Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ada Beban Pinjaman, Target Laba Hutama Karya 2019 Turun

Laba Hutama Karya tahun ini diperkirakan lebih rendah dibandingkan tahun lalu,

5 September 2019 | 16.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PT Hutama Karya menargetkan perolehan laba bersih sebesar Rp 2,40 triliun hingga akhir 2019. Pertumbuhan laba diakui tidak akan sepesat tahun lalu karena perseroan mulai menanggung beban pinjaman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Utama Hutama Karya Bintang Perbowo mengatakan pada 2018, perseroan mencetak pertumbuhan laba bersih 112,50 persen dari tahun sebelumnya menjadi Rp 2,27 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dia menambahkan bahwa sampai akhir 2019, pertumbuhan laba diestimasi hanya mencapai 10 persen karena perseroan mulai menanggung beban bunga pinjaman. "Proyeksi kami naik 10 persen saja karena jalan tol begitu beroperasi, beban bunga langsung dibebankan ke periode tersebut," ujarnya, Kamis, 5 September 2019.

Dia menuturkan bahwa tahun ini Hutama Karya mulai membayar bunga pinjaman sebesar Rp 1,70 triliun. Pos beban bunga pinjaman itu, menurut Bintang, secara langsung akan mengurangi pendapatan perseroan sehingga berdampak pada perolehan laba bersih.

Hingga saat ini, Hutama Karya telah mengoperasikan tiga ruas jalan tol, yaitu Medan—Binjai, Palembang—Indralaya, dan Bakauheni—Terbanggi Besar.

Pemindahan Jalur Tol PalembangTanjung Api-Api
Selanjutnya akan menyusul Terbanggi Besar—Pematang Panggang, Pematang Panggang—Kayu Agung, dan Pekanbaru—Dumai.

Hingga Juni 2019, kinerja Hutama Karya masih cemerlang. Laba perusahaan konstruksi yang didirikan pada 1961 itu tetap bertumbuh 79 persen menjadi Rp 1,10 triliun kendati pendapatan perseroan turun 16 persen menjadi Rp 8,11 triliun.

Bintang mengatakan bahwa laba bersih Hutama Karya tetap bertumbuh karena beban operasional turun sejalan dengan efisiensi yang dilakukan perseroan.

Dia menyebutkan bahwa efisiensi operasional 1 persen bakal berdampak besar pada perolehan laba. Dia menggambarkan dengan pendapatan Rp30 triliun, efisiensi 1 persen bisa mendatangkan keuntungan bersih sebesar Rp300 miliar.

Menurut Bintang, Hutama Karya bisa mencatat efisiensi yang berarti berkat perbaikan operasional di setiap lini usaha.

Salah satu upaya yang telah membuahkan hasil yaitu perbaikan pengadaan dan penerapan penerapan Building Information Management (BIM). Proses sentralisasi pengadaan, misalnya, mampu menekan beban pokok penjualan hingga 83,18 persen.

Secara umum, hingga paruh pertama 2019, Hutama Karya meraup kontrak baru sebesar Rp13,25 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 36 persen dari target kontrak baru keseluruhan sepanjang tahun ini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus