Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan materi penyuluhan audiovisual percepatan penurunan stunting bagi para penyuluh agama. Kegiatan dihadiri sekitar 1.000 orang secara daring dan luring di Pendopo Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Senin, 28 November 2022.
Direktur Komunikasi, Informasi, dan Edukasi BKKBN, Eka Sulistya Ediningsih, mengatakan percepatan penurunan stunting dilakukan melalui promosi, komunikasi, informasi, dan edukasi kepada calon pengantin, keluarga dan masyarakat. “Kegiatan ini untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai 1000 Hari Pertama Kehidupan,” ujarnya.
Dia menambahkan untuk itu perlu upaya meningkatkan pengetahuan tentang pendampingan kelompok sasaran. “Yaitu calon pengantin, ibu hamil, anak usia 0-59 bulan untuk mencegah kejadian stunting,” kata Eka.
Acara penyuluhan nasional dihadiri Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama, Ahmad Zayadi, mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas; Kepala BKKBN Hasto Wardoyo; Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Agus Suprapto; Bupati Brebes Hj. Idza Priyanti; akademisi Prof Hamka Haq; dan tokoh agama K.H. Subhan Makmun.
Menurut Eka, upaya Percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara holistik, integratif, dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi diantara kementerian dan lembaga. Kemudian pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, desa dan seluruh pemangku kepentingan yang ada.
Dia menjelaskan salah satu program dalam percepatan penurunan stunting adalah kerja sama BKKBN dengan Kementerian Agama. Program dilaksanakan melalui komunikasi, informasi dan edukasi dengan memberdayakan para penyuluh agama. Salah satunya adalah penyusunan materi audio visual untuk penyuluh agama.
Bupati Brebes Idza Priyanti, mendukung pelibatan tokoh agama dalam pencegahan stunting. "Saya yakin penguatan pencegahan stunting melalui para penyuluh agama sangatlah efektif. Selama ini tokoh agama menjadi panutan masyarakat,” tuturnya.
Tokoh dan penyuluh agama dapat memberikan edukusi kepada masyarakat tentang stunting. “Edukasi peningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku dalam 1000 hari pertama kelahiran dapat tersosialisasikan dengan baik," kata Idza.
Dia optimtistis program ini menjadi kekuatan baru dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang stunting. "Semoga dengan program ini, dapat memberikan kontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting menjadi zero stunting," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini