Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tekad Kader Banteng untuk Ekonomi, Pemberdayaan, dan Pelayanan

Pasangan calon kepala daerah dari PDI Perjuangan di Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Nusa Tenggara Timur

27 Oktober 2024 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para calon kepala daerah tengah berlomba merebut perhatian dan dukungan masyarakat. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengikuti kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Nusa Tenggara Timur menyampaikan strategi mereka dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan pemberdayaan masyarakat, dan memperbaiki pelayanan publik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pasangan Calon Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Alfred Denny Tuejeh menyatakan akan melanjutkan keberhasilan yang telah dicapai oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Olly Dondokambey. Steven Kandouw dan Alfred Tuejeh berkomitmen membawa Sulawesi Utara ke tingkat yang lebih tinggi dengan fokus melanjutkan pembangunan di berbagai sektor penting, seperti infrastruktur, pariwisata, pertanian, pertambangan, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pendidikan, serta pengentasan kemiskinan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami berupaya meningkatkan yang sudah baik dan memperbaiki yang masih kurang agar mendapatkan hasil yang lebih baik," kata Steven Kandouw. Dia meyakini prinsip ini mampu membawa kesejahteraan yang lebih merata dan berkelanjutan di Sulawesi Utara.

Pasangan Calon Gubernur Sulawesi Utara dan Calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh. Dok. Istimewa

Dalam mendorong sektor infrastruktur, Steven menjelaskan, Sulawesi Utara membutuhkan pembangunan yang lebih modern dan terintegrasi. Caranya, menambah bentang jalan, jembatan, hingga fasilitas umum guna mendukung aksesibilitas dan mobilitas yang lebih baik di seluruh wilayah Sulawesi Utara. Di bidang pariwisata, keindahan alam Sulawesi Utara sudah populer hingga ke mancanegara. Destinasi wisata Bunaken, Likupang, dan yang lainnya bakal terus berkembang sebagai tujuan wisata internasional. 

Sulawesi Utara juga memiliki hasil bumi yang melimpah. Itu sebabnya, Steven Kandouw dan Alfred Tuejeh berupaya meningkatkan sektor pertanian dengan meningkatkan hasil panen, menerapkan inovasi teknologi pertanian, dan memperkuat ketahanan pangan. Pertambangan juga menjadi sektor yang dioptimalkan dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan. Tata kelola yang baik akan meningkatkan kontribusi sektor ini terhadap pendapatan daerah.

Dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan, Steven Kandouw dan Alfred Tuejeh memperhatikan peningkatan kapasitas UMKM, melalui pelatihan, bantuan modal, dan membuka akses pasar guna meningkatkan daya saing. Untuk mengentaskan kemiskinan, pasangan nomor urut tiga, ini mengusung program-program pro-rakyat, seperti membuka lapangan kerja, pelatihan keterampilan, dan bantuan sosial yang tepat sasaran.

Di sektor pendidikan dan kesehatan, menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas adalah kunci keberhasilan. Pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi menjadi landasan penting dalam membangun masa depan Sulawesi Utara. Begitu juga dalam hal kesehatan, Steven dan Alfred menerapkan prinsip preventif, promotif, dan kuratif. Pelayanan kesehatan berfokus pada mekanisme kuantitatif dan kualitatif. Artinya, pemerataan pelayanan kesehatan tidak hanya berfokus pada pembangunan fasilitas saja, namun juga dapat diakses oleh masyarakat.

Steven Kandouw dan Alfred Denny Tuejeh membawa semangat "Tanpa Beban Masa Lalu", membawa visi yang bersih dan terarah untuk melanjutkan pembangunan Sulawesi Utara yang lebih maju, sehat, dan sejahtera. "Kami akan menjadikan Sulawesi Utara sebagai new Penang in the North Sulawesi," kata Steven. 

Di DKI Jakarta, pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Pramono Anung dan Rano Karno memberikan perhatian pada industri kreatif dan UMKM guna menggerakkan ekonomi kerakyatan. Salah satunya, dengan menyediakan dana hibah sebesar Rp 300 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk kegiatan industri kreatif, kesenian, dan pengembangan UMKM. 

Mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan itu mengatakan, UMKM menjadi aktivitas ekonomi yang mampu bertahan di berbagai kondisi sulit, termasuk saat pandemi Covid. Namun demikian, sektor usaha ini memiliki tantangan besar dalam hal permodalan dan pemasaran. Apabila industri kreatif dan UMKM maju, maka akan berdampak positif pada serapan tenaga kerja hingga pertumbuhan ekonomi. "Pelaku industri kreatif dan UMKM seharusnya mendapatkan fasilitas dari pemerintah karena mampu membuka akses lapangan kerja baru bagi seluruh masyarakat," kata Pramono.

Penciptaan lapangan kerja menjadi fokus utama Pramono Anung ketika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Rencana kebijakan ini dipicu dari angka pengangguran di Jakarta sebanyak 354 ribu orang dan 53 ribu orang yang kehilangan pekerjaan akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 2024. Pramono melanjutkan, program penciptaan lapangan kerja dengan melibatkan pelaku seni dan industri kreatif menjadi prioritas demi mencegah ketimpangan ekonomi.

Pramono menjelaskan, industri kreatif dan kesenian seharusnya mampu menjadi tonggak kemajuan ekonomi masyarakat lantaran didukung oleh kemajuan dunia digital. Yang penting adalah program tersebut mudah diakses oleh seluruh masyarakat dan tidak lagi dipersulit dengan persyaratan birokrasi.

Sementara itu, pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Fransiskus Lema atau Ansy Lema dan Jane Natalia Suryanto menekankan pentingnya pelayanan publik yang transparan saat menyampaikan visi dan misi dalam debat perdana di Millenium Ballroom, Kupang, Rabu, 23 Oktober 2024. Pasangan ini mengusung visi "NTT Bangkit Melejit, Berdaya Saing dan Berkelanjutan" dan misi mewujudkan tata kelola pemerintah yang bersih, transparan dan inovatif; kolaboratif yang berorientasi pelayanan publik yang inklusif; dan meningkatkan daya saing ekonomi kerakyatan, dan ekonomi kreatif untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran. 

Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Ansy Lema dan Jane Natalia Suryanto. Dok Istimewa

"Memimpin berarti melayani. Maka pilkada ini merupakan ajang dan mekanisme demokratis untuk memilih pelayan rakyat," ujar Ansy. Fokus utamanya adalah menghadirkan reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, akuntabel, dan berorientasi melayani. "Masyarakat NTT, kami hadir untuk menjadi pelayan."

Ansy menjelaskan, semangat birokrasi yang bersih adalah bersih dari korupsi, kolusi, nepotisme, dan konflik kepentingan. Birokrasi transparan berwujud tata kelola pemerinahan yang terbuka dan mudah diakses oleh publik. Adapun birokrasi yang akuntabel, menurut Ansy, rutin dan berkala memberikan laporan hasil kinerja kepada masyarakat sebagai pemilik kedaulatan. Dan birokrasi yang profesional bermakna selalu hadir sebagai pelayan publik.

Ansy Lema dan Jane Natalia berjanji mendorong pembangunan dari desa dan meningkatkan pemberdayaan kaum perempuan. "Pemerintah provinsi harus hadir sampai ke tingkat desa dan mendorong mama-mama supaya ada alokasi anggaran untuk memberikan perlindungan dan pemberdayaan perempuan desa," kata Ansy yang pernah menjadi anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). 

Selain itu, pasangan nomor urut satu ini juga akan menerapkan program Lapor Kaka jika menang Pilkada NTT 2024. Program tersebut bertujuan menampung aspirasi  dan persoalan masyarakat. Jane mengatakan, selama ini tidak semua aspirasi warga NTT bisa diketahui secara langsung karena kondisi geografis yang merupakan daerah kepulauan. 

Iklan

Iklan

Artikel iklan

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus