Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Mendagri dan Mensos Sosialisasi Sekolah Rakyat kepada Pemda

Mendagri Tito Karnavian meminta pemda memastikan legalitas lahan untuk Sekolah Rakyat. Mensos menjelaskan dari target pembangunan 200 titik, sebanyak 53 titik akan direvitalisasi.

21 April 2025 | 16.26 WIB

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (kanan) dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam acara sosialisasi program Sekolah Rakyat yang digelar secara daring di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Senin, 21 April 2025. Dok. Kemensos
Perbesar
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (kanan) dan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dalam acara sosialisasi program Sekolah Rakyat yang digelar secara daring di Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri, Senin, 21 April 2025. Dok. Kemensos

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO NASIONAL – Pemerintah menggelar sosialisasi program Sekolah Rakyat kepada pemerintah daerah secara daring dari Gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri pada Senin, 21 April 2025. Dalam acara tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan pentingnya kesiapan legalitas lahan dalam mendukung program tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ia menegaskan, Kemendagri mendukung penuh langkah-langkah Kementerian Sosial dalam menyukseskan Sekolah Rakyat. “Arahan Bapak Presiden, beliau menugaskan secara spesifik pada Bapak Mensos untuk menjadi lead pembangunan Sekolah Rakyat. Kemendagri dan sejumlah instansi lain mendukung langkah-langkah yang dilakukan Bapak Mensos,” tuturnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hingga kini, sebanyak 356 usulan lokasi Sekolah Rakyat telah masuk dari berbagai daerah di Indonesia. Kemungkinan masih terus bertambah. “Bila rekan-rekan punya tempat dan sudah ada gedungnya tinggal renovasi saja, otomatis lebih mudah prioritasnya dibanding tanah kosong,” kata Tito. Kendati begitu, ia melanjutkan, lahan yang masih bersengketa otomatis akan ditolak sebagai calon lokasi pembangunan.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan bagian dari strategi nasional pengentasan kemiskinan melalui kerja sama lintas kementerian dan lembaga. “Gagasan Presiden Prabowo untuk memuliakan orang miskin, mendorong bangkitnya wong cilik agar bisa berkontribusi dalam Indonesia Emas tahun 2045,” ujar Gus Ipul.

Sekolah Rakyat diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin yang masuk dalam Data Tunggal Sosial dan Ekonomi (DTSEN), khususnya kelompok desil 1 dan 2. Sekolah ini berasrama, mengusung kurikulum formal serta pendidikan karakter, dan membutuhkan komitmen orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka.

Kementerian Sosial telah menerima 356 usulan lokasi, dengan target pembangunan 200 titik pada tahun ini. Sebanyak 53 titik akan direvitalisasi dan mulai digunakan untuk tahun ajaran 2025/2026. Sisanya sedang dalam proses survei dan telaah oleh Satuan Tugas Sekolah Rakyat.

Untuk tenaga pengajar, Kemensos menggandeng Kemendikdasmen dan Kemenpan RB dalam penugasan guru ASN, PPPK, hingga lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Adapun fasilitas sekolah meliputi ruang kelas, asrama, perumahan guru, lapangan olahraga, dan rumah ibadah.

Gus Ipul juga mengapresiasi dukungan dari pemerintah daerah. “Saya berterima kasih pada bupati, wali kota, gubernur yang telah memberikan dukungan luar biasa dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat ini. Mudah-mudahan sesuai target semua bisa terlaksana,” kata dia. (*)

Tempo

Tempo

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus