Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk berinvestasi pada saham-saham dengan dividen tinggi di tengah ancaman dampak perang dagang global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ada delapan puluh saham yang dapat menjadi pilihan yang baik untuk mendapatkan keuntungan investasi ketika pasar saham penuh ketidakpastian,” ujar Handiman Soetoyo, Head of Proprietary Investment Mirae Asset dalam forum Media Day: January 2025 by Mirae Asset, di Jakarta Selatan, Selasa, 14 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Delapan puluh saham perusahaan berdividen tinggi itu tersebar di seluruh sektor usaha yang ada di bursa, kecuali properti. Adapun sektor dengan saham paling menarik di tahun ini berada di sektor finansial dengan 14 perusahaan, disusul energi 13 perusahaan, dan industri sebanyak 12 perusahaan.
"Saham ini kami perkirakan dapat memberikan yield sekitar 5 persen," ucap Handiman.
Berkaca pada tahun lalu, ucap Handiman, sektor keuangan dan energi juga menjadi dua sektor dengan dividen terbesar, melalui kontributor utama PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
“Hal ini mengonfirmasi kedua sektor tersebut masih menjadi sektor yang paling menarik bagi investor yang mengincar dividen,” tuturnya.
Dia memaparkan bahwa dari 80 saham tersebut, lima saham utama pilihan Mirae Asset adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA).
"Kelima saham itu kami prediksi akan menjadi penyumbang terbesar dari prediksi total dividen perusahaan penghuni bursa saham tahun ini," tuturnya.
Mirrae Asset memprediksi dividen tahun ini mencapai Rp322,4 triliun.Target itu turun 11,4% dari tahun sebelumnya yang mencatat rekor tertinggi sepanjang masa dengan Rp364,2 triliun. Alasannya, terdapat kejadian yang di luar kebiasaan pada tahun lalu berupa penawaran dividen spesial oleh PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) senilai Rp41,53 triliun.
"Perusahaan-perusahaan berdividen tinggi tersebut, berpotensi kembali menawarkan dividen yang menarik tahun ini, terutama berkaca pada catatan historis pembayaran dividen tahun lalu," ujar dia.