INFO NASIONAL - Penyaluran bantuan sosial beras PPKM tahap 2 ditargetkan bisa selesai pada 20 Agustus 2021 nanti. PT Pos Indonesia (Persero) yang mendapatkan mandat untuk menyalurkan beras optimistis bisa memenuhi target tersebut.
Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia, Siti Choiriana, menjelaskan pihaknya mendapat mandat untuk menyalurkan beras ke 4,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Hingga saat ini, progres penyaluran bantuan beras sudah mencapai 50 persen.
"Sudah terselesaikan hingga 50 persen. Kurang lebih sisanya bisa diselesaikan dalam lima hari ke depan," ujar Ana, sapaannya, ketika ditemui di kantor pusat Pos Indonesia, Jakarta, Senin, 16 Agustus 2021.
Dalam melaksanakan tugasnya, Pos Indonesia menjalin kerja sama dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog). Perum Bulog ditunjuk oleh pemerintah sebagai penyedia bantuan beras 10 kilogram per KPM.
Secara teknis, Petugas Pos mengambil beras ke gudang Bulog yang tersebar di berbagai daerah. Setelah itu, petugas Pos langsung menuju ke titik bagi untuk disalurkan ke KPM.
"Titik baginya merupakan tempat (rumah) RT, RW, kelurahan, dan sebagainya. Dari situ petugas Pos akan mengirimkan langsung kepada KPM," ujar Ana.
Pos Indonesia selalu memastikan semua beras dikirim kepada orang yang tepat. Makanya, setiap petugas Pos selalu menyertakan bukti foto KPM disertai KTP, KK asli, dan beras yang sudah diterima.
Untuk menjamin hal itu, Pos Indonesia telah menyiapkan sebuah sistem. Dalam sistem tersebut, data dari petugas lapangan akan diunggah dan secara realtime akan tersaji di _dashboard_ yang berisi data KPM penerima bantuan beserta lengkap dengan identitasnya. Para pemangku kepentingan bisa melihat ke sistem tersebut untuk memastikan keakuratan penyaluran.
Di samping itu, Ana juga bercerita mengenai tantangan yang dihadapi dalam melakukan penyaluran beras. Terutama di daerah kepulauan yang akrab dengan perubahan cuaca yang mendadak dan cenderung ekstrem.
Dalam menyalurkan bantuan di daerah kepulauan, Ana mengaku harus melakukan strategi khusus. Misalnya Kepulauan Seribu. Pasalanya, tiap pulau mempunyai karakter masing-masing, sehingga diperlukan orang khusus beserta tim spesial untuk dikirimkan ke sana.
"Ada yang butuh sumber daya kecil. Ada juga yang butuh sumber daya besar. Ada yang hanya cukup lima orang saja," ujarnya.(*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini