Puncak HPN 2024, Gubernur Sulut Olly Dondokambey Raih Pena Emas

INFO NASIONAL – Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey meraih penghargaan Pena Emas dalam Puncak Hari Pers Nasional di Ancol, Jakarta, Selasa 20 Februari 2024. Penghargaan disematkan oleh Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Hendry Ch. Bangun yang disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

“Terima kasih Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey atas jasa-jasa gubernur ikut membangun dunia pers di daerah bahkan nasional,” ujar Hendry.

Dewan Panelis PWI mengakui perjuangan dan dedikasi Olly Dondokambey dengan memberikan Pena Emas. Olly dinilai mampu dekat dengan pers tidak hanya sebatas hubungan formal, tapi juga menciptakan ikatan yang mendalam.

Olly Dondokambey juga menginisiasi pembangunan kembali kantor PWI Sulawesi Utara yang terbakar. Kantor tersebut juga sudah diresmikan. "Sekali lagi terima kasih Pak Gubernur," ujar Hendry.

Raihan Pena Emas dari dewan panelis PWI merupakan pengakuan atas perjuangan dan dedikasi Olly. PWI juga melihat kedekatan emosional Olly dengan pers tidak hanya sebatas hubungan formal, tapi juga menciptakan ikatan yang mendalam.

"Media cetak di Sulut menjadi referensi saya dalam melihat persoalan pembangunan. Dari media lah saya bisa tahu kondisi riil di masyarakat," ujar Gubernur Sulut.

Keberhasilan Sulut keluar dari kritis Covid-19 dan memulihkan kembali kehidupan perekonomian Sulut juga tak lepas dari peran pers. Sehingga perekonomian Sulut dapat tumbuh di atas 5 persen per tahun atau lebih tinggi dari pertumbuhan nasional.

Media, kata Olly, berperan dalam memperkenalkan potensi Sulut di bidang pertanian, perkebunan, perikanan, dan sektor pariwisata. “Saya kira peran pers masih relevan untuk kita dorong terus ke depan,” ujar dia. Olly pun menambahkan, “Saya Ingin PWI kuat sehingga bisa berkontribusi bagi pembangunan Sulut.”

Tradisi penganugerahan Pena Emas dimulai sejak 1946. Olly Dondokambey merupakan penerima Pena Emas PWI ke-45. Adapun Gubernur Sulut yang pernah menerima penghargaan Pena Emas PWI yaitu GH Mantik tahun 1984, CJ Ngantung pada 1995, Sinyo Harry Sarundajar tahun 2013 dan Olly Dondokambey. (*)