Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sinergi BUMN Sukseskan MotoGP Mandalika

Pertamina, PLN, dan Angkasa Pura I bekerja sama mensukseskan agar perhelatan MotoGP tidak mengalami hambatan.

17 Maret 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perhelatan Pertamina Grand Prix of Indonesia, atau lazim disebut MotoGP Mandalika, memiliki arti penting untuk eksistensi Indonesia di mata dunia. Kesuksesan ajang ini dipercaya dapat memperkuat identitas bangsa (nation branding) sebagai negara yang tangguh di skala global dan mampu mengatasi pandemi Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Acara ini disiarkan lebih dari 200 negara dengan 7 miliar penonton. Jadi memberi eksposur yang tinggi bagi Indonesia. Dukungan kami, Pertamina, terhadap MotoGP Mandalika akan memberi message positif kepada dunia bahwa Indonesia sudah bangun dari pandemi,” kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman, dalam @Ngobrol Tempo yang mengusung topik “Sinergi Sektor BUMN untuk Suksesi Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022”, Rabu, 16 Maret 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pertamina, Fajriyah melanjutkan, bersinergi dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mendukung pengembangan sirkuit untuk penyelenggaraan MotoGP sehingga diproyeksikan dapat membawa angin segar bagi kebangkitan sektor pariwisata.

Sebagaimana diketahui, Pertamina menjadi sponsor utama pembangunan sirkuit yang akhirnya berhak memakai nama Pertamina Mandalika International Circuit. “Selain itu kami memberi dukungan sehingga nama perhelatan juga menjadi Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022. Kami juga punya tim balap Pertamina ESG Racing Team. Ini sebagai komitmen kami membawa international motor sport ke Indonesia,” tutur Fajriyah.

Selain Pertamina dan ITDC, perusahaan BUMN lainnya ikut terjun langsung melakukan berbagai persiapan agar hajatan balap motor internasional ini berlangsung lancar, aman, dan kondusif. Di bidang kelistrikan, PT PLN (Persero) bertanggung jawab agar aliran listrik tidak terganggu sedikit pun.

Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, Adi Priyanto, memprediksi kebutuhan listrik untuk MotoGP Mandalika sekitar 1,7 megawatt. Lebih besar dari konsumsi pada World Superbike WSBK Mandalika 2021 (1,1 megawatt) dan pramusim MotoGP Februari silam, hanya 0,6 megawatt.

PLN sebenarnya memiliki sejumlah pembangkit listrik di seluruh Lombok yang sanggup menangani kelistrikan untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat. Beban puncak untuk wilayah tersebut mencapai 300 megawatt. PLN juga memiliki pembangkit cadangan berkapasitas 92,3 megawatt.

Namun infrastruktur tersebut belum cukup. Adi menjelaskan PLN juga menyiapkan sarana dan prasarana penunjang selama MotoGP Mandalika, 18-20 Maret mendatang. Antara lain 18 genset mobile, 20 unit UPS mobile, 12 travo mobile, dan 18 unit automatic transfer switch (ATS).

“Sepanjang acara juga ada 104 petugas piket yang bertanggung jawab. Mereka semua standby. Lalu 280 pelayan teknik, serta 47 unit mobile. Karena ada venue-venue yang tidak boleh mengalami gangguan listrik. Jangankan mati listrik, berkedip pun tidak boleh,” kata Adi.

PLN, ujarnya melanjutkan, telah melakukan pengecekan berulang (crosscheck) bersama ITDC, bahkan melibatkan para ahli kelistrikan dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya. “Kami juga mengantisipasi berbagai gangguan yang dapat terjadi dengan mengecek gangguan dari pohon misalnya, serta menyiapkan proteksi petir. Kami bisa pastikan, PLN sigap menjaga keandalan listrik,” ucap Adi.

Adapun untuk urusan lalu lintas manusia, PT Angkasa Pura I (Persero) melakukan persiapan sejak 1,5 tahun lalu dengan pembiayaan mencapai Rp 752 miliar. Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, menyebut telah memperpanjang lintasan pesawat atau runway dari 2.750 meter menjadi 3.300 meter agar sanggup menampung pesawat Boeing 777.

“Kami juga sudah melakukan perluasan terminal kargo, membuat akses khusus untuk kargo, kedatangan dan keberangkatan penumpang, jadi dipastikan tidak akan ada obstacle selama MotoGP Mandalika,” ujar Fahmi.

Diperkirakan puncak arus manusia di Bandar Udara Internasional Lombok terjadi pada 17-22 Maret, dengan traffic 18 ribu orang, atau sekitar lima kali lipat dari biasanya, 3.500 orang. “Kami atur dengan melakukan review per jam. Kami atur agar tidak terjadi penumpukan dan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk menyediakan shuttle bus. Kami juga atur agar jadwal pesawat tidak turun di waktu yang sama, sehingga bisa melayani sesuai kapasitas bandara,” tutur Fahmi.

Antisipasi lainnya, Angkasa Pura I menyiapkan Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Bali dan Bandar Udara Internasional Juanda di Surabaya. “Ini jika terjadi kondisi irregular ya, kami menyiapkan tiga bandara ini dalam satu triangle, saling berkoordinasi dan semuanya beroperasi selama 24 jam penuh,” kata Fahmi.

Dengan segala persiapan tersebut, termasuk sinergi dengan perusahaan BUMN lainnya dan stakeholder terkait, Fahmi optimistis perhelatan MotoGP Mandalika akan berlangsung lancar dan meriah, sekaligus memberi efek panjang bagi kebangkitan pariwisata dan pemulihan ekonomi nasional. (*)

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus