Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Mubadala Energy, perusahaan energi asal Abu Dhabi, United Arab Emirat (UAE), operator dari Kontrak Kerja Sama (KKS) Sebuku dengan lapangan gas Ruby yang telah beroperasi sejak akhir Oktober 2013. Sebagai salah satu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang beroperasi di Selat Makassar yang tidak memiliki kantor fisik di Kotabaru, Kalimantan Selatan maupun Majene, Sulawesi Barat, Mubadala Energy memiliki keterikatan dengan masyarakat yang berada di sekitar wilayah operasinya. Tidak hanya di Selat Makassar, perusahaan juga merupakan operator dari Blok Andaman I dan South Andaman di lepas pantai bagian utara Pulau Sumatra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Indonesia, Mubadala Energy memberikan nilai lebih pada masyarakat. Melalui inisiatif Community Investment, perusahaan yang sebelumnya bernama Mubadala Petroleum itu, menyiapkan rangkaian program Corporate Social Responsibility (CSR) bagi masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Sebagai salah satu operator Kontrak Kerja Sama (KKS) yang berada di bawah naungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan dibawah supervisi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seluruh kegiatan CSR yang dilaksanakan oleh Mubadala Energy Indonesia direncanakan dan disepakati bersama-sama dengan SKK Migas dan diketahui oleh korporat perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sejak awal, Mubadala Energy Indonesia menginisiasikan program-program dengan kegiatan yang berdampak langsung untuk masyarakat, yang diperluas dari Corporate Social Responsibility (CSR), menjadi Community Investment sehingga lebih memberikan added value kepada masyarakat.
Di Selat Makassar, Community Investment di daerah Kotabaru dan Majene berbeda, karena menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakatnya. Di Majene, Mubadala Energy Indonesia mengadakan program Gerakan Kembali ke Sekolah di bidang Pendidikan dan penanganan stunting di bidang Kesehatan. Di Majene, banyak orangtua yang mengajak anaknya untuk bekerja di laut, sehingga banyak anak-anak yang putus sekolah.
Melalui Gerakan Kembali ke Sekolah, pemberian edukasi kepada orangtua terkait pentingnya sekolah bagi anak-anak pun dilakukan. Anak-anak yang putus sekolah juga difasilitasi perlengkapan sekolah dan seragam. Melalui proses sederhana dan kerjasama dengan LSM setempat yaitu Yayasan Karampuang, program ini dapat berjalan dengan baik.
Terkait program anti-stunting di Majene, Mubadala Energy Indonesia menggunakan konsep penanganan pada satu-dua keluarga yang dijadikan sebagai contoh bagi keluarga lainnya. Sanitasi warga diperbaiki dan anak-anak yang masuk ke dalam kategori stunting diberikan makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Di Kotabaru, kegiatan program CSR perusahaan dilaksanakan di multi sektor, mencakup bidang pendidikan, bidang lingkungan, serta ekonomi melalui pemberdayaan masyarakat pesisir melalui pertanian di lahan terbatas.
Selain di wilayah tersebut, Mubadala Energy Indonesia yang juga merupakan operator KKS Andaman I dan South Andaman dan saat ini masih dalam tahap eksplorasi. Baru-baru ini, Mubadala Energy Indonesia sukses melakukan pemboran sumur eksplorasi Layaran-1. Sumur tersebut merupakan sumur laut dalam pertama yang dibor oleh perusahaan.
Untuk dapat melaksanakan Community Investment di wilayah-wilayah terdekat dari Andaman I dan South Andaman, perusahaan harus melaksanakan pemetaan sosial (social mapping) terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar program-program CSR yang direncanakan dan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran.
Mubadala Energy Indonesia juga menggandeng pihak Perguruan Tinggi untuk membantu perusahaan dalam hal memetakan keadaan sosial masyarakat (social mapping study). Hubungan Mubadala Energy Indonesia dengan pihak akademisi di daerah sangat baik dan melalui program Kelembagaan perusahaan, Mubadala Energy Indonesia memiliki perjanjian dengan Perguruan Tinggi untuk melakukan studi pemetaan sosial (social mapping study), dan juga untuk mendapatkan rekomendasi bagi program-program CSR perusahaan.
Sejak tahun 2019 hingga tahun 2022, program-program CSR di wilayah terdekat dari blok South Andaman dan Andaman 1 masih bersifat short-term karena perusahaan masih dalam tahap eksplorasi. Sedangkan di tahun 2023 dan berdasarkan studi yang telah dilakukan, Mubadala Energy Indonesia mendukung beberapa sekolah-sekolah yang teridentifikasi dengan komputer dan internet sehingga sekolah-sekolah tersebut dapat melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tanpa harus menumpang di sekolah lainnya, dan juga fasilitas perpustakaan, lapangan serba guna hingga air bersih.
