Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maskapai Penerbangan Swissair

Hasil kuesioner dari berbagai majalah dan sumber mengunggulkan perusahaan penerbangan swissair sebagai maskapai terbaik. kisah sukses maskapai ini. (pwr)

17 Agustus 1985 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERUSAHAAN penerbangan mana di dunia yang servisnya paling baik? Itulah yang ditanyakan majalah Amerika The Travel Advisor kepada para pembacanya. Jawaban yang datang, pertama-tama mengunggulkan Swissair (100%). Tempat kedua diduduki Japan Air lines (96,6%), disusul perusahaan penerbangan domestik Delta Airlines (94,3%). Ada data lain. Seperti yang biasa berlangsung setiap dua tahun, pada 1979 Asosiasi Penumpang Pesawat Terbang Internasional (IAPA) menyebarkan kuesioner kepada sekitar 55.000 anggotanya, umumnya yang sering terbang. Yang ditanyakan sama, dan jawaban yang masuk juga mengunggulkan Swissair (28% ), lalu Lufthansa (16%). Data lain datang dari majalah Institutional Investor, New York, AS, bulanan yang memiliki 310.000 pembaca dari 140 negeri. Dalam edisi Maret 1984, majalah tersebut menyiarkan hasil survai dengan topik sama. Evaluasi didasarkan kepada penampilan keseluruhan perusahaan penerbangan, dengan tekanan pada servis klas satu dan jarak tempuh minimal enam jam (jarak jauh). Yang ditanyakan pendapatnya adalah 175 bankir senior pilihan - ketua bank internasional atau bank terkemuka - melalui telepon. Hasilnya, Swissair menduduki tempat pertama, disusul Singapore Airlines dan Lufthansa. Dua perusahaan penerbangan Eropa, Swissair dan Lufthansa, menonjol di dalam perpaduan antara ketepatan waktu, jadwal penerbangan yang rapi dan servis yang menyenangkan . Data terbaru disiarkan oleh International Herald Tribune terbitan akhir Maret yang lalu. Juga berdasarkan kuesioner IAPA yang mengumpulkan 9.000 jawaban dari anggotanya yang tinggal di luar Amerika. Hasilnya, 40% menganggap Swissair sebagai maskapai penerbangan yang paling disukai. Terbaik dalam seluruh segi layanan: di udara maupun di darat. Bahkan responden Prancis memilih Swissair daripada. Air France. Sedangkan survai di antara 10.000 anggota IAPA di Amerika mengungkapkan bahwa Swissair adalah maskapai penerbangan internasional favorit. Survai yang sama memuji Swissair, sebagai armada udara yang paling favorit secara keseluruhan. "Kebiasaan"nya yang tepat waktu, bersih dan nyaman, serta servis dalam masa penerbangan yang menyenangkan . Masuk akallah jika Swissair menjadi satu-satunya perusahaan penerbangan internasional dengan jumlah penumpang melebih. seluruh penduduknya tujuh juta penumpang berbanding dengan enam juta penduduk. Bandingkan dengan Airfrance - jumlah penduduk Prancis sembilan kali jumlah penduduk Swiss - yang cuma berhasil mengangkut 10 juta penumpang dalam setahun. Jika kita bandingkan jumlah penumpang Swissair dengan total penumpang pesawat di seluruh dunia, yang 745 juta, kita tampaknya harus kagum kepada perusahaan penerbangan swasta dari Swiss ini. Soalnya, dari jumlah penumpang dunia yang 745 juta itu lebih separuhnya terdiri dari penumpang domestik - jenis penumpang pesawat yang di Swiss nyaris tidak ada. Tak mengherankan Swissair terbilang di antara 10 terbesar di dunia. Terlebih-lebih kalau diingat bahwa kota-kota di Swiss terbilang kecil, demikian pula bandar udaranya. Bandingkan dengan sejumlah bandar udara di Eropa, bisa-bisa sebesar Zurich dan Jenewa digabung jadi satu. Kantor pusat Swissair di Kloten Balsberg, berdekatan dengan bandar udara Zurich, bagaimanapun harus melambangkan keunggulan perusahaannya. Mewah dan mahal memang, tetapi yang lebih penting ini: modern, fungsional dan diperlengkapi dengan baik. Hanya beberapa ratus karyawan yang mangkal di sana, tetapi jumlah itu mewakili 17.000 karyawan Swissair yang menyebar di kota besar di seluruh dunia. Patut disebut Pusat Kontrol Angkasa yang bersembunyi di lantai bawah. Di sini, terlihat puluhan pegawai yang duduk awas di depan sejumlah perangkat komputer dan visual display. Apa yang mereka "kontrol" bukanlah ruang angkasa luar, tetapi kawasan berpenduduk di planet bumi kita ini juga. Komputer-komputer yang ada di sana berkomunikasi, dalam bahasa kode, dengan komputer Swissair lainnya di seluruh dunia jaringan yang mendunia itu disebut PARS: tempat di pesawat melalui komputer. Nah, PARS inilah yang mengetahui tentang pengaturan dan penyediaan tempat duduk bagi penumpang di kota-kota seluruh dunia. Di dalamnya termasuk: nama penumpang, penempatannya di pesawat tertentu, penyediaan penginapannya, servisnya, kesukaran yang dihadapi, dan lain sebagainya. Dari sana bisa pula diketahui daftar penumpang untuk penerbangan tujuh bulan di depannya!. Ada sekitar 180 unit komputer visual display sistem PARS ditempatkan di bandar udara Zurich dan 800 buah lagi di berbagai negeri. Hingga misalnya dalam beberapa detik saja komputer di Boston bisa mengabarkan bahwa pada hari itu akan terbang dari Colombo ke Manchester melalui Zurich dengan penerbangan nomor sekian. Sistem komunikasi PARS rata-rata mencatat 815.000 butir informasi per hari. Ongkosnya tidak murah, seharga sebuah pesawat Jumbo! Swissair terbilang satu-satunya perusahaan penerbangan yang memiliki rasa percaya diri yang besar. Seperti diketahui akibat kecelakaan pesawat DC-10 milik sebuah perusahaan Amerika, 25 Mei 1979 Dinas Penerbangan Pemerintah AS melarang pengoperasian pesawat jenis itu di seluruh dunia. Nah, jika Swissair mematuhinya berarti mereka harus menambatkan sepertiga dari armada udaranya, sejak 5 Juni tahun itu. Tetapi apa yang terjadi? Ketika berbagai perusahaan penerbangan dunia ramai-ramai memarkir semua pesawat DC-10 nya di hangar,.. 31 ahli mesin Swissair justru mengeluarkan pernyataan bahwa jenis pesawat itu, yang berada dalam perawatan mereka, semuanya layak terbang. Dokumen pernyataan yang dibubuhi tanda tangan ke-31 ahli mesin pesawat itu kemudian dipasang sebagai iklan. Dipasang pula di media cetak berbagai negeri dalam bahasa masing-masing "Ahli mesin kami menandatangani lebih banyak dokumen ketimbang para managernya. Dalam kasus ini, tanda tangan para montir lebih berharga dari pada tekenan para direktur. Para pejabat di Washington melarang pengoperasian konon karena kecelakaan DC-10 di Chicago dianggap kesalahan struktural mesin pesawat. Tetapi setelah melalui pemeriksaan yang teliti, sebagian besar perusahaan penerbangan Eropa tetap menganggap DC-10 layak terbang. Kecelakaan di Chicago itu menurut mereka, sepenuhnya karena kecerobohan di dalam perawatan pesawat. Swiss mengandalkan kekuatannya kepada golongan menengah ke atas. Demikian pula Swissair, kekuatannya terletak pada para pegawai menengah, junior bahkan yang paling bawah. Di sini dengan memegang teguh motto "Wewenang adalah kehormatan, bukan hadiah", pegawai yang paling tidak ahli sekalipun berusaha bekerja seterampil mungkin - dan dalam tanggung jawab penuh. Apalagi di bagian rekayasa dan perawatan yang menjadi nyawa sebuah perusahaan penerbangan. Di Zurich saja ada sebanyak 2.600 orang, para ahli mesin pesawat Swissair bekerja fanatik selama 14 sampai 16 jam sehari. Mereka acap kali "dipaksa pulang" agar tidak terlalu letih, lalu jatuh sakit. Kabarnya di seluruh bagian perusahaan, kapasitas kerja di atas rata-rata (120%). Hanya dengan demikian mereka mampu menghubungkan 120 kota dunia dengan layanan yang terbaik. Menarik dipertanyakan sistem kerja apa yang mereka terapkan? Pertanyaan ini juga menggoda Lorenz Stucki, seorang wartawan senior Swiss yang banyak terbang dengan berbagai jenis pesawat ke hampir semua negeri di dunia. Menilik bahwa Swissair juga merekrut berbagai pegawai non-Swiss dan umumnya "bekerja sepanjang usia", Stucki teringat akan sistem manajemen Jepang. Model Jepang atau bukan, tetapi yang jelas semua pegawai Swissair - orang Swiss atau asing - merasa perusahaan itu "perusahaan kami". Yang mengherankan penulis buku Swissair itu Bahkan orang Amerika yang terkenal urakan pun mampu bekerja di sana - merasa satu di dalam jiwa dan cita-cita perusahaan. Ada beberapa sistem yang menjadi pegangan kerja Swissair. Pertama, seorang pekerja juga adalah seorang majikan bagi dirinya sendiri. Di dalam praktek, jika ada sesuatu permasalahan dan menanyakan pendapat atasan, acap kali problema itu dikembalikan kepada yang bersangkutan. Ia diminta agar mencoba memecahkannya sendiri, dengan rasa penuh tanggung jawab. Ini tentunya memerlukan rasa saling percaya antara atasan dan bawahan, dan sesama rekan. Begitu seorang pegawai baru masuk, ia segera dipanggil ke kamar direksi. Kepadanya dijelaskan segala sesuatu tentang perusahaan: situasi keuangannya, kekuatan dan kelemahannya, permasalahannya, sasarannya - yang bisa membikin para pendatang baru terkaget-kaget. Dengan cara ini, pegawai yang bersangkutan akan merasa dirinya dipercaya. Hanya manusia abnormal yang tidak bersikap positif terhadap kepercayaan seperti itu. Pemberian kesempatan dan pembawahan wewenang juga turut menopang keberhasilan Swissair. Ini bukan saja akan menumbuhkan inisiatif dan kreativitas, tetapi juga memberikan masukan kepada para manager tentang kemampuan bawahannya, orang perorang. Pada gilirannya hal ini akan menjadikan setiap karyawan Swissair bigamis - menganggap perusahaan sebagai "istri kedua". Atau paling tidak, sebagai instrumen yang fungsional dari sebuah orkes besar. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa hendaknya mencegah agar pekerjaan tidak menjadi rutin. Apalagi menganggap langganan cuma sekadar nomor-nomor dalam daftar penumpang. Rasa aman sangat utama di dalam sebuah perjalanan yang seperti melayang-layang tanpa cantelan di angkasa. Padahal kepada para penumpang. terlebih-lebih bagi yang pertama kali ikut terbang, harus diyakinkan bahwa sesungguhnya lebih banyak jumlah korban di dalam kecelakaan lalu lintas darat ketimbang udara. Fakta membuktikan setiap hari terjadi ratusan ribu kecelakaan di darat, sedangkan kecelakaan tidak terjadi sekali dalam sehari di udara. Yang bisa disalahkan dalam hal ini. mungkin kecenderungan surat kabar untuk menjadikan setiap kecelakaan pesawat udara sebagai head line. Padahal kalau ditimbang-timbang, justru karena jarang terjadinya kecelakaan di udara yang membuatnya menjadi berita besar. Setelah rasa aman, kenyamanan terbang juga menjadi perhatian khusus Swissair. Karena itulah. Swissair tidak memperlakukan para penumpangnya sekadar nomor-nomor - tetapi manusia dari darah. tulang dan daging. Ini berarti harus ditekan seminimal mungkin kemungkinan menunggu terlalu lama menjelang keberangkatan. Bagaimana agar penumpang tidak perlu menginap di perjalanan melebihi yang dijanjikan. Dan bagaimana agar bagasi tidak saja tiba selamat. tetapi juga tepat waktu. Perhatian khusus Swissair diberikan kepada wanita, orang tua dan anak-anak berikut anjing. Semuanya termasuk makhluk rewel. Untuk barang-barang berharga, seperti emas, permata dan surat-surat berharga, pengamanan dilakukan ganda. Di bandar-bandar udara Swiss tersedia ruang kuat dan aman - tempat para penumpang yang transit menitipkan barang-barang berharga seperti yang disebutkan di atas. Untuk melayani barang-barang kiriman kecil, sejak 1977 Swissair mengoperasikan SPEX: Swissair Parcel Express. Tujuannya untuk membantu pengiriman dokumen-dokumen penting, seperti tender document, barang cetakan, specimen dan sejenisnya, sehingga dapat dipergunakan pihak penerima seefisien mungkin dan tepat waktu. Pelayanan pengiriman paket maksimal 10 kg ini meliputi 34 negeri Eropa dan Timur Tengah, serta ratusan kota di Amerika. Tarifnya sekitar 300 franc Swiss. Hanya Swissair yang melakukan jenis pelayanan pengiriman barang begini. Ada lagi satu jenis pelayanan dari Swissair, yang tidak semua perusahaan penerbangan di dunia melakukannya, Truck Service, pelayanan dengan mobil truk. Berpusat di Swiss tentunya, truck service melayani pengiriman barang pada pesawat-pesawat udara lintas Eropa, yang sebagian besar menggunakan DC-9-S. Pelayanan angkutan barang dengan truk ini jelas bersumber pada falsafah perusahaan Swissair, yang menekankan pentingnya arti sebuah barang atau kiriman bagi para pelanggan. Karena keterlambatan pengiriman bisa mengakibatkan kacaunya jadwal penggunaan barang tersebut di tempat tujuan. Lucunya, armada truk diperlakukan bagaikan pesawat udara. Jadwal keberangkatan dan kedatangannya dimasukkan time table Swissair. Ada pepatah klasik yang berbunyi: Cinta timbul melalui perut. Meyakini penuh kebenarannya untuk mengetahui secara persis selera dan keinginan mereka. Dan akibatnya. tujuh juta hidangan disajikan kepada penumpangnya saban tahun. Ini terdiri antaranya, 10 juta potong roti, 3.5 juta butir telur, 700.000 kg daging segar, 96.000 kg daging beku, 18.000 kg udang, 20.000 kg ikan salmon, 120.000 ekor kepiting, 1.2 juta potong keju, - 7.3 juta eksemplar surat kabar serta 200.000 majalah. Harus diakui, kualitas dan profesionalisme mahal harganya. Bagi Swissair kedua hal itu tidak saja lahir dari pengalamannya yang lebih dari setengah abad, tetapi juga latihan para staf yang dilakukan secara kontinyu. Tidak banyak orang tahu bahwa Swissair-lah yang pertama kali merekrut pramugari. Itu terjadi 50 tahun silam. akhir Mei 1934. Pramugari pertama di dunia itu bernama Nelly Diener. yang dapat berbicara lima bahasa asing. Lucunya lagi, ia menjahit sendiri pakaian seragamnya. Kini Swissair merekrut 2.000 pramugari/pramugara yang bertugas di udara maupun di bandar-bandar udara. Sejumlah perusahaan penerbangan internasional lain mencoba bersaing dengan Swissair lewat potongan harga. Baik yang legal, semi-legal dan kotor sama sekali. Kedua cara yang terakhir ditolak oleh Swissair. Karena dengan cara jahil itu akhirnya konsumen juga yang rugi. Sebab dengan sendirinya akan menurunkan mutu pelayanan - itu kalau perusahaan tersebut langgeng. Kalau ambruk, para pemakai jasa angkutan udara hanya dihadapkan pada satu-satunya pilihan: perusahaan penerbangan yang brengsek. Swissair adalah penganut falsafah pengutamaan kualitas. Ada contoh sejumlah perusahaan penerbangan Eropa beberapa waktu yang lalu telah meningkatkan baris kursi penumpang dari delapan ke sembilan tempat duduk untuk DC-10, dan dari sembilan ke 10 kursi pada Jumbo. Tindakan itu jelas berakibat kepada kenyamanan penumpang - lorongnya menjadi dipersempit. Tindakan tersebut di atas tidak dilakukan Swissair. Toh Swissair berhasil meningkatkan pemasukannya dengan Sfr. 17,6 juta pada tahun 1983. Ini diraih karena dua faktor: kenaikan arus lalu lintas pesawatnya - karena naiknya arus penumpang dan barang - dan merosotnya harga minyak. Martin Junger, direktur keuangan Swissair, menjelaskan kepada Swiss Observer, Juni 1984, bahwa perusahaannya meraih keuntungan bersih Sfr. 56.3 juta dibandingkan Sfr. 38.5 juta pada tahun sebelumnya (1982). Pengeluaran untuk bahan bakar minyak merosot dari Sfr. 699 juta menjadi Sfr. 641 juta, pada tahun 1983 itu. Sementara itu perusahaan terus-menerus dibenahi. Swissair telah mengoperasikan Airbus A310 yang kelima dan akan ditambah lima buah lagi -sampai dengan akhir 1987. Di samping itu telah pula dioperasikan empat Boeing 747. Untuk meningkatkan kualitas yang terus-menerus, Swissair menghabiskan uang tidak sedikit. Satu milyar franc Swiss dikeluarkan saban tahun untuk bahan bakar, satu milyar lagi untuk investasi, depresiasi dan sumbangan sosial. Berbeda dengan perusahaan negeri-negeri lain yang umumnya milik negara, Swissair sepenuhnya swasta. Karena itu, Swissair harus berusaha meraih nilai lebih untuk membuat dirinya tetap independen sebagai perusahaan swasta. Untuk ini tidak bisa lain: kerja keras, perencanaan yang tepat dan akunting yang rapi. Swissair, Jakarta, Hotel Borobudur lntercontinental, JL Lapangan Banteng Selatan. Telephone 373608, Telex 46469. BOKS I Jakarta - Zurich dengan swissair ADA beberapa jenis wisatawan yang datang ke Swiss, tergantung pada musim. Pada musim dingin bandarudara Swiss dipenuhi wisatawan yang datang dengan peluncur ski dan siap berangkat ke Zermatt, St. Moritz atau Gstaad. Pada musim panas wisatawan datang untuk mengunjungi hutan dan danau Swiss yang indah. Atau mendaki puncak Matterhorn yang terkenal itu. "Tiga bulan pertama tahun ini bisnis terasa sangat lamban," kata Hans Aebi, manajer Swissair untuk Indonesia. "Mungkin karena cuaca di Eropa sedang dingin sekali pada musim ini." Tapi Hans agaknya tak punya alasan untuk mengeluh. Daur bisnisnya memang biasa lamban pada awal tahun. Tahun 1984 yang lalu Swissair di Indonesia mengalami panen yang baik. "Dari Indonesia kami menerbangkan hampir lima ribu penumpang. Dan itu berarti 18% di atas hasil tahun sebelumnya," kata Hans. Swissair mulai membuka kantor di Jakarta sejak 1970. Waktu itu masih off-line, karena Swissair belum mendarat di Jakarta. Para penumpang dari Jakarta diterbangkan dulu ke Singapura dengan maskapai lain. Sejak 1 April 1980 Swissair terbang langsung ke Jakarta. "Ulang tahun kelima penerbangan Swissair ke Jakarta, dirayakan dengan kepindahan ke bandar udara Cengkareng," kata Hans bergurau. Bagi negara sekecil Swiss, pariwisata (termasuk penerbangan) merupakan penyumbang ketiga terbesar terhadap pendapatan negara, setelah permesinan dan farmasi. Sumbangan Swissair tentulah sangat besar kalau diingat bahwa dalam setahun Swissair menerbangkan penumpang lebih banyak daripada jumlah penduduk Swiss. Hans Aebi menduga bahwa lebih banyak yang datang dengan Swissair ke Jakarta daripada yang berangkat. Dalam tahun 1984 yang datang langsung ke Jakarta mencapai jumlah lima ribu orang. "Itu belum termasuk penumpang Swissair yang datang melalui Bangkok atau Singapura dengan maskapai penerbangan lain," tambah Grace Tirajoh, sales managernya. Ini disebabkan oleh karena di Eropa Swissair melakukan promosi tentang Indonesia sebagai tujuan wisata. Ada film-film tentang Indonesia yang dipertunjukkan di Eropa untuk menggaet wisatawan. Di Indonesia pun Swissair melakukan promosi wisata Swiss. "Zurich itu jantungnya Eropa," kata Hans berpromosi, "karena itu paling mudah meneruskan perjalanan ke mana saja di Eropa dari Zurich." Tetapi ternyata tidak banyak orang Indonesia yang pergi ke Swiss semata-mata untuk tujuan wisata. "Porsi terbesar bisnis kami masih dari kalangan bisnis," kata Grace. Mungkin pula karena Swissair bukanlah yang termurah di bursa tiket Jakarta saat ini. Sekalipun sama-sama terikat pada tarif YIP-IATA, tetapi banting harga ternyata masih terjadi pada beberapa maskapai penerbangan. Swissair yang tidak ikut membanting harga menjadi "kurang populer" bagi wisatawan. Tetapi mereka yang mengutamakan kepastian, seperti kalangan bisnis, memilih Swissair. Saat ini separuh bisnis Swissair di Indonesia didapat dari orang-orang asing, separuhnya lagi dari warga negara Indonesia. Penundaan terhadap beberapa proyek besar di Indonesia tentu pula berpengaruh bagi Swissair karena menurunnya kesempatan untuk menerbangkan mereka yang terlibat dalam proyek tersebut. Beberapa perusahaan besar Swiss yang diwakili di Indonesia adalah Nestle, Ciba-Geigy, Sandoz, Hoffman-LaRoche, Brown Boveri (energi) dan Sulzer (mesin kapal dan industri tekstil). "Tetapi masa depan bisnis kami di sini cukup baik," kata Hans. Sekarang ini Swissair memberangkatkan pesawatnya dua kali seminggu dari Jakarta pada hari Minggu dan Jumat. Tiap Selasa ada sebuah penerbangan lagi yang diberangkatkan dari Singapura. BOKS II Kejutan di Bandarudara (Pengalaman seorang penumpang) SERVICE sekarang sudah jadi barang mewah. Apalagi dikota-kota besar Eropa dan Amerika Serikat. Saya sendiri sudah lama tidak lagi mengharapkan layanan yang ramah tamah. Di sebuah hotel berbintang empat di Amsterdam saya pernah disuruh mencari taksi sendiri dalam hujan lebat karena portirnya sedang istirahat. Karena itu selalu merupakan surprise yang sangat menyenangkan kalau di sana-sini saya menemukan orang yang melayani dengan tulus, apalagi kalau diimbuhi senyum yang tak dikaitkan dengan pemberian tips. Salah satu pengalaman yang tak terlupakan ini terjadi di hauptbahnhof (setasiun pusat kereta api) di Bern, Swiss. Saya tak bisa meneruskan perjalanan kereta api ke Paris karena belum punya visa. Satu-satunya cara adalah terbang ke Paris dan minta visa 3 x 24 jam dari police de l'air di bandar udara Charles de Gaulle. Saya melangkah ke kantor cabang Swissair di setasiun Bern. Seorang gadis langsung saja menyilakan saya duduk di depannya. Saya katakan bahwa saya perlu tiket pesawat ke Paris. "Hanya ke Paris?" tanyanya. Lalu saya jawab bahwa sebetulnya saya perlu ke London dan terus ke Copenhagen. Selebihnya sudah tercakup dalam tiket yang saya punyai. Saya ceritakan juga bahwa sebenarnya saya ingin naik kereta ke Paris dan juga dengan kereta dan kapal tambang ke London. Ia mendengarkan cerita saya dengan sabar. Lalu mengetuk-ngetuk komputer di depannya. Lalu ia menyarankan agar saya membeli tiket Zurich-Paris-London-Copenhagen sekaligus. "Jatuhnya lebih murah," katanya sambil menuliskan jumlah yang harus saya bayar. "Dan Anda tidak akan terlalu lelah." Saya senang dengan sarannya itu. Apalagi karena ada unsur pribadi dalam saran itu, yaitu agar saya tak terlalu lelah menempuh perjalanan itu. Tetapi itu baru kejutan yang pertama. Ketika hendak menulis tiket saya, ia bukannya meminta paspor saya, tetapi ia meminta kartu mahasiswa. Wah, ini betul-betul mengejutkan. Saya sudah lama sekali meninggalkan bangku kuliah dan, tentu saja, tak punya kartu lagi. Mungkin karena rambut saya agak panjang dan memakai jaket, lantas saya dikira mahasiswa. "Buat apa, sih?" tanya saya mencoba mencari penjelasan. "Ya, saya harus memastikan agar dapat memberikan potongan khusus untuk mahasiswa," jawabnya. Luar biasa! Ini benar-benar kejutan yang membuat saya merasa dilambungkan ke langit. Masih ada kejutan lain. Gadis itu sekaligus menguruskan tiket kereta khusus dari Bern langsung ke Kloten, bandarudara Zurich. Kereta itu sendiri ternyata merupakan kejutan. Beberapa tahun yang lalu hanya ada bus khusus yang menghubungkan beberapa kota besar Swiss dengan bandarudara. Saya masih ingat betapa mulusnya bus itu, lengkap dengan seorang pramugari yang menghidangkan sarapan di dalam bus. Tetapi kereta khusus itu - yang diberi nama Fly-Rail - tentulah mempunyai tingkat kenyamanan lebih tinggi daripada bus. Sistem ini diperkenalkan sejak tiga tahun yang lalu dan merupakan layanan khusus dari SBB (jawatan kereta api federal Swiss). Fly-Rail ini menghubungkan bandarudara Zurich dengan 34 kota di Swiss. Dari Bern saja ada 29 pemberangkatan kereta tiap hari - dari pukul 4.50 pagi hingga 20.41 malam - ke Kloten. Dari setasiun pusat Zurich bahkan ada 81 pemberangkatan kereta ke Kloten. Jarak terjauh menghubungkan Kloten dengan Brig, sebuah kota di selatan dekat perbatasan Italia, yang berjarak 3 jam perjalanan lebih. Dari Zermatt, Grindelwald dan St. Moritz - tempat-tempat bermain ski - pun dihubungkan dengan sistem Fly-Rail ini. Anda tentu dapat membayangkan kalau Anda mendarat di Kloten berbarengan dengan sebuah jumbo yang membawa wisatawan Amerika yang semuanya akan pergi ke Zermatt. Anda pikir Anda harus berdiri dalam antrian yang panjang? Tidak perlu! Kini Anda dapat membeli karcis kereta api itu di kantor Swissair Jakarta atau biro perjalanan yang ditunjuk. Tidak hanya untuk Fly-Rail, Anda pun dapat membeli tiket kereta ke 110 tujuan utama di Swiss. Kalau Anda memegang tiket Business Class atau First Class, Anda bisa memperoleh potongan 50%. Bandarudara Swiss yang terbesar adalah Kloten, 11 kilometer dari pusat kota Zurich, yang tiap harinya menampung lebih dari 40.000 penumpang. Kloten merupakan satu dari 10 bandarudara terbesar di Eropa yang telah beroperasi sejak 1948. Kloten juga merupakan salah satu yang paling efisien. Waktu singgah bagi pesawat yang harus meneruskan penerbangannya lagi hanya 40 menit saja. Seperti bandarudara lainnya di negara maju, Kloten mempunyai fasilitas serba lengkap. Orang pun dapat menyewa ruang khusus untuk berkonferensi di bandarudara. Kalau ingin "mencicipi" jasa bank Swiss yang terkenal itu, Anda dapat menitipkan barang berharga dan uang pada laci khusus bank Swiss yang terdapat di bandarudara. Ini termasuk layanan yang jarang terdapat di bandarudara internasional. Kalau suka berbelanja, kabarnya harga minyak wangi agak miring di sini. Dan, jangan lupa coklat Swiss yang terkenal itu. Bondan Winarno

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus