Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
YOGYAKARTA: PT Pelindo Multi Terminal menggelar Bussiness Outlook Customer Gathering PT Pelindo Multi Terminal yang dipusatkan di Yogyakarta 16-18 Februari 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama tiga hari di Yogyakarta itu, ratusan mitra bisnis, asosiasi hingga pelanggan PT Pelindo Multi Terminal bersilaturahmi, bersinergi, sembari membahas dan merumuskan langkah kolaborasi untuk mengoptimalkan kinerja di tahun 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Turut hadir Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal Drajat Sulistyo, Ketua Umum DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Juswandi Cristanto, Sekjend DPP APBMI AJD Korompis, Direktur Operasi PT Pelabuhan Tanjung Priok Dwi Rahmad Toto serta Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk Rio T.N Lasse.
"PT Pelindo Multi Terminal atau SPMT adalah salah satu subholding BUMN PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dalam operasi terminal non-petikemas," kata Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal Drajat Sulistyo dalam sambutan gathering Jumat, 17 Februari 2023.
Dibentuk pada 1 Oktober 2021, kata Drajad, PT Pelindo Multi Terminal pembentukannya seiring proses integrasi PT Pelabuhan Indonesia yang sahamnya dimiliki sepenuhnya Republik Indonesia.
"Kami mengelola 10 anak cabang dan 3 anak perusahaan, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), PT Indonesia Kendaraan Terminal, Tbk. (IPCC) yang merupakan terminal kendaraan terbesar di ASEAN, dan PT Terminal Curah Semarang (TCS)," kata Drajad.
Soal layanan yang ditangani PT Pelindo Multi Terminal, yakni semua barang yang tidak masuk peti kemas. Dengan total 22 wilayah operasi di Indonesia.
"Tahun 2023 ini, kami akan bergerak terus untuk memenuhi aspirasi holding PT. Pelindo sampai mencakup seluruh pelabuhan yang mencakup non peti kemas yang ada di Indonesia akan kami kelola," kata Drajad.
Drajad menuturkan, dengan regulasi terbaru saat ini dari Kementerian Perhubungan, PT Pelindo Multi Terminal juga memukinkan bekerja sama dengan pelabuhan-pelabuhan swasta yang memiliki layanan non peti kemas.
"Kami siap membantu bekerjasama dan berkolaborasi dengan pelabuhan-pelabuhan swasta agar layanannya terutama kegiatan bongkar muat lebih efektif dan efisien," kata Drajad.
"Kami juga terus menggandeng asosiasi-asosiasi untuk mengoptimalkan layanan di seluruh pelabuhan Indonesia,"
Selama beroperasi, kata Drajad, masih banyak hal yang butuh evaluasi dan perbaikan dari layanan yang dilakukan PT Pelindo Multi Terminal.
"Kami masih perlu bersinergi dan berkolaborasi dengan semua pihak baik mitra, regulator dan asosiasi untuk mengoptimalkan layanan non peti kemas," kata Drajad. Ia mencontohkan sinergi diperlukan ketika dalam distribusi pupuk ke suatu wilayah melalui pelabuhan tertentu belum tersedia gudang penyimpanan. Maka PT Pelindo Multi Terminal bisa bekerjasama dengan pihak ketiga untuk menyediakan gudang penyimpanan di pelabuhan yang membutuhkan tersebut.
"Target kami sampai 2025, akan memperbaiki seluruh fasilitas pelayanan dan juga paling penting memperbaiki pattern of strategic partnership dengan mitra," kata Drajad.
Drajad menegaskan, kolaborasi yang dibangun tak sebatas pada pelabuhan pelabuhan yang dikelola pemerintah melalui BUMN. Namun juga terbuka pada pelabuhan milik perorangan yang selama ini dikelola secara mandiri.
"Kami siap hadir membantu pelayanan di pelabuhan-pelabuhan yang selama ini pengelolaannya masih dilakukan sendiri," ujar Drajad yang menyebut kerjasama yang dibangun berbasis manajemen yang mengutamakan efektifitas dan efisiensi.
Drajad berpesan, para mitra dapat lebih mengeksplore sebagai potensi multi purpose produk produk non peti kemas. Sehingga yang terlihat lebih menguntungkan masih produk produk peti kemas.
"Indonesia sangat kaya potensi itu, sayang masih kurang dieksplorasi para mitra," kata Drajad.
Dalam pidato penutupannya, Drajad mendorong para mitra dan asosiasi bersama sama mematuhi kebijakan yang berlaku dalam menjalankan kegiatan di wilayah kerja masing-masing. Termasuk pada terminal pelabuhan multi purpose.
"Terminal pelabuhan yang selama ini kegiatannya masih belum mengacu aspek-aspek regulasi mari kita penuhi bersama persyaratanya," ujar Drajad.
Menurut Drajad yang paling penting semua kegiatan di terminal pelabuhan memiliki mindset sama dalam mewujudkan zero accident dalam aktivitasnya.
"Zero accident adalah yang paling utama dalam kegiatan di terminal pelabuhan, karena nyawa manusia tidak bisa diukur dengan apapun," tutur Drajad.
Drajad menyatakan per tahun 2023 ini semua pihak yang terlibat dalam aktivitas di terminal pelabuhan wajib
melakukan penerapan dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja lingkungan (K3L) kegiatan bongkar muat barang di wilayah kerjanya
Kewajiban soal menjalankan K3L di wilayah kerja PT Pelindo Multi Terminal itu telah dituangkan pula lewat penandatanganan komitmen bersama penerapan dan pengawasan K3L yang dilakukan pimpinan PT Pelindo Multi Terminal, perwakilan APBMI, perwakilan pengelola pelabuhan dan juga perwakilan pemerintah.
Dalam acara Bussiness Outlook Customer Gathering itu, turut digelar forum dialog menghadirkan ekonom senior yang juga Komisaris Utama PT. Allo Bank Tbk Aviliani dengan moderator Direktur PT Tempo Inti Media Tbk Budi Setyarso.
Ekonom senior Aviliani menuturkan meski pada tahun 2023 ini merupakan tahun persiapan menjelang pemilihan umum atau Pemilu 2024, pihaknya optimis usaha yang dilakukan para mitra PT Pelindo Multi Terminal tetap bertumbuh.
"Tahun 2023-2024 demand komoditas akan terus bertumbuh, tambahan barang konsumsi akan meningkat karena partai-partai politik akan berbelanja lebih banyak (untuk keperluan kampanye)," ujar Aviliani.
Sedangkan sektor yang juga diprediksi bertumbuh seiring redanya pandemi Covid-19, Aviliasi memperkirakan sektor pariwisata yang akan terus melesat.
"Sektor pariwisata ini sebenarnya menjadi sektor yang menjadi pertumbuhan UMKM," kata Aviliani.