Merujuk kepada program CSR bidang Pendidikan yang ada di Kotabaru, Kalimantan Selatan, terbukti bahwa kerjasama yang dijalin dengan pihak akademisi daerah, yaitu dengan Politeknik Kotabaru, membuat perusahaan lebih fokus untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan, seperti peningkatan sarana prasarana, pelatihan bagi dosen-dosennya, beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu, dan sertifikasi-sertifikasi bagi para mahasiswa-mahasiswinya.
Perusahaan pun mendorong Politeknik Kotabaru untuk mencari peluang yang dapat diraih oleh lembaga pendidikan tersebut. Selain membuka jalur bagi mahasiswa baru, terdapat peluang yang dapat dicapai oleh lembaga pendidikan tersebut. Saat ini Politeknik Kotabaru tengah dalam proses membentuk lembaga sertifikasi profesi. Mubadala Energy Indonesia mendukung inisiatif dari Politeknik Kotabaru tersebut agar dapat menjadi lembaga yang memberikan pelatihan dan sertifikasi. Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi, hal ini tentunya memberikan nilai lebih bagi Politeknik Kotabaru dan masyarakat Kotabaru itu sendiri.
Sementara itu, program CSR juga dilakukan untuk masyarakat pesisir di Kotabaru dengan mengenalkan konsep pertanian di lahan terbatas, melalui bentukan Kelompok Sadar Lingkungan Asri (Pokdarlis) yang terdiri dari kelompok ibu-ibu masyarakat Desa Hilir Muara. Lahan-lahan yang ada di area sekitar rumah dimanfaatkan untuk menanam sayur-sayuran. Sayur-sayuran yang dihasilkan dapat menghemat uang belanja hinga Rp 200 – 300 ribu per bulan.
Sejalan dengan program Pemerintah dalam program anti-stunting. Dari sisi volume atau jumlah anak penerima dukungan, memang tidak banyak. Namun, semua yang menjadi penerima manfaat program anti-stunting dari Mubadala Energy Indonesia, didukung hingga dinyatakan bebas stunting.
Program ini dilaksanakan atas rekomendasi dari tenaga ahli Dinas Kesehatan Kotabaru. Dengan pertimbangan, dukungan asupan bergizi kepada anak-anak penerima dukungan program anti-stunting, di pantau secara berkala dan tumbuh kembangnya berjalan dengan baik.
Mubadala Energy Indonesia juga turut memberikan pendampingan UMKM di Kotabaru untuk mendapatkan izin P-IRT, BPOM, dan sertifikat Halal. Adapun, salah satu penggiat UMKM, dengan produk bedak dingin daun pepare “Pupur Mama Dini” disiapkan untuk menjadi contoh bagi penggiat UMKM lainnya. Mubadala Energy Indonesia berharap, UMKM yang didampingi dapat siap untuk masuk ke pasar yang lebih luas.
Di bidang Lingkungan, Mubadala Energy Indonesia berkontribusi dalam penanganan abrasi di wilayah pantai dengan melakukan penanaman mangrove yang diharapkan lebih dari 90 persen penanaman mangrove tersebut berhasil tumbuh dengan baik. Giat penanaman mangrove selanjutnya adalah sekitar 3.000 batang pohon, yang dimana rumah pembibitan lokal juga sudah mampu menghasilkan budidaya mandiri. Selain itu, guna mendukung pelestarian tanaman endemik khas Kalimantan, Mubadala Energy Indonesia juga melaksanakan program penanaman tanaman khas di wilayah Kotabaru dengan bekerjasama dengan Gabungan Kelompok Tani (GaPokTan) setempat.
Selain mengedepankan program-program CSR melalui inisiatif Community Investment, perusahaan memberikan bantuan apabila terjadi bencana di wilayah sekitar operasi seperti bencana alam yang berdampak kepada masyarakat.
Sumber informasi terkait program CSR Mubadala Energy Indonesia adalah dari Ruly Bernaputra, Senior CSR Officer Mubadala Energy Indonesia dalam berbagai kesempatan.
Sebagai informasi tambahan, Mubadala Energy adalah perusahaan energi internasional yang berkantor pusat di Abu Dhabi serta dimiliki sepenuhnya oleh Mubadala Investment Company (Mubadala). Mubadala Energy bukanlah pemain baru di industri hulu minyak dan gas bumi di Indonesia. Perusahaan ini merupakan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang mengoperasikan lapangan gas Ruby di dalam KKS Sebuku yang telah beroperasi 10 tahun di Selat Makassar. Gas dari lapangan Ruby di salurkan untuk memenuhi pasar domestik. Adapun, gas yang diproduksi mencapai lebih dari 290 bcf dan telah memasuki masa end of life.
Di wilayah barat Indonesia, Mubadala Energy adalah operator dari KKS Andaman I dan South Andaman yang masih dalam tahap eksplorasi dan berlokasi 100 kilometer lebih dari lepas pantai sebelah utara Pulau Sumatra. Baru-baru ini, perusahaan menemukan cadangan gas besar di sumur eksplorasi laut dalam Layaran-1, KKS South Andaman.
Kontrak Kerja Sama (KKS) berada di bawah naungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), serta dibawah supervisi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).(*)