Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo

Pemprov Jabar Gelar Pelatihan Ternak Sapi untuk Santri Milenial

Santri milenial harus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis keumatan.

18 Oktober 2019 | 19.11 WIB

Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat melakukan kunjungan kerja ke PT Hade Dinamis Sejahtera di Kecamatan, Cipeundeuy, Kabupaten  Subang pada Jumat , 18 Oktober 2019.
Perbesar
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat melakukan kunjungan kerja ke PT Hade Dinamis Sejahtera di Kecamatan, Cipeundeuy, Kabupaten Subang pada Jumat , 18 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

INFO JABAR — Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) akan melatih para santri muda atau santri milenial bagaimana cara beternak sapi. Program itu diharapkan dapat merangsang minat wirausaha para santri milenial.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Para santri milenial akan mendapat pelatihan, termasuk dalam pemeliharaan hewan diantaranya sapi," kata Uu saat melakukan kunjungan kerja ke PT Hade Dinamis Sejahtera di Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Jumat, 18 Oktober 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para santri, kata Uu, akan diberi pelatihan selama satu bulan. "Kalau sudah mampu, ke depan kami berikan kembali bantuan sapi untuk santri yang sudah dididik," ujarnya.

Uu juga mengatakan, santri milenial harus berkontribusi dalam pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis keumatan. Guna mencetak para santri milenial jadi wirausaha, kata dia, Pemdaprov Jabar meluncurkan program One Pesantren One Product (OPPO). "Mudah- mudahan program ini sukses, rakyatnya sejahtera dengan mempertahankan nilai-nilai religius," ujarnya.

Di tempat terpisah Uu mengimbau generasi muda untuk memiliki prinsip 3K. "3K itu adalah Kahayang (cita-cita), Kadaek (kemauan), dan Kawani (keberanian)," katanya saat menghadiri Seminar Tilawah untuk Mahasiswa di Masjid Al- Khoir Universitas Singaperbangsa Karawang.

Uu pun memotivasi para mahasiswa agar merancang kehidupan masa depan sejak muda. Apalagi, kata Uu, generasi muda saat ini dihadapkan dengan era serba cepat. "Pemuda tidak hanya sekadar kuliah saja. Perlu berorganisasi, aktif, kreatif, untuk membangun kompetensi sendiri," ujar Uu.

Dia menambahkan, pemuda juga harus bisa mengembangkan diri dengan berbagai aktivitas positif, misalnya mengembangkan kegemaran, mengikuti kegiatan keagamaan, dan ikut berbagai kepanitiaan dan organisasi di kampus. "Intinya, setiap pemuda harus memiliki kahayang, yaitu keinginan yang kuat. Anak muda juga perlu kadaek, yaitu kemauan. Kalau tidak ada kemauan, ya, tidak jalan. Setidaknya harus mau dulu," katanya.(*)

Bahasa Prodik

Bahasa Prodik

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus