Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI Pada Triwulan I 2024

Mayoritas analis pasar modal memasang rekomendasi Buy atau Beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

6 April 2024 | 11.47 WIB

Mayoritas Analis Rekomendasikan Beli Saham BBRI Pada Triwulan I 2024
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO BISNIS – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berhasil mencetak laba Rp15,98 triliun hingga akhir Triwulan I 2024. Mayoritas analis pasar modal memasang rekomendasi Buy atau Beli untuk saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Berdasarkan konsensus Bloomberg, sebanyak 33 analis atau 97,1 persen merekomendasi Beli untuk BBRI. Hanya ada satu analis yang memberikan rekomendasi Tahan. Dalam konsensus tersebut, target harga saham BBRI 12 bulan ke depan masih tinggi di angka Rp6.653. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hingga akhir Maret 2024, BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89 persen year on year (yoy). Dari penyaluran kredit tersebut, sebesar 83,25 persen atau Rp1.089,41 triliun merupakan portofolio kredit untuk segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Penyaluran kredit yang tumbuh double digit tersebut berdampak terhadap meningkatnya aset perseroan. Tercatat, saat ini aset BRI mencapai Rp1.989,07 triliun atau tumbuh 9,11 persen yoy.

Jika dirinci, seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif. Dari mulai segmen mikro yang tumbuh 10,51 persen yoy menjadi Rp622,61 triliun, segmen konsumer tumbuh 11,62 persen yoy menjadi Rp193,96 triliun, segmen kecil dan menengah tumbuh 8,06 persen yoy menjadi Rp272,85 triliun dan segmen korporasi tumbuh 15,10 persen yoy menjadi Rp219,24 triliun.

Analis Sucor Sekuritas, Edward Lowis mengatakan, laba bersih BBRI relatif tumbuh stabil karena didukung oleh pendapatan yang kuat sehingga bisa meng-cover pencadangan. Net interest income (NII) tumbuh sehat 16 persen yang didorong oleh pertumbuhan kredit yang kuat.

Dengan kinerja tersebut, Sucor memberikan rekomendasi Beli untuk saham BBRI dengan target harga Rp6.400.

"Target harga kami setara dengan 2,8x price to book pada 2024 dengan asumsi return on equity 23 persen dengan cost to equity 12 persen," ujarnya.

Analis Ciptadana Sekuritas, Erni Marsella Siahaan mengatakan,, perolehan laba bersih BRI (BBRI) yang juga turun 1,4 persen secara kuartalan sejatinya sedikit di bawah perkiraannya.

Akan tetapi, laba bersih BRI (BBRI) masih in-line dengan perkiraan konsensus, yakni setara 24 persen dari perkiraan satu tahun penuh.

Namun, Erni menegaskan NIM BRI akan terpengaruh kenaikan suku bunga acuan. Manajemen BRI (BBRI) sendiri telah merevisi target NIM 20 bps lebih rendah menjadi 7,6 - 8 persen dari sebelumnya 7,8 - 8 persen.

Erni mempertahankan rekomendasi buy dengan target harga Rp7.000/saham. Target harga ini lebih rendah dari target sebelumnya Rp7.150/saham.

Direktur Utama BRI, Sunarso optimistis perseroan bisa mencapai pertumbuhan kredit double digit di tengah era suku bunga tinggi. Hingga akhir kuartal I-2024, tercatat Loan to Deposit Ratio (LDR) bank tercatat sebesar 83,28 persen. Dari sisi permodalan, BRI juga mampu menjaga rasio permodalan yang kuat dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,97 persen.

“Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,” ujarnya.

BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12 persen yoy. (*)

Bestari Saniya Rakhmi

Bestari Saniya Rakhmi

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus