Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

iklan

Serambi Depan Kalimantan Selatan Dan Penyangga IKN

Tabalong memiliki potensi di sektor pertanian, energi, dan wisata yang dibutuhkan untuk menyokong ibu kota negara baru.

13 Agustus 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbatasan langsung dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur membuat Kabupaten Tabalong pantas disebut sebagai serambi Kalimantan Selatan dalam berhubungan dengan ibu kota baru Indonesia. Posisi Tabalong yang menjadi titik perlintasan jalan nasional antara Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur membuat daerah ini potensial dikembangkan sebagai gerbang sekaligus penyangga IKN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jarak dari Tabalong ke IKN hanya 217 kilometer yang disokong dengan kondisi jalan darat yang sangat baik dan dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 3,5 jam. “Posisi yang strategis itu membuka peluang bagi Tabalong untuk bisa memacu pembangunan ekonomi, bisnis dan investasi dengan segala potensi sumber dayanya,” kata Bupati Tabalong, Dr. Drs. Anang Syakhfiani, M. Si.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejak wacana pemindahan ibu kota negara bergaung hingga Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara disahkan, kata Bupati Anang, Pemerintah Kabupaten Tabalong telah menyiapkan langkah-langkah strategis demi menyematkan predikat sebagai serambi dan penyangga IKN. “Dalam konteks IKN, orang Tabalong jangan sampai hanya jadi penonton, tetapi harus pula menjadi pemain,” kata dia.

Ia menjelaskan, di sektor perindustrian Pemerintah Kabupaten Tabalong telah menyiapkan lahan seluas 3.200 hektare di Desa Saradang, Kecamatan Haruai, yang diperuntukkan sebagai kawasan industri. Keberadaan kawasan penunjang IKN tersebut tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 1 Tahun 2021 tentang Kawasan Peruntukan Industri Saradang

Menurut Anang, pembuatan rencana induk Kawasan Peruntukan Industri Saradang melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan mengusung konsep smart industrial park yang didasari aspek potensi wilayah, permintaan dan minat pelaku industri, ketersediaan lahan pengembangan di masa depan, serta diversifikasi dan pengembangan usaha turunan. 

“Kawasan ini dicanangkan sebagai pusat industri menengah ke bawah yang mendukung IKN dan bagian dari strategi kami guna menggenjot sektor industri,” ucapnya.

Tanpa bermaksud menepikan sektor pertambangan energi, Anang mengimbuhkan, penyiapan kawasan industri penting sebagai alternatif kegiatan perekonomian di masa mendatang. Sebab, deposit pertambangan di Tabalong kian hari kian menipis dan suatu saat akan habis, sehingga mesti diimbangi dengan upaya-upaya menyiapkan alternatif kegiatan perekonomian.

Tabalong memiliki potensi di sektor pertanian, energi, dan wisata yang dibutuhkan untuk menyokong ibu kota negara baru.

Untuk menunjang kegiatan investasi, Bupati mengungkapkan, Pemkab Tabalong terus meningkatkan kualitas pelayanan publik berupa kemudahan perizinan berusaha melalui Mal Pelayanan Publik Kabupaten Tabalong. Fasilitas tersebut memberikan kemudahan bagi investor yang hendak mengurus segala administrasi perizinan di satu tempat.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Tabalong, realisasi investasi di kabupaten itu sepanjang 2022 tercatat sebanyak Rp 3,2 triliun. Rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp 3,1 triliun dan Penanaman Modal Asing sebesar Rp 127 miliar.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Tabalong, Suryanadie optimistis investasi di daerah ini akan semakin ramai karena potensinya sangat besar dan kesiapan pemerintah kabupaten. Sekarang saja, kata dia, Tabalong sudah kedatangan banyak perusahaan besar seperti Adaro, Pertamina, dan Conch South Kalimantan Cement.

