Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Memperketat Mobilitas Masyarakat Jelang Akhir Tahun

Pemerintah menerapkan strategi untuk  membendung gelombang ketiga Covid-19

27 November 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masa liburan identik dengan kenaikan mobilitas masyarakat yang berakibat pada kenaikan angka kasus positif Covid-19. Mencegah hal tersebut tidak terulang, pemerintah tengah mempersiapkan kebijakan pengetatan mobilitas masyarakat selama libur Natal dan tahun baru atau Nataru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19, Sonny Harry B. Harmadi mengatakan pemerintah telah menunjuk Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhajir Effendy sebagai koordinator pengendalian mobilitas menjelang libur Nataru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sonny mengatakan pengetatan mobilitas masyarakat akan ditindaklanjuti secara berlapis dengan penerapan PPKM Level 3 menjelang libur Nataru. Pemerintah per 26 November 2021 terus menggencarkan vaksinasi yang saat ini sudah mencapai 230.610.233 suntikan/dosis. Sebanyak 137.505.204 penduduk sudah menerima vaksin dosis pertama, sedangkan sebanyak 93.105.029 orang di dalamnya, sudah menerima vaksin dua dosis.

Selain itu, jumlah tenaga kesehatan yang sudah menerima vaksin dosis ketiga berjumlah 1.224.083 orang hingga per 26 November 2021. Termasuk di antaranya pemerintah juga mengejar target vaksinasi kalangan lansia sebesar 50 persen hingga di daerah.

Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, pihaknya selama dua minggu ke depan akan memperluas penggunaan aplikasi PeduliLindungi di fasilitas umum seperti objek wisata, pusat perbelanjaan, dan hotel. Berdasarkan pengamatan Sonny, kesadaran penggunaan aplikasi PeduliLindungi oleh masyarakat semakin membaik dengan melakukan skrining mandiri sebelum bepergian.

“Pemerintah juga mempersiapkan fasilitas isolasi terpusat, obat-obatan, oksigen, dan tenaga medis untuk menghadapi risiko terburuk,” katanya.

Dengan capaian penanganan kasus Covid-19 tersebut, pemerintah tidak ingin mengendorkan kebijakan pengetatan mobilitas. Berkaca pada Eropa dan Amerika Utara, saat ini tengah mengalami lonjakan kasus. Meski tingkat vaksinasi tinggi, namun tidak diimbangi dengan konsistensi kebijakan pembatasan mobilitas.

Karena itu, Sonny berharap selama libur Nataru, masyarakat tidak mengendorkan protokol kesehatan, sekali pun saat ini jumlah kasus Covid-19 mengalami tren penurunan. Hal tersebut dinilainya penting, agar di awal tahun 2022 tidak terjadi lonjakan kasus baru.

“Ibarat lari maraton, kita sudah hampir finish jangan sampai berhenti dan mengulangi lagi dari awal dengan mematuhi prokes yang ketat,” katanya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate mengatakan seluruh kementerian dan lembaga terus memperkuat koordinasi menjelang libur Nataru. Johnny menegaskan, masyarakat tetap diperbolehkan untuk beribadah dengan syarat yang ketat. Ini diperlukan agar penularan tidak semakin meluas.

Untuk memperketat mobilitas masyarakat, pemerintah mengeluarkan kebijakan memotong cuti bersama 24 Desember 2021 yang tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri Nomor 712/2021, Nomor 1/2021, Nomor 3/2021, soal Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021.

Selain itu, pemerintah juga melarang ASN mengambil cuti pada saat libur nasional melalui Surat Edaran (SE) Menteri PAN-RB Nomor 13/2021 tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian ke Luar Daerah dan/atau Cuti bagi ASN Selama Libur Nasional Tahun 2021.

“Perlu diingat yang penting dan efektif dalam mencegah gelombang ketiga tetap mempertahankan disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi,” pungkasnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus