Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kementan Optimalkan Lahan Rawa di Kabupaten OKI

Optimasi lahan rawa bertujuan untuk mengoptimalkan sawah di lahan rawa agar meningkat dari IP100 menjadi IP200 atau bahkan IP300.

27 Juni 2024 | 10.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Normalisasi saluran dan pengolahan lahan dengan alat mesin pertanian mempercepat proses olah tanah dan penanaman padi di lahan rawa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO NASIONAL – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui optimalisasi tata kelola air dan lahan rawa berhasil mengolah 3.140 hektare (ha) dari target 6.225 ha, di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Normalisasi saluran dan pengolahan lahan di Kabupaten OKI menggunakan mesin pertanian sehingga mempercepat proses olah tanah dan penanaman padi di lahan rawa. Hal ini membuka peluang untuk tanam dua hingga tiga kali dalam setahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Ali Jamil mengatakan, optimasi lahan untuk penambahan areal tanam saat ini telah tertanam benih padi seluas 514 ha. Tabur benih untuk pertanaman kedua atau indeks pertanaman (IP) 200 sedang dilakukan, dan diharapkan pada bulan September dapat dilakukan pertanaman ketiga atau IP300.

"Saat ini progress penambahan areal tanam melalui optimasi lahan di Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, telah tertanam benih padi seluas 514 hektare. Gerakan percepatan tabur di delapan desa, termasuk Desa Marga Tani, Tirta Mulya, Sukamulya, dan Jadi Mulya," kata Ali Jamil, pada Rabu, 26 Juni 2024.

Ali Jamil mengatakan, setelah olah tanah selesai, benih segera ditabur dan tanah ditutup kembali menggunakan traktor untuk meminimalisir hama.

"Di Desa Air Sugihan ini sudah berproses, olah tanah dan tanam telah dimulai. Sistem tanamnya tabur benih, berbeda dengan di Jawa yang menggunakan tanam pindah," ujarnya.

Optimasi lahan rawa bertujuan untuk mengoptimalkan sawah di lahan rawa agar meningkat dari IP100 menjadi IP200 atau bahkan IP300. 

"Umumnya lahan rawa itu hanya bisa menanam sekali setahun, namun dengan perbaikan tata air ini potensi mencapai IP200 atau IP300 sangat besar, sehingga produksi akan meningkat," katanya.

Percepatan pertanaman juga dilakukan pada sawah tadah hujan di Provinsi Sumatera Selatan, melalui kegiatan pompanisasi.

“Ketersediaan air dalam proses penambahan areal tanam sangat penting, maka minta kegiatan ini terus ditingkatkan. Bantuan pompanisasi dari bapak presiden melalui Menteri Pertanian sudah sangat besar,” kata Ali Jamil.

Petani di Desa Tirta Mulya, Sugampang, menyambut baik program optimasi lahan rawa ini. Sugampang optimistis program ini akan membantu meningkatkan hasil produksinya.

"Dengan bantuan pemerintah berupa dolomit dan alsintan 5 unit, mudah-mudahan tahun ini bisa tanam dua kali," ujar Sugampang.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan, program optimasi lahan rawa, pompanisasi, dan penanaman padi gogo bertujuan menambah luas areal tanam dan produktivitas pertanian. 

"Penambahan areal tanam ini terus dipacu untuk meningkatkan produksi pangan, terutama dengan memanfaatkan lahan rawa dan mendukung penyediaan air melalui pompanisasi," kata Amran.

Optimasi lahan rawa di OKI menjadi contoh sukses upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas pertanian, yang diharapkan dapat diadopsi di daerah-daerah lain dengan kondisi serupa. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus