Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Yesus datang dari Kota Betlehem. Kemudian menjadikan kandang domba yang awalnya terletak di pinggiran menjadi sebuah pusat. Apa yang telah dilakukan Yesus menurut Tokoh Agama, Pendeta Dirgos Charles Lumbantobing, juga dilakukan oleh Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Apa yang dilakukan Yesus ditiru oleh Bupati Nikson Nababan. Dimulai dari periode pertama sampai sekarang, yang menjadi pusat perhatiannya adalah daerah-daerah pinggiran yang ada di Tapanuli Utara,” ujar Dirgos melalui kanal Youtube, Nikson Nababan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nikson, kata Dirgos, telah memerdekan daerah yang belum dialiri listrik dan juga akses jalan. Dengan filosofi membangun dari pinggiran, Bupati Tapanuli Utara itu membuat terobosan pembangunan infrastruktur jalan untuk membuka interkoneksi antar dusun, desa, dan kecamatan dengan pembukaan dan pelebaran jalan sepanjang 873 Km. Dampaknya, kondisi desa yang awalnya masih berstatus desa tertinggal menjadi desa berkembang.
Infrastruktur merupakan persoalan yang kerap disampaikan oleh masyarakat Tapanuli Utara. Oleh karena itu dalam misi Pembangunan Tapanuli Utara 2014-2019, Nikson Nababan menginstruksikan dalam sebuah dokumen perencanaan, desa sebagai pusat pertumbuhan. “Bupati Nikson dengan berani menggelontorkan dana yang mayoritas untuk infrastruktur ini,” kata Mantan Pejabat Kabupaten Tapanuli Utara, Parsaoran Hutagulung.
Nikson juga mengambil sikap untuk mengatasi kendala kurangnya guru dan tenaga kesehatan di daerah-daerah terpencil. Dia menginstruksikan kepada para pegawai untuk mau ditugaskan ke sekolah-sekolah di daerah terpencil. Begitu juga dengan tenaga kesehatan. Mereka yang mau berdedikasi untuk daerah terpencil diberi insentif sebanyak satu bulan gaji.
Selain peduli dengan pendidikan di daerah pelosok, Nikson juga memberikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa Tapanuli Utara yang tidak mampu dan berhasil menjaga indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3. “Ini untuk membantu mereka menghindari tidak lulus gara-gara uang.”
Dalam dua periode kepemimpinan, kata Parsaoran, Nikson pun mampu meninggalkan legacy (warisan) dalam arti luas. “Terdapat dalam beberapa program, mungkin saja legacy itu dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya untuk membangun Tapanuli Utara.”
Parsaoran berharap, legacy yang telah dihasilkan bukan hanya merupakan kenangan indah melainkan juga menjadi model inspiratif bagi pemimpin-pemimpin selanjutnya. Terdapat 37 legacy Bupati Tapanuli Utara yaitu membangun dari pinggiran, peningkatan dana, pembangunan infrastruktur interkoneksi antar dusun, perencanaan pembangunan berbasis data desa presisi, jalan gotong royong dengan alat berat, Desa Merdeka dari kegelapan, rumah layak huni, pengembangan Bandara Silangit, moto senyum salam sapa, pasar lelang komoditi pertanian, pupuk bayar pasca panen, alat dan mesin pertanian, akta notaris kelompok tani.
Selain itu terdapat pengolahan lahan gratis masyarakat, pengakuan hak atas tanah masyarakat hukum adat, penyediaan dokter spesialis dan alat Kesehatan, layanan Puskesmas 24 jam, program Bina lansia,
Desa Wisata Kampung ulos, permodelan dan peralatan tenun ulos, bantuan Pendidikan, bus sekolah daerah terpencil, insentif guru dan tenaga kesehatan daerah terpencil, program ausbildung, Badan Layanan Umum Daerah rumah sakit umum daerah Tarutung, rumah singgah sehat jiwa Pangaribuan Rumah Sakit Umum Daerah Tarutung sebagai rujukan penanganan Covid-19, air mineral dalam kemasan protio.
Nikson juga telah modifikasi ulos menjadi fashion, pemulihan ekonomi nasional, kawasan baru daya tarik wisata Siatas Barita, ruang publik kawasan perkotaan Tarutung, SPAM IKK Tarutung Sipoholon-Siatas Barita, inisiasi pendirian Universitas Negeri Tapanuli Raya, Sport Center Kabupaten Tapanuli Utara, berbagai inovasi daerah, serta penghargaan dan piagam.
Diakui Bupati Nikson Nababan tidak ada perubahan yang signifikan dalam dua periode kepemimpinannya yaitu 2014 – 2019 dan 2019 – 2024. “Hanya ketika periode pertama, di situ menjadikan Tapanuli Utara menjadi tujuan wisata, sementara periode kedua menjadi daerah wisata. Sedangkan lumbung pangan dan SDM berkualitas ada, baik di periode pertama maupun kedua.”
Karena tak ada perubahan signifikan, dari sisi anggaran pun tidak ada perubahan. Anggaran tetap dialokasikan untuk infrastruktur seperti jalan dan jembatan, kemudian juga untuk pertanian, kesehatan, pendidikan. “Peningkatan di periode kedua ada di UMKM, hanya itu perubahan yang kami buat,” kata Nikson.
Nikson mengatakan, sebagus apapun potensi daerah, tetapi kalau infrastruktur seperti jalan dan jembatan tidak memadai, maka tidak akan ada artinya. “Kunci perekonomian itu ada di jalan dan jembatan, maka kita harus selesaikan dasarnya terlebih dahulu,” ujar dia. “Oleh karena itu, anggaran kita fokuskan ke sana,” tambah dia.
Dia berandai, jika APBN dan APBD provinsi dan kabupaten fokus untuk menuntaskan jalan desa, irigasi maka Indonesia cepat maju dan tidak ada urbanisasi. “Apalagi jika didorong melalui UMKM dan hilirisasi produk-produk di desa. Jadi, desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.” Menurut Nikson, jika desa kuat, kota maju maka Indonesia menjadi mandiri.
Ide, gagasan dan inovasi Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan membangun mulai dari desa atau hilirisasi terlihat dari pertumbuhan ekonomi Tapanuli Utara pada saat covid yang dapat bertahan pada angka positif 1,5 persen, sementara nasional 2,07 persen, dan Provinsi Sumatera Utara minus 1,07 persen. “Ada kekuatan besar di masyarakat Tapanuli Utara terlihat pada PDRB per-kapitanya yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Umumnya didorong dari sektor pertanian masyarakat.”
Nilai IPM Kabupaten Tapanuli Utara sejak tahun 2018 berada pada posisi yang tinggi dan mengalami pembentukan pola yang semakin membaik. Secara umum tingkat kemiskinan di Tapanuli Utara menunjukkan tren yang semakin menurun. Hal ini didorong oleh kebijakan pemerintah membangun pada sektor pertanian, infrastruktur jalan dan jembatan, dan sektor UMKM serta IKM.
Semakin rendah nilai Tingkat ketimpangan atau gini rasio menunjukkan bahwa jurang pemisa atau gap antara kelompok penduduk kaya dan miskin semakin berkurang, tingkat rasio ketimpangan Kabupaten Tapanuli Utara termasuk kategori rendah lebih rendah dibandingkan rata-rata provinsi dan nasional.
Sedangkan tingkat pengangguran terbuka Tapanuli Utara tergolong rendah dibandingkan dengan TPT Provinsi Sumatera Utara dan nasional. Hal ini disebabkan terbukanya lapangan kerja khususnya di sektor pertanian dan UMKM.
Gebrakan Nikson
Mantan Kepala Dinas PUPR Tapanuli Utara, Anggiat Rajagukguk ingat betul kata-kata dari Bupati Nikson. “Dia bilang, untuk menjadi pemimpin kita harus bisa dan harus berani,” ujar dia.
Salah satunya saat Nikson berkorban untuk pembangunan Bandara Silangit. Nikson rela menggunakan dana pribadi jika anggaran yang dikumpulkan tidak cukup. “Bayangkan dia mau berkorban untuk pembangunan bandara itu.”
Nikson kemudian membuat gebrakan dengan berani memapas tebing. Hal itu dilakukan agar maskapai Garuda Indonesia segera mendarat di bandara yang sekarang bernama Bandara Internasional Sisimangaraja XII itu. Berhasil membangun sesuai waktu, saat ini selain Maskapai Sriwijaya, terdapat juga Batik Air yang sudah lepas landas di bandara ini.
Gebrakan lain yaitu dibidang kesehatan disampaikan Direktur RSUD Tapanuli Utara, Janri Aoyagie Nababan. Dia ingat, sebelum tahun 2019 RSUD merupakan rumah sakit tipe B namun rasa tipe C karena minimnya fasilitas. “Namun di tahun 2019 sampai sekarang kemajuannya sudah luar biasa. Kementerian menunjuk RSUD sebagai rumah sakit rujukan covid, kemudian rencana di tahun depan rumah sakit ini dapat melaksanakan operasi katerisasi jantung.”
Artinya, lanjut dia, peran Nikson membangun rumah sakit ini juga sangat besar. Bahkan kesejahteraan pegawai diperhatikan. “Bagaimana supaya pegawai ini bisa tersenyum, sejahtera sehingga memotivasi para pegawai untuk bekerja dengan baik.”
Nikson juga mengembangkan puskesmas 24 jam. “Selama ini puskesmas hanya sampai jam 12 siang lalu tutup, sekarang masyarakat sudah bisa mengakses 24 jam.” Selain itu, terdapat juga program PSC 119 yang menyediakan 21 unit ambulan sehingga masyarakat desa dapat terlayani baik ke puskesmas maupun rumah sakit. Kehadiran puskesmas 24 jam penuh diapresiasi Tokoh Adat Tapanuli Utara Manuntun Pakpahan. Dengan waktu 24 jam tentu sangat membantu pasien-pasien yang membutuhkan.
Gebrakan lainnya yaitu upaya melestarikan ekosistem lingkungan dan menjaga kesehatan sekitar 2.258 petenun. Ketua Dekrasnanda Kabupaten Tapanuli Utara, Santika Simamora mengatakan, para petenun diarahkan untuk beralih dari pewarna kimia menjadi pewarna alami terutama dari ekstra daun Saloan yang berwarna biru. “Tanaman Saloan melimpah di daerah Muara Kabupaten Tapanuli Utara yang dijadikan sebagai sumber pewarna alami untuk Ulos Sibolang. Keputusan ini tidak hanya bertujuan untuk menjaga kesehatan para petenun tapi juga untuk melestarikan ekosistem lingkungan.”
Pada 23 April 2024, masa jabatan Nikson Nababan berakhir. Sedih dirasakan Maslan Sinaga, Ketua Lembaga Adat Dalihan Natolu (LADN) Kabupaten Tapanuli Utara. “Jarang sosok pemimpin seperti Beliau yang dekat sekali dengan siapapun.”
Senada Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Utara, Indra Sahat Hottua Simaremare, juga belum yakin mendapatkan seorang Bupati dengan standar seperti Nikson ke depan. “Mendung perasaan kami karena jabatan Beliau sudah mau berakhir.”
Nikson dimata Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Utara Arifin Rudi Nababan, merupakan sosok yang berpikir cerdas, bekerja keras dan cerdas. Sedangkan Wakil Bupati Kabupaten Tapanuli Utara, Sarlandy Hutabarat berharap, dimanapun Nikson Nababan berkarier tetap memikirkan Tapanuli Utara ke depan.
Ketua MUI Kabupaten Tapanuli Utara, Samsul Padiangan berharap, siapapun yang terpilih sebagai Bupati Tapanuli Utara ke depan dapat meneladani bahkan meneruskan rencana-rencana yang baik yang telah dirancang Bupati Nikson Nababan. Sedangkan Upasika Vihara Bodhisitala Bong On Nah, mendoakan apa yang dicita-citakan Bupati Nikson Nababan dapat tercapai. “Buat Bupati baru nanti, agar apa yang dikerjakan pak bupati selama ini diteruskan supaya daerah kita lebih maju lagi dan juga soal beragam agama, moderasi keagamaan, dan kurukunan agama itu kuat dan lebih solid lagi.”