Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL- Di tengah suasana Pandemi Covid-19 saat ini, peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2020 tetap dilaksanakan. Meski dengan suasana yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, peringatan Hardiknas dilakukan dengan menggelar upacara bendera secara terpusat dan terbatas di lapangan kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Sabtu pagi (02/5) lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tema pada peringatan Hardiknas tahun ini adalah "Belajar dari Covid 19" sementara logo yang digunakan adalah logo berbentuk bintang yang menggambarkan makna khusus. Logo yang di pakai sejak 2019 tersebut berwarna gradasi biru, hijau, dan kuning. Seperti dikutip dari dari akun resmi Instagram Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen.GTK.Kemdikbud), logo Hardiknas yang sudah dipakai dua tahun ini,memancarkan semangat yang begitu nyata.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konsep warna gradasi merujuk pada semangat kreativitas dan inovasi generasi muda dalam memaksimalkan potensinya. Bintang, Keceriaan dan Pena Disebutkan pula bahwa logo Hardiknas dibentuk berdasarkan tiga elemen yakni bintang, keceriaan, dan pena.
Bintang menggambarkan semangat Hardiknas untuk melahirkan generasi Indonesia yang unggul, cerdas, dan berkarakter. “Dengan garis luwes menggambarkan semangat adaptif dan tangguh menghadapi perubahan zaman yang kian dinamis,” demikian yang tertulis dalam keterangan foto di akun Instagram Ditjen GTK Kemendikbud.
Sedangkan, keceriaan menggambarkan suasana pendidikan Indonesia yang menggembirakan, gotong royong, serta partisipasi publik. Sementara itu, pena yang tergambar dalam logo Hardiknas mencerminkan proses pendidikan sebagai proses penciptaan karya yang memerlukan perpaduan holistik antara kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual.
Cerminkan nilai Ki Hajar Dewantara perpaduan ketiga elemen ini selaras dengan nilai yang ditanamkan Bapak Pendidikan Indonesia tersebut. Sosok Ki Hajar Dewantara dikenal karena perjuangannya untuk hak memperoleh pendidikan bagi kaum pribumi saat zaman penjajahan Belanda. Dirinya bahkan mendirikan sekolah Taman Siswa bagi pribumi.
Semboyannya tetap diindahkan oleh kalangan pendidikan Indonesia hingga saat ini. Secara utuh, semboyan itu berbunyi "Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani."; Semboyan berbahasa Jawa ini memiliki arti "di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan."
Berkat perjuangan Ki Hajar Dewantara, maka hari lahirnya diperingati sebagai
Hari Pendidikan Nasional setiap 2 Mei. (*)