Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MEMO BISNIS - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto menanggapi masih adanya siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang numpang belajar di ruang kelas Sekolah Dasar. Wasto menegaskan, hal itu menjadi tugas bagi pemerintah daerah dan harus segera mencari solusi untuk mengatasi permasalahan itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertama, ini tentunya menjadi perhatian kami. Tentu ini menjadi PR kita, sebagai pemerintah. Nanti saya akan berkoordinasi dengan Pemda soal ini, saya akan tanyakan mendetail kenapa ini bisa terjadi. Secepatnya harus ada solusi untuk ini," kata Wasto di kantor DPRD Bogor, Cibinong, pada Selasa, 21 Januari 2025.
Wasto mengatakan persoalan masih adanya siswa yang numpang belajar di sekolah lain, menjadi salah satu potret permasalahan di dunia pendidikan di Kabupaten Bogor. Karena itu, dirinya akan berkomunikasi dengan dinas pendidikan Kabupaten Bogor untuk menelisik semua permasalahan dan segera dicarikan solusinya.
Wasto berharap, persoalan seperti ini tidak akan pernah terjadi lagi di kemudian hari dan semua warga Kabupaten Bogor bisa menikmati layanan pendidikan yang sesuai sesuai dengan target program. "Satu persatu nanti kami fokuskan setiap permasalahannya, kami selesaikan dulu persoalan ruang kelas untuk menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) ini," ujarnya.
Apalagi, dia melanjutkan, saat ini sudah ada lahannya dan tinggal didorong nanti untuk penganggaran pembangunannya. "Saya sebagai ketua komisi IV, nanti akan meninjau langsung ke lokasi bareng dengan pemerintah daerah dalam hal ini dinas pendidikan," ujar Wasto.
Menurut Wasto, setiap permasalahan di dunia pendidikan itu menjadi prioritas baginya. Dia pun akan lebih menekankan segala hal kepentingan pendidikan, agar semua masyarakat menerima haknya dan bisa menjalani pendidikan sebagaimana mestinya. "Tidak ada lagi ketimpangan dan angka jumlah siswa sekolah sesuai dengan rata-rata di setiap usianya, terutama usia wajib sekolah". (*)