Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jabar Masagi Penguat Pondasi Generasi Milenial

Memiliki tiga irisan budaya, yaitu Sunda Priangan, Cirebonan, dan Betawian, menjadi dasar grand desain salah satu program kerja 100 hari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

6 Desember 2018 | 17.28 WIB

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat launching Jabar Masagi di Gedung Negara, Kota Cirebon, Rabu malam, 5 Desember 2018.
Perbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat launching Jabar Masagi di Gedung Negara, Kota Cirebon, Rabu malam, 5 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO JABAR - Memiliki tiga irisan budaya, yaitu Sunda Priangan, Cirebonan, dan Betawian, menjadi dasar grand desain salah satu program kerja 100 hari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yaitu Jabar Masagi. Program ini untuk menguatkan pondasi generasi milenial Jabar melalui nilai pendidikan karakter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Malam ini kita akan memulai perjalanan baru dengan menyiapkan anak didik kita melalui manusia unggul Jawa Barat," ujar Emil, sapaan akrab Gubernur Jawa Barat ini dalam paparannya saat launching Jabar Masagi di Gedung Negara, Kota Cirebon, Rabu malam, 5 Desember 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Manusia unggul Jawa Barat harus mempunyai empat nilai, yaitu secara fisik badannya harus sehat, cerdas, berakhlak, dan religius. Untuk mewujudkan empat nilai tersebut, kata Emil, pihaknya mempunyai strategi yang disebut Jabar Masagi.

 "Menilai kualitas manusia unggul Jawa Barat harus punya empat nilai. Kita akan melakukan strategi namanya Masagi. Artinya, sudah sangat sempurna nilainya, digali dari nilai budaya Jawa Barat," tutur Emil.

Implementasi Jabar Masagi adalah seluruh program, baik di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat, yang mampu menumbuhkan generasi muda di Jawa Barat sebagai manusia berbudaya. Manusia berbudaya ini memiliki kemampuan untuk bisa belajar merasakan (surti/rasa), belajar memahami (harti/karsa), belajar melakukan (bukti), belajar hidup bersama (bakti/dumadi nyata).

"Surti, kemampuan merasa atau sensitifitas. Harti kemampuan untuk mengerti, kemudian melakukan bukti atau mempraktekkan. Terakhir bakti, terlibat bersosialisasi untuk masyarakat," tutur Emil.

 "Mari kita lahirkan manusia atau generasi unggul Jawa Barat," ucapnya.

Jabar Masagi memiliki logo unik berwarna kuning, biru, dan hijau, yang melambangkan tiga budaya yang ada di Jawa Barat. "Ada lengkungan di logo , menandakan M untuk Masagi. Ini ada nilai budayanya, kemudian ada irisan di tengah warna hijau. Jadi, kita doakan semua bertemu di warna hijau," katanya.

Sebagai bentuk komitmen dari para kepala daerah di Jawa Barat untuk mewujudkan program tersebut, dilakukan penandatanganan MoU antara bupati/wali kota se-Jawa Barat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Selain itu, Dinas Pendidikan Jawa Barat sebagai leading sector program Jabar Masagi, juga mengundang 612 unsur pada acara launching. Di antaranya Kepala Dinas Pendidikan 27 kabupaten/kota, Kepala Bappeda 27 kabupaten/kota, MKKS, MKPS, guru SMA/SMK/SLB hingga forum OSIS Jawa Barat. 

Peluncuran Jabar Masagi dikemas secara apik dan menarik. Menghadirkan tiga pemandu acara dengan bahasa khas Sunda, Cirebonan, dan Betawian. Kemeriahan launching semakin terasa lengkap, ketika kaulinan atau permainan kincir zaman baheula dimainkan para undangan dan kaum milenial dari berbagai komunitas unik yang hadir sebagai pengisi acara.

Seluruh pengisi acara, tamu undangan, termasuk Gubernur Emil menari bersama. Pesta kembang api menutup seluruh rangakaian acara tersebut. (*)

 


Charles

Charles

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus