Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL - Berdasarkan Work Trend Index,[1] survei dari firma riset independen terhadap 31.092 karyawan, baik full time maupun self-employed di 31 negara, termasuk Indonesia, pada 12-25 Januari 2021 lalu, tercatat bahwa lebih dari 70 persen responden ingin dapat terus bekerja dari manapun mereka berada, jadi mengharapkan fleksibilitas dari perusahaan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hal ini menyebabkan 66 persen responden yang merupakan pengambil keputusan di perusahaan, juga sedang mempertimbangkan untuk restrukturisasi model bekerja di kantor untuk mengakomodir lingkungan kerja hybrid yang diinginkan para karyawannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
WFA merupakan konsep bekerja yang memberikan keleluasaan dan kebebasan kepada karyawan untuk bekerja dari mana saja, baik itu di kantor, rumah, maupun lokasi lain yang karyawan kehendaki berkat dukungan teknologi. Fleksibilitas yang tinggi, menekan biaya operasional kantor dan meningkatkan kesejahteraan karyawan hanyalah beberapa manfaat dari konsep ini.
Namun perlu diingat beberapa tantangan teknologi yang harus diantisipasi perusahaan dan karyawan saat menerapkan konsep WFA di Indonesia.
Pertama, karena tidak berada di kantor, maka bagaimana agar perangkat Personal Computer (PC) yang dipergunakan karyawan bekerja dimanapun mereka berada, kinerjanya tetap terjaga maksimal seperti halnya mereka bekerja di kantor.
Kedua, ancaman keamanan siber yang akan lebih mudah menyerang saat karyawan menggunakan jaringan Internet publik di luar kantor, misalnya di café, hotel atau di rumah teman. Risiko keamanan ini tidak bisa dianggap enteng. Tantangan ini membutuhkan antisipasi yang proaktif dan berkelanjutan, karena begitu kerusakan jaringan terjadi, perusahaan akan alami kerugian besar baik secara finansial maupun pemulihan data. Jadi dukungan teknologi yang dipergunakan harus menerapkan metode zero-trust yang berarti menerapkan kebijakan “never trust, always verify.”
Terakhir, walaupun karyawan bekerja dari manapun, perusahaan tetap harus memegang kendali penuh terhadap perangkat perusahaan yang dipergunakan karyawan. Jadi PC yang dipergunakan karyawan bekerja hybrid harus dilengkapi fitur kendali jarak jauh, untuk membantu departemen IT perusahaan (yang juga bekerja hybrid) mengelola PC perusahaan saat digunakan karyawan dimanapun mereka berada.
Untuk itulah Intel® vPro® hadir sebagai solusi terhadap ketiga tantangan tren bekerja hybrid atau work-from-anywhere (WFA) di Indonesia.
Platform Intel® vPro® adalah rangkaian perangkat keras dan teknologi yang membentuk pondasi untuk komputasi bisnis, menghadirkan menghadirkan notebook, desktop, workstation, dan peralatan komputasi lainnya yang dioptimalkan untuk menjalankan bisnis.
Pengguna tinggal memilih platform Intel® vPro® seperti apa yang mereka butuhkan – apakah Intel vPro® Enterprise untuk Chrome OS, atau Intel vPro® Essentials untuk bisnis kecil dan berkembang, hingga laptop Intel® Evo.™
Dari sisi kinerja, pengguna akan temukan bahwa prosesor Intel® Core™ yang ada di jantung platform Intel vPro®, memberikan performa terdepan di industri yang disesuaikan untuk beban kerja dan aplikasi yang paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis.
Platform Intel® vPro® dilengkapi dengan fitur keamanan yang komprehensif, multilapis dan sepenuhnya inklusif. Intel® Hardware Shield hadirkan perlindungan PC terintegrasi berbasis perangkat keras, yang mencakup keamanan OS, pelindungan aplikasi dan data, serta deteksi ancaman tingkat lanjut.
Sedangkan untuk kebutuhan departemen IT mengelola PC perusahaan yang dipergunakan karyawan, Platform Intel vPro® dilengkapi dengan Intel® Active Management Technology dan Intel® Endpoint Management Assistant (Intel® EMA) untuk membantu IT secara jarak jauh menemukan, memperbaiki, dan melindungi PC yang dipergunakan karyawan.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Intel® vPro®, silakan kunjungi link berikut.