Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Andrei Angouw kembali menjabat sebagai Wali Kota Manado untuk periode 2025-2030. Ia bersama wakilnya, Richard Sualang, dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 20 Februari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelantikan ini menjadi momentum bersejarah karena Andrei Angouw beragama Konghucu. Dia adalah satu dari enam kepala daerah yang mewakili keberagaman agama dalam penandatanganan berita acara pelantikan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada periode kepemimpinannya yang kedua ini, Andrei menegaskan komitmennya untuk memastikan pembangunan Manado tetap berkelanjutan. “Kami akan kembali memastikan agar visi dan misi pembangunan tetap berada pada jalurnya.
Konsolidasi dengan semua perangkat daerah menjadi langkah awal untuk mengingatkan kembali program-program utama yang akan dilaksanakan,” ujarnya. Pasangan Andrei-Richard mengusung visi “Manado maju dan sejahtera sebagai beranda Sulawesi Utara dan Indonesia ke Asia Pasifik”.
Adapun, lima misi yang mereka emban mencakup peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ekonomi berbasis industri jasa, pembangunan infrastruktur, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta tata kelola pemerintahan yang baik.
Salah satu program unggulan yang akan dilanjutkan adalah dana lingkungan, yang ditujukan bagi pembangunan fasilitas umum di setiap wilayah. Andrei memahami dampak perubahan iklim merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi “Kota Kawanua” itu.
Dia telah melakukan pembenahan infrastruktur selama periode pertama kepemimpinannya, dan program ini akan terus berlanjut. Contoh program yang telah dilaksanakan, antara lain normalisasi sungai, pembersihan sedimen, serta penataan sistem drainase. Hasilnya, area genangan air yang semula mencapai 640 hektare kini berkurang drastis menjadi 67 hektare pada 2024.
Indeks risiko bencana pun turun dari 130 persen menjadi 83 persen. Di sektor kesehatan, pria kelahiran 1971 ini, memastikan layanan semakin berkualitas. Saat ini, 16 puskesmas di Manado telah terakreditasi, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal.
“Kami juga telah mengintegrasikan layanan dengan BPJS dan memastikan 30 ribu warga terlindungi dalam skema Universal Health Coverage,” tuturnya. Untuk sektor pendidikan, dia terus mendorong peningkatan kualitas dan akses bagi masyarakat. Rata-rata lama sekolah di Kota Manado kini mencapai 11,44 tahun, sementara harapan lama sekolah meningkat menjadi 14,19 tahun.
Mengenai ekonomi, pengembangan UMKM menjadi salah satu fokus utama. “Manado memiliki banyak usaha berbasis ekonomi kreatif yang mayoritas digerakkan oleh generasi muda,” kata Andrei. “Kami akan terus menata pasar tradisional agar menjadi tempat jual beli yang nyaman dan menguntungkan bagi masyarakat.”
Andrei juga bakal terus melanjutkan program penanggulangan kemiskinan ekstrem dengan mendata dan mendampingi keluarga kurang mampu. Di periode sebelumnya, ia berhasil menekan angka kemiskinan hingga 5,43 persen pada 2024.
Penanggulangan kemiskinan, Andrei melanjutkan, merupakan salah satu cara meningkatkan kesejahteraan rakyat. Andrei melanjutkan, pesan untuk menjadi pelayan masyarakat sejatinya sudah dijalankan bersama wakilnya, Richard.
Dia menegaskan, pemimpin memang harus melayani dan mengabdi untuk masyarakat. “Masyarakat yang akan menilai dan merasakan hasil pembangunan ini,” katanya. “Kami akan terus berupaya menjadikan Manado maju dan sejahtera.”