Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Danone memperkuat kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di sektor kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan pengembangan ekosistem industri halal. Kolaborasi ini sejalan dengan visi keberlanjutan dan inisiatif tanggung jawab sosial yang diusung kedua pihak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kerja sama ini akan melibatkan MENA Expert Program, strategi global yang mencakup beberapa negara, termasuk Indonesia, Maroko, Mesir, dan Uni Emirat Arab (UEA). Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta kesejahteraan masyarakat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang, terutama dengan 70 persen penduduknya berada dalam usia produktif,” ujar President Africa, Middle East, and Asia (AMEA) Danone, Christian Stammkoetter, usai menandatangani nota kesepahaman di kantor PBNU, Jakarta, Rabu, 19 Maret 2025. Nota kesepahaman itu juga diteken oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.
Menurut Stammkoetter, bonus demografi ini harus dimanfaatkan secara optimal. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam, dari sektor pertanian hingga energi dan mineral, yang jika dikelola dengan baik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Namun, ia menekankan bahwa potensi tersebut tidak cukup hanya bertumpu pada bonus demografi dan sumber daya alam. Faktor lain, seperti peningkatan kualitas kesehatan, pengembangan kapasitas SDM, serta pelestarian lingkungan, juga harus menjadi prioritas agar pembangunan dapat berkelanjutan.
Meski demikian, Stammkoetter melanjutkan, untuk mencapai misi itu, Indonesia tidak bisa hanya berpegang pada bonus demografi dan sumber daya alam, melainkan harus juga memperhatikan aspek lainnya agar potensi ini bisa maksimal. Antara lain, kualitas kesehatan, pengembangan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan pelestarian lingkungan.
"Karena kesehatan mendukung produktivitas, perkembangan SDM mendukung inovasi, dan pelestarian lingkungan mendukung kesejahteraan generasi penerus di masa depan," katanya. Selain itu, dibutuhkan campur tangan semua pihak mulai dari pemerintah, swasta, akademisi hingga masyarakat.
MENA Expert Exchange Program akan berjalan hingga 2028 dengan fokus pada tiga bidang utama. Pertama, peningkatan kesehatan, khususnya penurunan angka anemia dan stunting. Kedua, pertanian regeneratif untuk mendorong keberlanjutan sektor pertanian lokal. Ketiga, penguatan industri halal, termasuk sertifikasi produk Danone agar memenuhi standar halal dan thayyib.
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyambut kerja sama ini. Ia menegaskan bahwa NU, dengan jaringan hingga tingkat desa di 38 provinsi, memiliki kekuatan besar dalam mengimplementasikan program kemasyarakatan. "NU sudah terbukti bisa menjalankan agenda besar dengan dampak luas. Kami menyambut baik kolaborasi dengan Danone," kata Gus Yahya.
Ia menambahkan bahwa Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) dapat menjadi motor utama dalam menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat, mulai dari ekonomi, pendidikan, hingga kesehatan.
Karena itu, ia berterima kasih dengan Danone yang diyakini dapat mendukung PBNU dalam berbagai bidang. “Kami yakin bisa mengembangkan dampak nyata yang positif bagi masyarakat indonesia, atau mungkin dunia," katanya. (*)