Di Pura Gunung Kawi, kita bisa melihat batu-batu yang dipahat pada sebuah dinding tinggi. Saat di lokasi,kita akan melihat 315 anak tangga yang akan mengantar kita ke pusat candi.

Tiba di kawasan wisata, kita dapat melihat situs pura yang terbagi menjadi dua kelompok yang dipisahkan oleh aliran Sungai Pakerisan. Selain pura, terdapat pula kolam pemandian dan pancuran air. Bagian kelompok pura wilayah barat sungai, ada 4 buah. Sedangkan untuk kelompok satunya terletak di timur sungai ada 5 buah. Menurut penelitian, pura ini dibangun pada masa pemerintahan Udayana di abad ke-11.

3. Pura Griya Sakti Manuaba

Pura ini terletak di Desa Kenderan, Ubud. Kerap digunakan untuk upacara oleh warga sekitar. Keberadaan PuraGriya Sakti Manuaba terhubung dengan sejarah Bali ketika pecah menjadi sembilan kerajaan kecil, sekitar tahun 1651 M. 

Pura Griya Sakti memiliki 3 bagian, yakni tempat suci luar candi, tempat suci tengah, dan tempat suci utama bagian dalam. Pura ini dibangun di kawasan berbukit, sehingga tempat suci utama, atau disebut jero berada di bagian paling atas. Banyak lokasi di pura ini yang menarik, misalnya ada pohon besar di dekat tempat suci terluar yang didedikasikan untuk Ratu Gede Macan, roh harimau. Bila beruntung, kita bisa menyaksikan ritual keagamaan di pura ini sambil mengagumi sudut-sudutnya yang sarat nilai sejarah.

Goyang Lidah di Ubud

1. Bebek Tepi Sawah

Restoran Bebek Tepi Sawah di Ubud tersohor dengan menu bebek dan sudah memiliki beberapa cabang. Selain sajian spesial khas lokal Bali, juga tersedia menu Asia dan western food.

Di restoran Bebek Tepi Sawah, kita dapat menikmati berbagai menu unik sambil merasakan suasana asri di dalam restoran.Suasanaasri itu terbangun karena area makan berupa gazebo dengan bahan bambu dan beratap alang-alang, dan dikelilingi area persawahan. Jika kita mengunjungi restoran ini pada malam hari, dapat menemukan nuansa khas pedesaan karena ada penerangan menggunakan obor minyak dan diiringi alunan musik khas Bali.

2. Locavore

Restoran ini termasuk penyaji fine dining dengan beragam pilihan menu, mulai dari kuliner khas Asia, Eropa, atau internasional. Locavore berarti “gerakan lokal baru”.  Nama ini dipilih karena bahan makanan yang digunakan bersumber dari petani lokal. Bahkan alat makan seperti piring, gelas, sendok, dan garpu dibuat di pabrik lokal. Konsep unik ini membawa Locavore meraih penghargaan Asia’s Sustainable Restaurant Award pada 2019.

3. Alchemy

Ingin merasakan sajian sehat di Ubud? Coba mampir ke Alchemy. Di tempat ini tersedia berbagai menu yang organik dan sangat cocok bagi vegan. Dapur Alchemy membebaskan semua makanan dari tepung, gula refinery, susu sapi, dan bahan makanan yang mengandung kimia. Karena itu, Alchemy disebut sebagai kafe raw vegan pertama di Bali.

Alchemy yang hadir sejak 2011 bertujuan mengajak orang untuk memulai hidup sehat. Daftar menu terdiri dari makan organik, raw food, dan jus segar. Menu pilihan yang menjadi favorit adalah salad.

Cendera mata Pelipur Memori

1. Pasar Seni Guwang Sukawati

Foto diambil sebelum pandemi.

Pasar ini diresmikan pada 2001 untuk mengatasi kepadatan pengunjung di Pasar Seni Sukawati. Beragam oleh-oleh kerajinan khas Bali tersedia di Pasar Guwang, mulai dari pakaian khas Bali, baju barong, lukisan, patung-patung khas Bali, aksesoris-aksesoris pakaian seperti kalung, gelang, topi, dan lainnya.

Produk yang dijual di Pasar Guwang serupa dengan Pasar Sukawati yang telah tersohor. Namun, suasana di Pasar Guwang lebih tertata rapi dan dipayungi pepohonan kamboja sehingga kita lebih nyaman dari terpaan sinar mentari.

2. UC Silver Gold

Berdiri sejak 1989, UC Silver Gold yang awalnya bernama Ubud Corner mengkhususkan bisnisnya pada kerajinan perak dan emas. Saat ini UC Silver Gold selain menyajikan berbagai produk untuk dijadikan cenderamata, juga menjadi lokasi wisata edukatif.

Di UC Silver Gold terdapat galeri seni yang menyimpan karya masterpiece, Patung Naga Sanga yang terbuat dari perak seberat 720 kilogram. Ada pula café dan loungebakery yang menyediakan beragam jenis makanan dan minuman, serta galeri perhiasan yang menyediakan beragam produk bernilai seni tinggi.

3. Krisna Oleh-Oleh Bali

Foto diambil sebelum pandemi.

Inilah tempat membeli oleh-oleh paling lengkap di Bali. Mulai barang fesyen, cenderamata, makanan, hingga karya seni. Dengan tempat yang nyaman dan bersih, berbelanja di Krisna membuat kita merasa tenang saat berbelanja.

Selama pandemi Covid-19, Krisna Oleh-Oleh Bali sangat terdampak dan membuat pemiliknya, Gusti Ngurah Anom, merumahkan 2.000 dari 2.500 karyawannya. Seturut pandemi mereda, Krisna telah kembali beroperasi setidaknya 40 persen dari normal. Jika kita berwisata ke Bali, mengunjungi Krisna berarti ikut menolong kebangkitan dunia wisata, apalagi di Krisna kita bisa membeli oleh-oleh yang sangat khas, piesusu Bali.

Setelah menyimak 12 lokasi di atas, tidak perlu khawatir karena semuanya sudah mendapatkan sertifikasi CHSE (cleanliness, health, safety and environmental sustainability).  Sertifikasi CHSE merupakan sertifikasi dari Kemenparekraf yang menandakan usaha pariwisata tersebut telah memenuhi standar protokol kesehatan. Khusus Kabupaten Gianyar, hingga awal Desember 2021 sudah ada 595 usaha pariwisata (daya tarik wisata, homestay, hotel, restoran/rumah makan, tempat penjualan cenderamata, arung jeram, dan banyak lagi)yang memiliki sertifikat CHSE, sedangkan total se-Bali mencapai 2.212.

Bali termasuk salah satu provinsi dengan laju vaksinasi dan jumlah sertifikasi CHSE tertinggi. Protokol kesehatan yang ketat juga diterapkan di Pulau Dewata ini. Tak heran, Menparekraf Sandiaga selalu mengingatkan, calon wisatawan yang akan ke Bali harus menjalani prokes 6M.(*)

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus