Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
INFO NASIONAL – Sumba Barat Daya menyajikan berbagai destinasi wisata yang memadukan pesona alam dan warisan budaya yang kaya. Hal ini tercermin pada situs Rumah Adat Wainyapu di Kecamatan Kodi Balaghar, yang masih menjaga keberadaan 60 Uma Kalada, yakni rumah tradisional berbentuk menara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, di sini terdapat lebih dari seribu kuburan batu dari era megalitik. Di kawasan ini juga wisatawan dapat menyaksikan ritual Pasola yang menjadi tradisi persembahan dan penghormatan kepada para dewa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain Rumah Adat Wainyapu, Sumba Barat Daya memiliki Rumah Adat Weelewo, yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal, tetapi juga simbol kebersamaan dan keberlangsungan adat Sumba. Setiap ukiran pada rumah ini menggambarkan hubungan erat masyarakat Sumba dengan alam dan leluhur mereka.
Di sisi lain, ada Kampung Bukubani yang terkenal dengan bentuk dan arsitektur khas yang menggambarkan karakter budaya masyarakat Sumba. Di Bukubani, perempuan sibuk menenun kain ikat dengan motif simbolis yang sarat makna kehidupan, sementara pria melakukan berbagai kegiatan untuk keberlangsungan keluarga dan komunitas.
Kampung Manola yang terletak di Desa Tana Teke, Kecamatan Wewewa Selatan juga menjadi bagian dari kekayaan budaya di Sumba Barat Daya. Kampung adat ini memancarkan keunikan suku asli Sumba Barat Daya yang masih mempertahankan tradisi dan identitasnya.
Selain itu, ada Rumah Adat Ratenggaro yang terletak di tepi pantai Kecamatan Kodi Bangedo. Dahulu, kampung ini berada tepat di tepi Pantai Ratenggaro, yang menghadap langsung ke Samudera Hindia. Namun, akibat abrasi yang terjadi, kampung ini dipindahkan sekitar 200 meter dari lokasi semula.
Sumba Barat Daya juga dikenal dengan Tari Woleka, yang menurut Ketua Sanggar Tari Wanno Tura, Adriana Rangga Bela, mengandung pesan moral seperti kebersamaan, sopan santun, dan gotong royong. “Gerakannya mempunyai arti kerja sama yang baik atau ada keharmonisan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat yang ada di Sumba Barat Daya,” ujarnya.
Tak hanya wisata budaya, Sumba Barat Daya juga memiliki destinasi alam yang luar biasa. Pantai Mananga Aba dengan ombak yang kuat dan Pantai Mandorak yang menawarkan pemandangan tebing besar menjadi daya tarik utama. Danau Waikuri, dengan air biru kehijauan yang unik, juga merupakan destinasi wisata yang tak boleh dilewatkan.
Tentunya keindahan alam dan warisan budaya yang terjaga tak lepas dari intervensi yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Penjabat Bupati Sumba Barat Daya, Yohannes Oktavianus mengatakan, pengembangan wisata menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah. Ia menjelaskan pengembangan ini dilakukan melalui tiga langkah utama.
"Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya alam yang menjadi nilai jual pada objek-objek wisata," kata Yohannes.
Ia menambahkan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia juga penting agar wisatawan merasa aman dan nyaman selama berkunjung. "Yang kedua adalah bagaimana kita menyiapkan sumber daya manusia agar para wisatawan bisa datang ke sumber daya dalam kondisi yang aman, nyaman dan dijamin bahwa para wisatawan itu akan merasa bahagia," ujarnya.
Lebih lanjut, Yohannes menekankan pentingnya sinergitas dengan daerah lain yang memiliki potensi wisata. "Itu bagian dari satu kesatuan wisata yang kita dukung bersama," tuturnya. Pemerintah Derah Kabupaten Sumba Barat Daya pun berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan sektor wisata demi kesejahteraan masyarakat dan menarik lebih banyak wisatawan. (*)