Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sabut Kelapa Bantu Perekonomian Kelompok Wanita Tani

Petani perempuan di Kolaka Utara meningkatkan pengetahuan pertanian di sekolah lapang.

26 Juli 2022 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kelompok Wanita Tani di Kolaka Utara memanfaatkan sabut kelapa, hasil pelajaran di Sekolah Lapang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

INFO BISNIS – Kaum wanita yang tergabung di Kelompok Wanita Tani (KWT) mendapatkan manfaat setelah mengikuti kegiatan sekolah lapang (SL). Nurmia, anggota KWT Makmur Jaya Desa Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, mengaku dapat mengaplikasikan pengetahuan yang disampaikan penyuluh dengan baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurutnya setelah mengaplikasikan pengetahuan dari SL, tanaman kelapanya dapat memproduksi buah lebih banyak. Ia pun dapat membuat produk olahan lain dari limbah sabut dari kelapa yang tidak terpakai. "Sabut kelapa menjadi media tanam bunga hias, ini semua berawal dari menghemat uang belanja yang akhirnya memanfaatkan bahan yang ada di sekitar," kata Nurmia. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut fasilitator desa, Halima, memanfaatkan limbah di sekitar rumah sangat menginspirasi bagi anggota poktan lain dan masyarakat sekitar. Hal ini dapat mengangkat pendapatan petani.

Adapun, sekolah lapang di Kolaka Utara ini merupakan bagian dari Program Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Initiative (READSI). Program yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan) ini bertujuan untuk memberi pelatihan serta peningkatan keterampilan bagi petani melalui berbagai kegiatan. 

Kementan menyadari bahwa pengetahuan dan kemampuan petani serta penyuluh pertanian sebagai garda terdepan pembangunan pertanian, sehingga perlu ditingkatkan kapasitasnya agar mencetak SDM yang inovatif, kreatif, profesional, mandiri dan berdaya saing. 

Hal ini sesuai dengan amanat Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, bahwa pertanian merupakan sektor penting dalam menyelamatkan perekonomian. “Sektor lain mengalami dampak yang besar, tapi saya yakin pertanian bisa terus tumbuh sehingga masalah pangan dan perekonomian nasional bisa baik-baik saja. Pertanian memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi, di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menyampaikan pentingnya meningkatkan SDM pertanian. "Karena, SDM menjadi faktor pengungkit peningkatan produktivitas sektor pertanian, karenanya perlu ditingkatkan kapasitasnya. Penting sekali membangun SDM pertanian yang berkualitas, kreatif dan Inovatif," ujarnya. 

Dedi juga menegaskan bahwa semua harus siap untuk menghadapi Industri 4.0 lewat penguatan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan dalam pengimplementasian Kostratani. (*)

 

 

 

 

Prodik Digital

Prodik Digital

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus