Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi pertumbuhan industri otomotif di Indonesia. Raihan ini salah satunya berkat dukungan pemerintah memberikan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tercatat, industri otomotif tumbuh mencapai 10,95 persen year on year (yoy) hingga Q4-2022. Adapun penjualan di bulan Januari naik mendekati 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sedangkan kumulatif jumlah pembelian domestik 1.048 juta unit, naik 18 persen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ekspor untuk CBU 473.000 ditambah dengan CKD maka totalnya mendekati 600.000 unit. Jadi kapasitas produksi sudah naik luar biasa. Di sini ada kontribusi Pemerintah yang besar terhadap penjualan,” ujarnya saat menyampaikan sambutan dalam Opening Ceremony Pameran GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2023.
Menko Airlangga juga berharap agar pengembangan kendaraan listrik di Indonesia semakin masif ke depan, seiring dengan mengalirnya investasi dari pabrikan kendaraan listrik, baik roda 4 maupun roda 2.
Ia juga mengajak seluruh stakeholders agar tetap optimistis dalam mencapai target penjualan kendaraan listrik sebanyak 400 ribu unit pada tahun 2024. Pemerintah tentunya juga akan terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan bermotor listrik, sehingga Indonesia bisa mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.
Lebih lanjut, Pemerintah telah mengeluarkan insentif tahap awal untuk kendaraan sepeda motor listrik sebesar 7 juta rupiah per unit untuk pembelian 200.000 unit sepeda motor listrik baru dan 50.000 unit sepeda motor konversi dari konvensional ke listrik.
Pemberian insentif sepeda motor listrik baru diprioritaskan untuk masyarakat produktif, di antaranya penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR), Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Bantuan Subsidi Upah (BSU), termasuk keluarga penerima subsidi listrik (450VA dan 900VA).
Dari sisi inovasi, produsen mobil dunia saat ini telah menyematkan teknologi fuel cell agar menjadi lebih ramah lingkungan. Penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan teknologi fuel cell perlu untuk terus ditingkatkan, sehingga mampu menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan dengan teknologi dan model terbaru sekaligus menumbuhkan ekspor.
Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga menyampaikan apresiasi kepada GAIKINDO atas terlaksananya GJAW 2023 yang sejak awal ditujukan untuk memamerkan perkembangan industri otomotif Indonesia, membangun permintaan konsumen, dan menciptakan pasar yang kuat.
“Semangat daripada pameran kali ini tentunya diapresiasi, karena dana pihak ketiga di perbankan jumlahnya besar. Dan dalam pandemi ini, angka dari dana pihak ketiga terutama deposito di atas 5 milyar ini belum terserap. Jadi silakan industri otomotif, industri properti untuk menyerap karena ini akan menumbuhkan perekonomian nasional,” tuturnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Perindustrian RI, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, Ketua Umum GAIKINDO, Ketua Penyelenggara Pameran GJAW 2023, serta para CEO APM perwakilan industri atau Asosiasi otomotif. (*)