Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

P3PD Libatkan Warga Desa Susun Desain Tata Ruang, Bukan Sekadar Lihat Investor

Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa atau P3PD membuat Desa Sambirejo punya desain tata ruang, dan memetakan berbagai potensi yang dimiliki.

31 Oktober 2024 | 22.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL - Wahyu Nugroho, Kepala Desa Sambirejo di Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku menerima banyak manfaat dari pelatihan Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD). Berkat program ini, Wahyu dan aparatur desa lainnya berhasil menyusun desain tata ruang baru yang melibatkan masyarakat dalam pembangunan desa. P3PD membuat masyarakat desa tidak lagi sekadar menonton saat investor masuk.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam siaran pers Ditjen Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) Kementerian Dalam Negeri atau Kemendagri, P3PD merupakan program kerja sama pemerintah dengan Bank Dunia (World Bank). Program ini melibatkan  Kemendagri, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT), Kementerian Koordinator Bidang PMK, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, dan Kementerian Keuangan. Tujuan program itu untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa sehingga bisa membuat belanja desa berkualitas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya ikut pelatihan P3PD tahun 2023,” cerita Wahyu. Setahun berikutnya, hal pertama yang ia lakukan adalah berkoordinasi dengan aparat untuk memetakan batas wilayah. “Setelah itu akan kita digitalisasikan,” ujarnya. Tujuan pemetaan untuk mengetahui potensi yang dimiliki Desa Sambirejo. Hasilnya juga menjadi patokan untuk menyusun ‘master plan’ pembangunan desa.

Wahyu mengaku metode ini tidak pernah terpikir sebelumnya. Namun sejak pelatihan P3PD, desanya dapat memiliki peta batas desa secara digital. “Kita (jadi) tahu kondisi geografis. Ketika kita tahu luas (wilayahnya) maka tahu juga kondisi tanahnya apakah cocok untuk peternakan, pertanian, pariwisata dan lain sebagainya,” ujar dia.

Tak hanya itu, dari pelatihan P3PD, Wahyu juga berencana menyusun data investor yang ingin masuk ke Desa Sambirejo. Sebagai informasi, Desa Sambirejo terkenal dengan keindahan candinya seperti Candi Ijo, Candi Barong, Candi Nigiri, Candi Duwung, serta situs Sumur Bandung. Alhasil, banyak investor bersedia membangun bisnis di desa tersebut.

Hal lain yang gencar ia lakukan usai pelatihan P3PD, adalah berkoordinasi dengan Dinas Tata Ruang Provinsi Yogyakarta. Wahyu mengajukan desain tata ruang Desa Sambirejo yang baru kepada dinas terkait untuk disesuaikan dengan rencana pembangunan provinsi dan daerah. “Selama ini belum ada karena kita tidak tahu,” ucapnya.

“Meskipun kita sudah pikirkan tapi ilmu kita tidak punya. Ilmu pemetaan itu kan kita tidak punya. Regulasi-regulasi apa yang harus kita ikuti dari pemerintah pusat sampai dengan kabupaten,” ia menambahkan. (*)

 

 

Sandy Prastanto

Sandy Prastanto

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus