Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - PT Pegadaian meresmikan gedung barunya yang dinamakan The Gade Tower, di Jalan Kramat Raya, Jakarta, pada Selasa, 7 Mei 2024. Peresmian gedung baru ini bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) Pegadaian yang ke-123 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Gedung ini menjulang tinggi, bahkan menurut data gedung ini tertinggi di Kawasan Senen. Dengan adanya gedung yang semakin megah ini tentunya omset kami akan menjulang tinggi juga," kata Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karena itu, Damar menargetkan, laba tahun ini mencapai Rp5,5 triliun. Adapun perolehan laba bersih pada kuartal I tahun ini sebesar Rp1,4 triliun atau tumbuh sebesar 33,2 persen. "Jadi Rp 5,5 triliun untuk tahun ini," ujarnya.
Damar menjelaskan, Pegadaian juga berhasil mencatatkan kinerja yang positif pada kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) pada kuartal pertama tahun ini turun menjadi 1,26. Damar berharap, ke depannya perseroan tetap mencatatkan NPL di bawah 2 persen. "Semoga ke depannya juga tetap di bawah 2 atau di sekitar 1,26," kata dia.
Grand Launching The Gade Tower PT Pegadaian ditandai dengan potong pita. Dihadiri Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Pegadaian Damar Latri Setiawan dan Komisaris Utama Pegadaian Loto Srinaita Ginting. (TEMPO/Lourentius EP).
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo yang hadir dalam peresmian ini, mengaku bahagia melihat gedung The Gade Tower. Sebab, saat mengagas gedung ini dirinya sempat memiliki keraguan.
"Tapi saya bilang, Pegadian harusnya dengan prospek kinerja yang luar biasa dan insya Allah tahun ini bisa Rp5 triliun, sudah pantas punya gedung seperti ini," kata ptia yang akrab disapa Tiko.
Tiko berharap gedung ini menjadi simbolisasi dan modernisasi Pegadaian. "Dan ini menunjukan transformasi Pegadaian menjadi perusahan yang modern," ujarnya.
Ada dua pesan Tiko untuk Pegadaian. Pertama, supaya peran pegadaian pada ultra mikro semakin bermanfaat untuk masyarakat. "Karena kami ingin masyarakat juga naik kelas dengan pembinaan di sistem ultra mikro BRI, Pegadaian, dan PNM," ujarnya.
Kedua, mensosialisasikan lagi emas sebagai aset kelas. "Karena di dunia yang sekarang geopolitik makin bergejolak, harga dollar bergejolak, itu sebenernya menyimpan emas itu paling aman. Jadi kami lagi mau dorong lagi, dan kami lagi menyelesaikan dengan pemerintah untuk ada izin bank bullion," ujar Tiko.
Dengan begitu, Tiko melanjutkan, diharapkan masyarakat menabung lagi emas tapi bukan dalam bentuk emas, melainkan digital. "Jadi emas tidak harus fisik tapi bisa berbentuk digital. Untuk memastikan keamanan digital tadi kami punya standar internasional, jadi masyarakat tidak usah khawatir, yang ditabung emas itu pasti emasnya terjamin aman. Dan itu di Indonesia hanya Pegadaian yang punya kemampuan untuk menyimpan emas hingga 100 ton," kata Tiko. (*)