“Jumlah pelaku usaha yang menanamkan modalnya di Tabalong terus bertambah.Saat ini sudah terdapat 3.414 perusahaan,” kata Suryanadie.

Etalase Pangan Kalimantan Selatan

Sebagai upaya memacu pertumbuhan ekonomi daerah, pada 22 Juni 2023 secara simbolis Tabalong menandai daerahnya sebagai daerah penghasil dan pengirim produk hortikultura ke IKN. Seremoni pengiriman itu berlangsung di Pasar Agribisnis Desa Kembang Kuning, Kecamatan Haruai yang disiapkan menjadi outlet pangan Kalimantan Selatan untuk IKN.

Bupati Anang menuturkan, produk hortikultura yang dikirimkan ke IKN mencapai 2,5 ton per hari yang terdiri dari beras, terong, tomat, cabai tiung dan lain sebagainya. “Pengiriman ke wilayah IKN ini merupakan langkah maju dalam mewujudkan Tabalong sebagai produsen pangan,” tuturnya saat melepas pengiriman produk hortikultura ke IKN.

Mulai 2022, kata dia, Pemkab Tabalong mengembangkan Program Kampung Hortikultura dengan target 10 lokasi. Desa yang akan dikembangkan menjadi kampung hortikultura pada 2023 mencakup lima desa, yaitu Desa Saradang, Bongkang, Nawin, Hayup dan Wirang. Tahun sebelumnya lima desa telah mendapat bantuan benih, pupuk dan perlengkapan pertanian.

Di samping holtikultura, menurut Bupati, Tabalong masih memiliki potensi produk pertanian lainnya. Dia mencontohkan, terdapat sawah produktif di Tabalong seluas 16.087 hektare yang pada 2022 menghasilkan 110.680 ton gabah kering. Keberhasilan itu didapat dengan memanfaatkan lahan lebak seluas 5.684 hektare.

Potensi lahan rawa lebak terhampar luas di Kecamatan Muara Harus, Tanta, Kelua dan Pugaan. Saat ini, baru seluas 2.400 hektare rawa lebak yang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. Sedangkan sisanya seluas 3.284 hektare belum optimal dimanfaatkan. “Potensi yang sangat besar ini harus kita maksimalkan agar produksi hasil pertanian meningkat,” kata Anang.

Tabalong memiliki potensi di sektor pertanian, energi, dan wisata yang dibutuhkan untuk menyokong ibu kota negara baru.

Kaya Sumber Daya Energi

Kabupaten Tabalong juga menyimpan kekayaan sumber daya energi yang besar. Tak hanya minyak bumi yang sejak Indonesia merdeka sudah diusahakan oleh PT. Pertamina (Persero), daerah ini juga mempunyai kandungan batu bara yang melimpah yang dikelola oleh PT. Adaro Energy Indonesia.

Di bawah Adaro Power, dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berdiri di daerah ini, yakni PLTU Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) dengan kapasitas 2x30 MW dan PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI) berkapasitas 2x100 MW. PLTU MSW beroperasi sejak 2013 dan TPI beroperasi komersial sejak akhir 2019.

Kedua, PLTU tersebut memasok listrik ke perusahaan tambang batu bara Adaro dan PT PLN (Persero). Kehadiran PLTU menjadikan bisnis utama Adaro terintegrasi dari tambang hingga pembangkit listrik, sekaligus menjadi keunggulan kompetitif yang membedakannya dengan perusahaan batu bara lain.

Selain untuk menunjang optimalisasi operasionalnya, Adaro Power memasang instalasi teknologi ramah lingkungan di pembangkit listrik MSW dan TPI, yaitu circulating fluidized bed (CFB) pada ketel uap. Teknologi CFB berguna untuk menurunkan emisi karbon dari pembakaran berbagai jenis batu bara, termasuk yang berkalori rendah. Sedangkan pada TPI Adaro menggunakan teknologi pulverized coal dengan sistem ultra super critical.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus