Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Generasi Muda Harus Merawat dan Menjaga Keberagaman Indonesia

Bangsa ini harus mampu merawat titipan dari pendiri bangsa, yakni ikatan dalam keragaman yang menjadi pegangan bersama.

22 Juli 2019 | 11.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Anggota Lembaga Pengkajian MPR, Wahidin Ismail dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode outbond Bela Negara yang diikuti oleh 100 Resimen Mahasiswa (Menwa) se-Sulawesi Utara, Manado, 21 Juli 2019. (dok MPR RI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL — Pendidikan Pancasila mulai redup sehingga anak-anak dan generasi muda mulai kehilangan jati diri bangsa. Untuk menggelorakan kembali nilai nilai Pancasila, MPR menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode outbond Bela Negara yang diikuti oleh 100 Resimen Mahasiswa (Menwa) se-Sulawesi Utara, Manado, 21 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Anggota Lembaga Pengkajian MPR, Wahidin Ismail, dalam penutupan kegiatan mengatakan dirinya optimis setelah mengikuti Outbond Bela Negara para peserta bisa menunjukkan disiplin yang tinggi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam sambutannya, pria asal Aceh itu mengingatkan suatu bangsa akan mati bila tidak mampu merawat dan mengelola potensi yang dimiliki. “Uni Soviet, Yugoslavia, dan beberapa negara lainnya pecah dan bubar karena tidak bisa merawat dan mengelola keberagaman yang dimiliki. Dengan demikian tak ada jaminan sebuah bangsa akan terus bertahan," ujarnya.

Indonesia, dikatakan merupakan sebuah negara yang wilayahnya luas, padat penduduknya, beragam budaya, adat, bahasa, dan agamanya. Apa yang dimiliki negara ini di satu sisi adalah kekayaan, namun di sisi yang lain adalah potensi perpecahan.

Bangsa ini barusan menyelenggarakan pemilu yang sangat dinamis. Untuk itu, Wahidin berharap ke depan semuanya semakin menyatu. "Bangsa ini telah menghadapi berbagai cobaan dan lulus dalam ujian itu," ucapnya. Masih bersatunya Indonesia diakui oleh mantan anggota DPD dari Papua Barat itu karena anugerah dari Tuhan, dan bangsa ini mampu merawat titipan dari pendiri bangsa, yakni ikatan dalam keragaman yang menjadi pegangan bersama.

Para Menwa sebagai generasi muda diakui mempunyai peran penting dalam ikut menjaga dan merawat Indonesia."Dengan sosialisasi ini semakin sempurna bagi Menwa untuk melanjutkan cita-cita pendiri bangsa. Kalian harus menjadi virus yang baik untuk persatuan bangsa," kata Wahidin.

Sejumlah peserta mengaku senang dengan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR dengan metode outbond Bela Negara ini. “Outbond ini merupakan langkah taktis untuk mengingatkan kembali nilai-nilai kebangsaan guna menangkal pengaruh budaya dan ideologi yang tak sesuai dengan kepribadian dan nilai-nilai luhur,” ujar Thahir.

Untuk itu dirinya mengucapkan terima kasih kepada pemateri dan pelatih dalam acara yang digelar mulai 19 Juli tersebut. Thahir mengharap kegiatan seperti yang dialami dilaksanakan di tengah masyarakat lainnya. "Karena masih banyak masyarakat awam terhadap Pancasila sehingga rawan disusupi budaya dan ideologi yang tak sesuai dengan nilai-nilai bangsa," ucapnya.

Kesan dan pesan juga disampaikan oleh anggota Menwa lainnya, Devita Perwana. Ia terkesan dengan kegiatan yang pelatihnya datang dari Kopassus itu. "Membuat wawasan saya bertambah," katanya. Dengan kegiatan itu, didorong generasi muda tak apatis namun menjadi agent of change. Sama dengan Thahir, Devita ingin kegiatan ini juga dilakukan di perguruan-perguruan tinggi. "Karena banyak masyarakat yang belum tahu Empat Pilar," ucapnya. (*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus