Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BRI Dapat 'Fee' hingga Triliunan dari AgenBRILink

BRI Dapat 'Fee' hingga Triliunan dari AgenBRILink

5 November 2024 | 17.44 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Rida Siahaan, AgenBRILink di Desa Sidallogan, Simalungun Utara, menyediakan layanan perbankan sehari-hari, dan memfasilitasi masyarakat yang membutuhkan tambahan modal untuk keperluan usaha melalui Kredit Cepat (Kece) BRI. Dok. BRI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menerima fee sebesar kurang lebih Rp 1,5 triliun dari AgenBRILink pada tahun lalu. Hal itu membuktikan dari sisi bisnis AgenBRILink sangat potensial.

“BRI menerima fee sebesar Rp 1,5 triliun dari AgenBRILink, tetapi agen menerima sekitar dua kali lipat dari fee yang diterima BRI,” kata Direktur Utama BRI Sunarso di segmen Money Talks Power Lunch CNBC Indonesia, belum lama ini.

Karena porsi fee yang diterima agen lebih besar daripada yang diterima oleh BRI, Sunarso memperkirakan AgenBRILink di seluruh Indonesia meraup sekitar Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun. Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang butuh layanan secara fisik. Sebab, volume transaksi lewat AgenBRILink selama 2023 tembus Rp 1.427 triliun. Sementara tahun ini, volume transaksi AgenBRILink hingga September 2024 sudah mencapai Rp 1.170 triliun.

“Itulah kehadiran BRI dengan agen dengan merelakan menutup sebagian cabang-cabangnya dan bisa tetap melayani masyarakat justru lebih dalam, lebih luas, dan kemudian lebih menjangkau masyarakat lebih banyak. Dan ternyata transaksi lewat warung-warung itu volumenya sangat besar,” kata Sunarso.

BRI telah mengurangi jumlah kantornya, dan mengalihkan layanan perbankannya melalui AgenBRILink. Jumlah kantor BRI pada September 2024 mencapai 7.594 kantor, angka tersebut menurun dibandingkan jumlah kantor pada tahun 2020 sebanyak 9.030 kantor.

Saat ini AgenBRILink terus bertumbuh dan jumlahnya sudah mencapai 1,022 juta agen di seluruh Indonesia pada tahun ini. Sebelumnya, Sunarso mengingat pada 2015, jumlah AgenBRILink masih sekitar 75 ribu.

Sunarso menggambarkan, AgenBRILink persis seperti layanan kantor cabang BRI yang sesungguhnya, namun dalam bentuk agen. Agen-agen tersebut bisa berupa warung, toko kelontong, dan lain sebagainya. “Tujuannya adalah supaya menjangkau masyarakat lebih luas, lebih dalam, dan lebih murah dengan tujuan meningkatkan inklusi keuangan tadi di wilayah-wilayah terutama yang tidak terjangkau oleh layanan bank secara formal.” (*)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus