INFO NASIONAL-- Kecamatan Ulok Kupai dan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu merupakan sentra perkebunan sawit dan karet rakyat yang masuk wilayah rentan pangan.
Hasil pemetaan FSVA (Food Security and Fulnerability Atlas) kedua lokasi ini masuk kategori agak rentan akibat kurangnya ketersediaan pangan, masih banyaknya proporsi penduduk miskin dan balita stunting, rendahnya pendidikan perempuan dan kurangnya akses air bersih.
Untuk mengentaskan dari rentan pangan sekaligus mengatasi kemiskinan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui Pertanian Keluarga (PK). Kegiatan ini sesuai dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan kesejahteraan petani.
Dalam upaya memotivasi petani, sekaligus melihat kegiatan kelompok, Kepala Pusat Ketersediaan dan Kerawanan Pangan BKP, Andriko Noto Susanto, Kamis (23/7) lalu turun langsung ke lokasi. Yang pertama dilihat adalah Kelompok Tani Muda Mandiri. Kelompok yang terdiri sekumpulan anak muda ini sangat jeli melihat potensi sumberdaya yang ada, dan bertekad memanfaatkan meningkatkan kesejahteraan.
Secara mandiri, mereka membuat kandang sapi komunal dan menyiapkan pakan serta pembuatan kompas dari kotoran ternak. Potensi air yang berlimpah juga dimanfaatkan untuk memelihara ikan gurame. Usaha lainnya menanam semangka.
Lokasi kedua yang dilihat Andriko adalah Kelompok Tani Abadijaya di dusun Raja, Kec. Ketahun. Usaha yang dikelola ternak sapi komunal, unggas dan ikan gurame. Melalui pertanian keluarga, kedua kelompok ini bertekad meningkatkan pendapatan, agar keluar dari kemiskinan dan kerentanan pangan.
"Kami yakin, Pertanian Keluarga, bisa dijadikan kendaraan agar kami maju, mandiri dan sejahtera," ujar Haris Ketua Kelompok Muda Mandiri.
Dalam kunjungan ini, Andriko yang didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Yenita Saiful, memberikan arahan dan kiat memajukan kelompok dan usaha. Ia mengapresiasi kedua kelompok, karena mau kreatif, mau bekerja keras secara swadaya. "Saya senang melihat usaha yang dilakukan. Tolong bantuan yang diberikan dikelola dengan baik, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan," ujarnya
Andriko juga memberikan sejumlah kiat penguatan kelompok dan memajukan usaha. "Melihat potensi dan semangat kalian, saya yakin daerah ini akan keluar dari belenggu kemiskinan dan kerentanan rawan pangan," ucapnya bersemangat.
Syaratnya, lanjut Andriko, kelompok harus kuat, kompak dan transparan dalam administrasinya. "Kalau kerjanya berkelompok pasti akan kuat dibanding sendirian. Kalau ada masalah, diskusikan, musyawarahkan, pasti ada solusi terbaik," ujarnya.
Kadis Ketahanan Pangan Bengkulu, Yenita Saiful, menuturkan pihaknya akan selalu memantau dan mendampingi, agar kelompok terus berkembang dan berkelanjutan. "Kami dari provinsi maupun kabupaten, akan terus mendampingi, agar kalian semakin maju dan berkembang. Kalau ada kesulitan, bisa disampaikan kepada staf kami di lapangan," tuturnya.
Kunjungan kerja ini juga dihadiri Tim BKP Kementan, Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu, Kepala Dinas Bengkulu Utara, Camat, Kepala Desa, Penyuluh dan lainnya.(*)